" adek kecil gue?"

" loe tau bukan itu yang ingin gue tau'

" gue nggak bisa kasih tau loe, takutnya jadi incaran loe, gue nggak mau punya adek ipar kayak loe"

" kayak gue mau aja punya kakak ipar dingin kayak loe" kesal Tomi karena temannya yang satu ini selalu menuyusut kekesalan yang ada di dalam dirinya. Sedangkan Rain dan yang lain hanya bisa tersenyum melihat tingkah Tomi.

Keesokan harinya kejadian dimana Queen hampir menabrak Rain terulang kembali, entah kenapa hal itu membuat Queen tersenyum, namun ketika dia sadar, dia bertanya kenapa dia harus tersenyum, dan memutuskan untuk keluar dari mobilnya

"maaf," ucap Queen saat melihat Rain yang membuka helmnya

" nggak apa-apa, loe mau kemana?"

" pulang"

" RAIN,," teriak seseorang entah dari mana? Namun itu membuat konsentrasi mereka berdua bubar dan mencari sumber suara, dan saat melihat ke arah jam 10 mereka melihat seorang dengan tampilan yang sangat modis berjalan menghampiri mereka. Queen tidak tau siapa cewek itu tapi tidak dengan rain

"sialan kenapa harus sekarang?"Gumam Rain yang dapat didengar oleh Queen, dan Queen dapat melihat aura kelelahan di mata Rain

" ah, aku nggak nyangka ketemu sama kamu disini, kamu lagi ngapain sih? Ah aku mau tanya kamu nggak pacaran sama orang yang bernama Queen itukan?" tanya cewek itu yang beruntun membuat kening Rain melihatkan beberapa garis dan itu dilihat dari Queen yang memperhatikan rain sejak cewek itu berteriak

" loe siapa?"

" Rain kamu lupa sama aku, aku orang yang terkena lemparan basket kamu 2 minggu yang lalu" jelas cewek itu sambil bergelayutan di tangan Rain

" saya duluan" izin Queen yang tak ingin meganggu pasangan yang mau bermesraan

" gue akan ngantarin loe" ujar Rain yang menghentikan langkah Queen dan berjalan ke kursi penumpang di sebelah pengemudi

" Rain ngapain kamu ngatarin dia sih? eh cewek loe siapa sih?"

"  saya Queensya, dan saya harap kamu tau siapa saya" Queen juga tidak tau kenapa dia mengucapkan kata-kata yang secara langsung tidak langsung mengatakan kalah dirinya adalah kekasih Rain.

Mendengar ucapan Queen yang terlihat serius tidak membuat cewek itu langsung percaya kalau queen adalah kekasih Rain, dia memasang wajah imutnya dan mengoyang-goyangkan tangan Rain untuk meminta penjelasan dari rain.

" kalau kamu nggak bisa ngantarin aku, aku akan pulang sendirian" Queen tau kalau rain susah menjawab pertanyaan makanya dia ngeluarin kata-kata memaksa

" maaf gue harus pergi" ujar Rain yang mencoba melepaskan tangan cewek itu dari tangan, meskipun tidak dengan sekali usaha, Rain dapat lepas dan masuk ke dalam mobilnya Queen dan melajukannya.

" Dicky, bilang ke Nando kalau gue nitip absen" ujar rain kepada Dicky yang di telponnya

"..."

" loe nggak usah banyak tanya! loe tau cewek yang rambut ikal coklatkan, jangan pernah berikan informasi apapun sama dia dan bilang sama yang lain, jika saja dia nanti berada di depan rumah gue, gue akan habisi kalian semua "

"..."

" hm, gue harap kalian semua masih ingin hidup tenang" ucap Rain sebelum dia memutuskan panggilan dengan Dicky dan dengan kesal di melemparkan hpnya kebagian belakang mobil, dan itu sudah menjadi kebiasaan rain kalau lagi kesal

Jadwal kencan yang tak direncanakan dan juga tak diinginkan oleh kedua pihak membuat keduanya hanya diam saja selama perjalanan udah  1 jam beralalu Rain hanya melakukan mobil memutari jalan kota.

Cold CoupleWhere stories live. Discover now