Chenzi & Chenli : Bab. 18

Start from the beginning
                                    

"Baiklah, maafkan aku. Sepertinya aku terlalu lapar hingga tidak bisa mengendalikan pikiran, Jia Lan, aku---aku ingin melamarmu. Aku sudah membicarakan hal ini dengan Ayahanda dan juga Ibunda, mereka bilang selama aku mencintaimu, dan Jia Lan menyetujuinya, ayahanda dan ibunda akan datang dan melamarmu untuk menjadi pengantinku..", Ujar Chenli menjelaskan.

Chenzi mengepalkan kedua tangannya erat, dia tidak habis pikir, di sana Putri Xinyue sangat tergila-gila dengan Chenli, sementara pria itu malah bersama seorang gadis manusia disini. "Jia Lan, kenapa diam saja? Kau tidak senang? Apa---apa Jia Lan tidak menyukaiku??", Dia (Chenli) terlihat panik. Jika gadis itu tidak membalas perasaannya, maka dia (Chenli) akan sangat sedih dan hancur.

"Tidak, Pangeran.", Gadis itu menjawab tenang.

Dibalas senyuman yang merekah di wajah Chenli, dia membalas, "Aku sudah tau jika Jia Lan juga menyukaiku, Jia Lan...", Dia mendekatkan wajahnya yang tampan kearah Jia Lan. Memberinya sebuah kecupan lembut di bibir, "Aku ingin memilikimu.", Lanjutnya menempelkan keningnya dikening Jia Lan, membiarkan keduanya sedikit terengah karna suhu di sekitar yang meningkat.

Melihat Chenli berniat melakukannya lagi membuatnya bertambah marah dan membenci adegan yang ada di depannya, dia sedikit lega ketika melihat Jia Lan menghentikannya dengan mendorong tubuhnya, lalu memasang posisi waspada dan mendengar Hal ini justru membuat Chenli mengerang pasrah lalu dengan wajah cemberut dia mendudukkan diri dikursi yang ada disamping ranjang, "Selalu saja begini, Jia Lan berhenti menolakku. Aku ingin menyentuhmu, sedikit saja. Biarkan aku---", Dia hendak menyerang Jia Lan secara diam-diam dan cepat namun gadis itu seolah dapat membaca pikirannya, dan langsung menepis tangan dan mendorong Chenli menjauh.

Chenzi terkekeh melihat kelakukan Jia Lan dan adiknya, meski begitu, kemarahannya belum juga semakin meredah.

"Jia Lan!!!!", Pekik adiknya dengan geram. Dia menghentakkan kedua kaki-nya seperti seorang anak kecil, membuat Jia Lan mau tidak mau terkekeh.

Chenzi memperhatikan langkah kaki Jia Lan yang beranjak bangun dari atas ranjang, dia mendekati Chenli, memeluknya dari belakang dan membenamkan wajahnya di punggung Chenli. Sial, dia tidak menyangka, gadis itu sangat agresif, berani menyentuh adiknya, jika putri Xinyue melihat hal ini dengan mata kepalanya sendiri, betapa sedihnya Putri Xinyue nantinya. "Maafkan saya, Pangeran. Hanya saja, saya belum siap. Saya takut..", Gumam gadis itu masih membenamkan wajah cantiknya disana.


"Apa yang kau takutkan? Ada aku disini, tidak ada yang perlu ditakutkan, Jia Lan..", Balas Chenli memainkan jari-jari tangan Jia Lan yang sedikit kasar akibat terlalu banyak melakukan pekerjaan yang keras. "Apapun yang Jia Lan takutkan, akan Chenli habisi!", Teriaknya menyemangati Jia Lan yang terkekeh kemudian mempererat pelukannya pada diri Chenli.

Chenzi kembali mengepalkan kedua tangannya erat, dia butuh pelampiasan. Dia harus memisahkan mereka, apapun yang terjadi. Dia tidak ingin Putri Xinyue sedih dan patah hati, dia ingin gadis itu tersenyum, meski nanti dia akan mencari cara untuk mendapatkannya, menjadikannya milik dirinya sendiri. Ya, dia harus lalukan apapun.

"Ayahanda???", Chenli tiba-tiba memekik.

Jia Lan terkejut dan kemudian bertanya, "Pangeran? Ada masalah apa?",

Chenli tidak menjawab, namun dia tiba-tiba berdiri tegap. "Apa?! Kakak Zi menghilang? Dia kabur dari istana?! Bagaimana bisa?! Apa yang dipikirannya!!!", Dia terlihat sangat panik dan khawatir.

"Baik, Li'er akan segera kembali ke istana. Ayahanda, Aku sedang bersama Jia Lan sekarang ini...", Chenli masih dengan panik dan khawatir mengutarakan maksud hatinya tanpa mengatakannya secara langsung. Jia Lan yang binggung hanya diam dan memperhatikan, dia lalu mendekatkan diri memeluk lengan Chenli. "Apa ada masalah di istana hantu?", Tanyanya. Chenzi terkejut, gadis itu ternyata mengetahui kebenaran dari adik kembarnya itu. Dia, tau soal istana Hantu?!

"Mm.", Chenli berbalik. "Kakak-ku pergi dari istana, dia tidak mau menjadi Raja Hantu yang berikutnya mengantikan ayahanda. Sepertinya kakak takut jika menjadi Raja Hantu, dia tidak akan bisa bersama Putri Xinyue. Cucu ketiga Kaisar Langit, sungguh aku tidak habis pikir kakak akan memiliki pikiran yang sempit seperti itu..",

Chenzi mendengus, memangnya dia pikir semua sesederhana itu? Dia tidak pernah merasakan apa yang dirasakan oleh dirinya, lalu bagaimana dia bisa bersikap seolah dirinya (Chenzi) adalah sepenuhnya salah disini. Dia sendiri, keluar masuk dunia manusia, menemui seorang gadis manusia. Bukankah ini yang namanya, maling teriak maling? Bukan?

"Jia Lan.", Dia memanggil dengan lembut gadis itu.

Jia Lan sendiri kurang lebih bisa menebak maksud raut wajah dari Chenli, "Aku---", Gadis itu menutup bibir Chenli dengan jari-jari tangannya. Dia sambil mengelengkan kepalanya sembari tersenyum lembut, "Jangan katakan apapun, Pangeran. Saya tidak mau dengar, bukankah Pangeran harus kembali ke istana hantu? Pergilah, Saya---mm, akan menunggu anda..",

Chenli menghela napas, kemudian menarik Jia Lan mendekat padanya, memberinya sebuah kecupan dikening sebelum akhirnya berbalik, keluar dari pintu, menghilang dalam sekejap.

Jia Lan, maafkan aku. Mungkin, jika aku balik ke istana Hantu sekarang. Takutnya..

Aku tidak akan dapat kembali lagi dan menemuimu, "Maaf.",

Chenzi yang melihat adiknya telah pergi, tersenyum lega. Dia berharap, rencananya akan berjalan lancar, menurutnya begini lebih baik. Dia tidak perlu menjadi Raja Hantu, adiknya tidak bersama gadis manusia itu, dan lagi dia tidak perlu melihat wajah sedih Putri Xinyue yang merindukan Chenli, kemudian, setelah semua keadaan menjadi lebih tenang, dia akan kembali, tidak peduli meksi dia harus berlutut, melukai dirinya sendiri dia akan kembali, melamar putri Xinyue.

Dari pemikirannya itu, terpikirkan sebuah ide gila di otaknya. Dia, akan menyamar menjadi Chenli, membuat Jia Lan membenci Chenli yang sebenarnya adalah dirinya, melihat dari kejadian tadi, gadis itu terlihat engan melakukan hal 'itu', terutama dia telah menolak Chenli beberapa kali. Bagaimana jika dia memaksanya? Pastinya, hanya ada satu hal yang terjadi. Gadis itu, Jia Lan dia---akan sangat-sangat membenci Chenli, meski sebenarnya adalah Chenzi.

Memohon langit memaafkan, tapi ini harus dilakukan. Demi ketenangan dunia, ini harus dilakukan.

"Adik, jangan salahkan kakak..",

Tbc.

Ada yang bisa menebak? Apa Jia Lan bisa membedakan Chenzi dan Chenli??

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ada yang bisa menebak? Apa Jia Lan bisa membedakan Chenzi dan Chenli??

Coba sebutkan satu saja perbedaan mereka, 😂😂

[COMPLETE] Destiny of Three world : Love and Ambition storyWhere stories live. Discover now