Chenzi & Chenli : Bab. 17

Start from the beginning
                                    

"Merindukanku?", Bisiknya bertanya ditelinga Jia Lan dari belakang.

Dia bisa merasakan tubuh Jia Lan menegang, "Pa---Pangeran???", Gadis itu gelagapan. Merontah ketika Chenli melingkarkan tangannya di perut Jia Lan yang datar.

[Note : Perhitungkan waktunya aku ganti ya disini, wkwk jujur aku sedikit binggung]

"Jia Lan, aku sangat merindukanmu. Aku bahkan tidak bisa tidur dan mulai menghitung waktu, aku takut ketika tertidur, waktu telah berlalu dengan cepat. Tiga jam di dunia hantu sama dengan 12 jam disini, setengah hari. Jika aku tertidur selama 24 jam di dunia hantu, sudah berapa hari terlewatkan? Aku bahkan tidak makan dengan baik akhir-akhir ini, kau tau kenapa?", Chenli mengosokkan dagunya di leher jenjang Jia Lan, membuat gadis itu merasakan geli dan mencoba untuk melepaskan diri.

Kali ini Chenli melepaskan pelukannya, membalikkan tubuh Jia Lan menghadapnya. Dia dengan berani mengendong tubuh Jia Lan memasukki gubuk gadis itu, membaringkannya dengan lembut ke atas ranjang. "Pa---Pangeran, jangan---", Jia Lan menolak ketika Chenli berusaha membuka pakaiannya. Melihat wajah ketakutannya, Chenli mengurungkan niatnya. Dia tidak akan memaksa Jia Lan, dia tidak mau.

"Baiklah, maafkan aku. Sepertinya aku terlalu lapar hingga tidak bisa mengendalikan pikiran, Jia Lan, aku---aku ingin melamarmu. Aku sudah membicarakan hal ini dengan Ayahanda dan juga Ibunda, mereka bilang selama aku mencintaimu, dan Jia Lan menyetujuinya, ayahanda dan ibunda akan datang dan melamarmu untuk menjadi pengantinku..", Ujar Chenli menjelaskan.

Dia sudah berencana matang, dia akan menikahi Jia Lan. Hidup bahagia bersamanya, seperti Chenyi dan Wu Gu, ayahanda dan ibundanya. Tanpa harus takut akan perbedaan status dan jenis, baginya, Jia Lan adalah segalanya. "Jia Lan, kenapa diam saja? Kau tidak senang? Apa---apa Jia Lan tidak menyukaiku??", Dia terlihat panik. Jika Jia Lan tidak membalas perasaannya, maka dia akan sangat sedih dan hancur.

"Tidak, Pangeran.", Jia Lan menjawab tenang.

Dibalas senyuman yang merekah di wajah Chenli, dia membalas, "Aku sudah tau jika Jia Lan juga menyukaiku, Jia Lan...", Dia mendekatkan wajahnya yang tampan kearah Jia Lan. Memberinya sebuah kecupan lembut di bibir, "Aku ingin memilikimu.", Lanjutnya menempelkan keningnya dikening Jia Lan, membiarkan keduanya sedikit terengah karna suhu di sekitar yang meningkat.

Chenli berniat melakukannya lagi ketika Jia Lan menghentikannya dengan mendorong tubuhnya, lalu memasang posisi waspada. Hal ini membuat Chenli mengerang pasrah lalu dengan wajah cemberut dia mendudukkan diri dikursi disamping ranjang, "Selalu saja begini, Jia Lan berhenti menolakku. Aku ingin menyentuhmu, sedikit saja. Biarkan aku---", Dia hendak menyerang Jia Lan secara diam-diam dan cepat namun gadis itu seolah dapat membaca pikirannya, dan langsung menepis tangan dan mendorong Chenli menjauh.

"Jia Lan!!!!", Pekik Chenli geram. Dia menghentakkan kaki seperti anak kecil, membuat Jia Lan mau tidak mau terkekeh.

Sambil beranjak bangun dari atas ranjang, dia mendekati Chenli, memeluknya dari belakang dan membenamkan wajahnya di punggung Chenli. "Maafkan saya, Pangeran. Hanya saja, saya belum siap. Saya takut..", Gumamnya masih membenamkan wajah cantiknya disana.

"Apa yang kau takutkan? Ada aku disini, tidak ada yang perlu ditakutkan, Jia Lan..", Balas Chenli memainkan jari-jari tangan Jia Lan yang sedikit kasar akibat terlalu banyak melakukan pekerjaan yang keras. "Apapun yang Jia Lan takutkan, akan Chenli habisi!", Teriaknya menyemangati Jia Lan yang terkekeh kemudian mempererat pelukannya pada diri Chenli.

Tidak sadar, jika mereka sedang di awasi.

***

"Kakak, ada apa?", Chenyu, pria itu baru saja pulang dari istana Langit akibat di panggil oleh Chenyi untuk kembali.

Chenyi yang mondar-mandir di depan meja kerjanya terhenti, sambil memegangi selembar kertas dia mendekat kearah Chenyu, menyerahkannya. "Apa kau melihat Chenzi di istana langit ketika bertemu Putri Sanyue? Dia menuliskan surat menolak untuk menjadi Putra Mahkota, dia akan pergi untuk berkelana. Anak ini benar-benar, padahal aku baru saja menasehatinya barusan!",

Wu Gu maju dan mencoba menenangkan suaminya yang terlihat sangat panik, "Yang Mulia, Zi'er memang sedikit berlebihan kali ini. Tapi saya harap anda jangan terlalu panik, dia mungkin hanya terlalu emosi dan melakukan hal ini, kita tunggu sampai malam. Jika dia belum kembali, kita akan mencarinya dengan seksama..", Dia memberikan saran. Yang di setujui Chenyu, dia juga mengatakan hal yang serupa kepada Chenyi.

"Baiklah", Chenyi menjawab.

Dia lalu menghela napas kasar dan mendudukkan diri ke kursi, "Jika-pun tidak ingin menjadi putra mahkota, dia tidak seharusnya kabur dari rumah!",

"Jika tidak menemukannya juga, terpaksa Chenli harus mengantikan kakaknya.", Ujar Chenyi menambahkan.

Tidak ada pilihan..

Tbc.

Kira-kira, Chenzi kemana ya? Apa yang akan terjadi, apakah Chenli akan menjadi putra mahkota? Apakah pernikahannya dengan Jia Lan akan berhasil?

[COMPLETE] Destiny of Three world : Love and Ambition storyWhere stories live. Discover now