INAD 1

24.3K 1.9K 155
                                    

" Satu milyar!"

" Satu milyar lima ratus juta!"

" Dua milyar!"

" Dua milyar tujuh ratus juta!"

"....."

" Ada lagi yang ingin menawar?"

Suara itu samar-samar Qian dengar walaupun tidak jelas. Tangannya terikat oleh rantai yang berat, disatukan dengan kakinya yang tanpa alas. Dirinya kini tengah berbaring lelah dalam kandang akibat efek obat yang diberikan pada pemburu yang menangkapnya. Ia diperlakukan seperti hewan, walaupun memang nyatanya ia setengah hewan.

Mata biru terangnya tampak kosong saat ia memandang jeruji besi yang mengurungnya. Ukurannya sangat kecil, hanya cukup banginya untuk meringkuk didalam kandang.

" Sepuluh milyar!"

Suara riuh penonton terdengar samar ditelinga Qian. Matanya masih berkunang-kunang, tidak mampu untuk berteriak bahkan sedikitpun.

Anggota packnya telah dibantai habis oleh para pemburu. Kemana lagi dia harus pergi setelah ini?

" Terjual!"

Kandang Qian tiba-tiba saja berpindah, dibuka lalu tangannya ditarik paksa oleh seseorang berbadan kekar.

" Hati-hati. Akan kupotong tanganmu jika dia sampai terluka" ancam pria rapih yang kini memandang rendah Qian yang masih tidak bereaksi.

" Werewolf Omega. Kau beruntung bisa dibeli dengan mahal" sarkas pria kekar tersebut sambil menyerahkan Qian pada pria tegap tersebut.

Tubuh Qian dengan cepat berpindah lagi pada pria berkacamata yang menggunakan kain hangat untuk menutupi tubuh Qian. Mereka segera keluar tanpa mengatakan apapun lagi, menggendong Qian kecil yang tertidur dalam dekapan pria berkacamata itu dengan hangat.





-





-





Mata biru Qian terbuka saat matahari mulai melesak masuk melalui gorden besar hitam yang menutupi jendela kaca yang memperlihatkan pemandangan kota yang begitu indah. Qian mencoba bangkit, namun kembali tertidur saat tubuhnya terasa sakit diseluruh bagian.

" Bagaimana keadaanmu?" bariton dingin itu mengusik ringgisan Qian yang sedang meratapi nasibnya yang sangat buruk. Matanya bertemu dengan mata hitam lelaki berwajah datar yang kini memandanginya.

" Kutanya, bagaimana keadaanmu?" ulang lelaki tersebut lebih tegas lagi.

Qian segera beringsut takut menutupi tubuhnya dengan selimut hangat.

" Se-sedikit pusing" jujur Qian takut-takut. Lelaki itu perlahan menjulurkan tangannya untuk memegang dahi Qian, berdecih sedikit lalu pergi keluar untuk memanggil seseorang.

Dia datang kembali dengan lelaki berkacamata yang menggendong Qian keluar dari tempat pelelangan waktu itu. Wajahnya terlihat jauh lebih lembut daripada lelaki sebelumnya, dan segera berjalan menuju Qian yang tengah meringkuk takut.

" Periksa dia Zen, badannya terlalu dingin untuk ukuran anjing" ujar pria tersebut dingin.

Anjing? Telinga Qian rasanya gatal sekali mendengar panggilan tersebut.

" Aku.... Bukan..... Anjing...." lirih Qian takut-takut. Matanya tidak berani memandang sosok pria sombong yang terlihat kapanpun bisa memakannya hidup-hidup.

" Lalu kau ini apa?" tanyanya lagi.

Qian terdiam cukup lama, sebelum menjawab dengan suaranya yang rendah.

(END) I'm Not a Dog!! [boyxboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang