-02-

331 36 11
                                    

_City Boy_
.
.
.
Attack On Titan / Shingeki No Kyojin
.
Rivaille x Eren
Boy x boy
.
.
.
Char tetap milik Hajime-sensei, aku cuma pinjam aja kok.
.
.
.
.
Happy Reading ≧∇≦

Bugkkhh
Buggkkhhh
Bugkhh

Suara pukulan bertubi-tubi berasal dari sebuah gang kecil di antara gedung yang menjulang tinggi. Seorang pria dewasa terlihat terlentang babak belur tengah di habisi oleh seorang pemuda berkulit pucat dengan mata hitam kelam sewarna rambutnya yang masih mengenakan seragam sekolah sore ini.

"Berani kau sentuh gadis itu lagi, kubunuh kau" ucapannya penuh dengan penekanan di setiap kata meluncur dari bibirnya yang tipis.

"Ugh" pria dewasa itu masih meringkuk ketakukan, merasa nyeri di sekujur tubuhnya.

Selesai dengan urusannya laki-laki pucat itu merenggangkan tubuhnya yang pegal, menoleh pada tiang listrik di belakangnya dan berjalan menuju arah tiang listrik itu. Ah sebelum itu laki-laki pucat itu dengan sengaja menginjak telapak tangan pria dewasa yang masih merintih kesakitan. Teriakan kesakitan menjadi alunan musik di sebuah gang kecil itu.

Seorang gadis manis berambut coklat tengah mengintip di balik tiang tersebut menunjukkan wajahnya yang sedikit ketakutan oleh perbuatan laki-laki pucat temannya itu.

"Ka-kau tak apa Rivaille?"

"Tak apa. Ayo berangkat" ujarnya santai. Gadis itu mengekor di belakangnya dengan tergopoh-gopoh menyamai langkah laki-laki itu.

Sebut saja Rivaille Ackerman, pemuda tampan dengan tinggi semapay berkulit pucat yang kerap kali di katai vampir oleh teman satu bandnya.
Bicara tentang band, dia seorang vocalis dalam sebuah band bernama No Name, entah alasan apa hingga dia dan kawannya memberi nama bandnya seperti itu.

"Terimakasih Rivaille, aku berhutang budi padamu" ujar gadis itu sedikit membungkuk di sampingnya.

Melihat senyum gadis yang memang ia sukai merasa terselamatkan olehnya Rivaille hanya membuang muka dengan segurat rona di pipinya.

"Ti-tidak masalah" wajahnya kembali normal dan menghadap gadis itu.
"Kau seharusnya hati-hati saat di dalam kereta saat penumpang padat!"

"Iya aku tak mau mengalaminya lagi" ujarnya tertunduk lemas.
"Dan sepertinya ada sedikit lebam di ujung bibirmu"

"Tak apa, aku tak merasa sakit" ujar Rivaille berusaha untuk tak merasa senang di khawatirkan gadis itu.

"Tapi!!" wajah gadis itu mendongak menatap Rivaille yang sedikit terkejut oleh tatapan berbinar gadis itu.

"A-apa?!"

Tangan gadis itu mengepal di depan dada dan merapatkan kaki juga menutup matanya, lalu melopat. Mengejutkan Rivaille di depannya.

"Kau!!!  Kau keren sekali Rivaille!! Kau menyeret pria tua tadi dari sana sampai sini" ujarnya semangat mempraktekkan bagaimana Rivaille menyeret pria itu, jarinya menunjuk arah pintu stasiun yang jauh di belakangnya lalu menujuk pada sebuah gang yang sempat Rivaille singgahi untuk berolahraga.

Yang di maksud oleh gadis bernama Petra ini adalah kejadian sebelumnya saat dimana mereka tak sengaja bertemu dalam kereta yang penuh hingga berdesakkan.
Di sana Rivaille tengah berdiri menyandarkan punggungnya pada sebuah tiang sambil membaca sebuah buku catatan.

Saat matanya melihat sekeliling, saat itu pula matanya tak sengaja tertuju pada pandangan menjijikan dari seorang pria dewasa yang mencoba membuka sleting celananya. Awalnya ia tak peduli tapi matanya langsung membola melihat gadis pujaannya tengah ketakutan memunggungi pria itu, ternyata tangan kiri pria itu tengah mengelus pahanya. Saat itulah Rivaille marah, beruntung keretanya berhenti tapat waktu di stasiun tujuannya. Tak butuh waktu lama Rivaille mencengkram tangan pria itu dan memukulnya tepat di hidung, membuat pria itu berdarah. Semua orang terkejut, Petra pun terkejut meneriaki dirinya dan meneriaki sebuah kata terimakasih. Gadis pujaanya memang sedikit aneh.

[HIATUS] WHO?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang