Chapter 5 Relationship

50 3 2
                                    


Sekarang aku dan alisa merasa sangat cemas, gimana gak cemas coba tiba-tiba mama dan papa tidak jadi menginap di tempat temannya papa, terlihat panji bingung karena melihat aku dan alisa seperti ketakutan dan dia pun menyuruh kita masuk kerumah katanya sekalian dia juga mau pamit pulang.

Kita memasuki halaman rumah, dan terlihat papa mama dengan raut muka yang seakan akan bertanya mengapa anak anak gadisnya pulang malam diantar cowo

"Assalamualaikum ma, pa" aku dan alisa salim dengan hati yang masih harap harap cemas

"Assalamualaikum om, tante" panjipun ikut slim dengan mama dan papa

"Waalaikumsalam, masuk dulu nak" papa menyuruh panji masuk, dan kami semua pun masuk kedalam rumah.

Didalam rumah, panji dipersilakan duduk dan panji pun duduk bersebrangan dengan mama dan papa, sedangkan aku dan alisa masih berdiri, bibi pun mengantarkan beberapa cangkir teh hangat untuk kita

"jadi ini siapa?" papa bertanya pada panji, haduhhhh aku ingin menjawab, tapi sudah di potong oleh panji

"kenalin om, saya panji perdana, pacarnya aluna, kita memang baru jadian om" ucap panji

"haaahhhh?!!!! Pacaran?! Kapan nem...." alisa teriak dan cepat cepat kubungkam mulutnya dengan tanganku, akupun permisi dan membawa alisa ke kamarku, sebaiknya aku dan alisa diam dikamar saja, aku harus bisa mengendalikan alisa biar dia tidak salah melakukan sesuatuapalagi bicara yang tidak tidak didepan mama papa dan panji.

Ku dengar dari dalam kamar obrolam mama papa dan panji

"apa? Kalian jadian? Sejak kapan?" mama bertanya

"iya tante, belum lama ini ko hehe" sepertinya panji bingung juga deh jawabnya kapan, duhh kenapa juga bilangnya pacar, kenapa gak bilang temen biasa aja sih

"kamu kuliah apa kerja?" papaku bertanya lagi

"saya kerja om"

"kerja apa kamu?"

"saya polisi om, brigadir khusus, dalmas polda bla bla sekarang dinas kerjanya di polres bla bla"

Dan mereka pun mengobrol lebih dalam ke obrolan keluarga dan papa juga bertanya mengapa dia mau denganku, tapi dengan simpelnya dia jawab karena aku beriman, haduh ya ampunnnn dia gatau aja kalau aku disuruh ngaji suka males haha, tapi ya memang aku selalu ngingetin dia untuk selalu berbuat kebaikan dan gak lewatin ibadah. Gak lama panji pun pamit untuk pulang, dan aku mengantarkannya sampai gerbang kebetulan mobilnya terparkir diluar

"Aku pulang yaaa" dia sudah memasuki mobilnya, namun kaca mobil masih terbuka dan dia belum menyalakan mesin mobilnya.

"iya panji makasih yaa hehe" aku berterima kasih padanya, jujur sekarang suasananya agak canggung entah kenapa, kulihat sepertinya panji juga merasa canggung

"makasih apa luna?" duh dia ko bertanya makasih apa

"yaa semuanya aja terutama buat hari ini" aku tersenyum padanya yaaa alih alih agar tidak canggung lagi

"iya sama sama, seneng banget bisa jalan sama kamu, sama adik kamu juga bisa sekalian kenal orang tua kamu haha" panji merubah suasana canggung ini

"iyaa maaf kalo adik aku ngerepotin yaa dia mah rakus hehe" aku meminta maaf karena yaa memang merasa merepotkan saja karena si alisa tadi makannya nambah haha

"gapapa kok, mumpung ada rejeki, yaudah aku pulang yaa" diapun pamit pulang

"iya hati hati dijalan panji, jangan lupa seatbelt" aku mengingatkannya dengan kejadian pertama kita bertemu dan panji pun tertawa

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 01, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

STAYWhere stories live. Discover now