'My Little Girl 46'

6.8K 525 31
                                    

Dibikin enjoy aja gengs karena alurnya masih panjang. Mungkin menurut kalian bertele-tele tapi semuanya emang udah aku atur sedemikian rupa. Supaya ceritanya sampe sama kalian..

And Happy Reading

***

Entah sudah berapa wahana permainan yang sudah Iqbaal, Shelna dan (Namakamu) coba. Yang jelas, mereka begitu menikmati malam minggu ini. Senyum dan tawa turut memeriahkan kegembiraan mereka.

"Nana gak mau naik pesawat itu lagi om Ibaal" ucap Shelna dengan nada gerutuannya.

"Emangnya kenapa?" tanya Iqbaal mengelus puncak kepala Shelna.

"Tadi pesawat Nana miling-miling mau jatuh, nanti Nana jatuh kan sakit om Ibaal"

Jawaban Shelna sontak membuat Iqbaal dan (Namakamu) tertawa bersamaan. Memang, tadi Shelna mencoba sebuah wahana permainan anak yang berbentuk pesawat. Gerakannya seperti ombak dan kadang naik turun. Dan itu membuat Shelna ketakutan.

"Bilang aja Shelna penakut" cibir Iqbaal meremehkan Shelna.

Gadis cilik itu tidak terima diremehkan Iqbaal. Dia kemudian bertolak pinggang dan mengangkat dagunya sombong.

"Nana gak takut apapun! Nana pembelani"

Dengan jahilnya, Iqbaal kembali menggoda Shelna "Pembelani-pembelani, ngomong aja masih belepotan segala sok berani"

Kesal, Shelna menepuk pipi Iqbaal, tapi tidak keras. Iqbaal pun sama sekali tidak merasa kesakitan.

"Om Ibaal ngeselin, ante?"

"Iya?" balas (Namakamu) yang daritadi terus memperhatikan perdebatan Iqbaal dan Shelna.

"Ante jangan mau jadi pacal om Ibaal ya?" pesan Shelna polos.

(Namakamu) sedikit bingung, darimana gadis sekecil Shelna bisa mengerti tentang pacaran?

"Apasih Shelna? Kenapa tante cantik gak boleh jadi pacar om Ibaal?" protes Iqbaal yang kesal.

"Soalnya om Ibaal lese, nanti ante cantik pasti halus nahan kesel kalo ngomong sama om Ibaal. Jadi, ante gak boleh pacalan sama om Ibaal!" jelas Shelna layaknya orang dewasa yang sedang menasehati temannya.

(Namakamu) lagi-lagi dibuat tertawa oleh ucapan Shelna.

Dengan gemas (Namakamu) mencubit pipi Shelna "Shelna masih kecil kok udah tau pacar-pacaran? Diajarin sama siapa sih?"

"Yang jelas bukan aku yah" kata Iqbaal cepat saat (Namakamu) menatapnya. Seolah Iqbaal-lah pelaku yang mengajarkan Shelna tentang percintaan orang dewasa.

"Om Babas, kata om Babas jadi pelempuan jangan mau jadi pacal olang yang suka ngeselin kaya om Ibaal" ungkap Shelna dengan gaya polosnya.

Bila saja Bastian ada dihadapan Iqbaal saat ini juga. Iqbaal sudah pasti akan menghajarnya, karena sudah mengajarkan hal yang seharusnya tidak diajarkan pada anak seusia Shelna.

"Bastian sarap!" umpat Iqbaal menahan kesal.

"Salap? Apa om Ibaal?"

"Hah? Enggak kok, yuk kita jalan lagi. Shelna masih mau mainkan?"

Shelna mengangguk penuh semangat. Tangan kanan Iqbaal digunakan untuk menggendong Shelna.

Tangan kirinya yang bebas lalu menggenggam erat tangan (Namakamu). (Namakamu) ingin menepis tangan Iqbaal, tapi Iqbaal malah mengeratkannya.

"Aku bisa jalan sendiri" ucap (Namakamu) yang masih berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Iqbaal.

Dan dengan santai Iqbaal menjawab "Gapapa, takut nanti kamu hilang"

My Little GirlDonde viven las historias. Descúbrelo ahora