'My Little Girl 14'

7K 429 0
                                    

LONG PART!!!

Typo? Manusiawi -,-

Happy Reading

***

(Namakamu) memproutkan bibirnya sebal atas ulah Iqbaal yang selalu menarik(?) hidungnya tanpa henti, belum lagi Iqbaal juga mencubit pipi chubby-nya. Sesekali Iqbaal terkekeh melihat reaksi (Namakamu) yang sedang kesal karena tingkahnya, bagi Iqbaal membuat (Namakamu) kesal adalah kebahagiaan kecil yang dapat membuatnya tersenyum.

Sementara itu Heri –ayah Iqbaal– yang melihat tingkah laku putranya terhadap kekasihnya menggeleng-gelengkan kepalanya dari balik kaca spion depan mobilnya. Heri sedang mengendarai mobil menuju ke panti asuhan, Rike duduk manis disampingnya, sedangkan Iqbaal dan (Namakamu) duduk di jok belakang mobil.

Heri senang melihat putranya sudah kembali seperti dulu. Kehadiran (Namakamu) dikehidupan Iqbaal mampu membuat Iqbaal lupa akan rasa sakitnya di masa lalu. Itu yang menyebabkan beberapa tahun yang lalu, Iqbaal menjadi pria yang dingin dan datar, Heri sama sekali tak melihat wajah semangat Iqbaal sejak cinta pertama yang dia rasakan pergi tanpa alasan.

Awalnya Heri tak yakin jika Iqbaal akan berubah kembali ceria. Namun pemikirannya salah, kehadiran (Namakamu) membuat Iqbaal yang dingin menjadi sosok pemuda hangat. Walaupun Iqbaal masih selalu bersikap dingin dan datar pada setiap orang yang tidak –terlalu– dekat dengannya, tapi setidaknya akhirnya Iqbaal memiliki kembali semangat hidupnya yaitu –(Namakamu)–

"Kakak, jangan rese hidung aku udah merah. Udah dong.." rengek (Namakamu) meminta Iqbaal agar menghentikan aksinya. (Namakamu) terus menghalau jemari Iqbaal yang kembali ingin menarik hidungnya.

"Kalo aku gak mau gimana? Lagian punya hidung kok kecil banget lucu tau, aku jadi gemes" ucap Iqbaal yang masih berusaha menarik hidung (Namakamu).

Hidung (Namakamu) memang mungil, dengan pipi chubby yang ia miliki. Siapapun yang melihatnya akan merasa gemas kepadanya. Ini bukan pujian tapi ini memang kenyataannya.

"Salah aku kalo aku punya hidung kecil? Kakak.. hidung aku bukan mainan"

Iqbaal sama sekali tak memperdulikan celotehan (Namakamu) yang ditujukan untuknya. Ia terus berusaha mencubit pipi chubby (Namakamu).

"Iqbaal udah dong, jangan jahilin (Namakamu) terus. Kasihan tuh (Namakamu) hidungnya sampe merah gitu" ucap Heri melirik kearah spion mobil depannya guna melihat Iqbaal dan (Namakamu).

"Tautuh om, kak Iqbaal hari ini jahil banget sama aku.." (Namakamu) mengadu tingkah Iqbaal yang selalu menjahilinya.

Iqbaal mendengus sebal "Terus aja ngadu.." (Namakamu) terkikik geli mendengar ucapan Iqbaal.

"Biarin wlee" (Namakamu) memeletkan lidahnya kearah Iqbaal.

"(Namakamu), gimana kabar papa sama mama kamu?" tanya Heri pada (Namakamu).

"Alhamdulillah mereka semua baik om.." (Namakamu) tersenyum manis.

"Bagus kalo gitu, katanya papa kamu lagi di luar negeri yah?" Heri mendengar kabar terakhir mengenai Haviar –ayah (Namakamu)– sedang bekerja diluar kota.

(Namakamu) menggeleng "Papa udah pulang kok om"

"Ohya? Kapan?"

"Udah dari seminggu yang lalu" jawab (Namakamu) lagi.

"Ayah ini gimana sih kok bisa sampe kudet gitu?" timpal Rike yang sedari tadi hanya menjadi pendengar setia antara Heri dan juga (Namakamu).

"Yaampun bunda, bunda kan tau sendiri kalo beberapa hari terakhir ini ayah sibuk banget. Jadi mana ayah tau kalo papa (Namakamu) udah pulang ke Indonesia"

My Little GirlOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz