Azhura's Bride Part 8 : Zhura Al Gul

109K 7.4K 223
                                    

Part 1-10 Free Publish untuk umum. Part 11 ke atas Privat Publish hanya untuk follower  

Azhura's Bride Part 8 : Zhura Al Gul

Ruth berjalan tergesa-gesa melalui lorong istana kerajaan Garaya yang mewah. Hampir seluruh bagian istana ini dihiasi dengan ukiran emas yang terpatri di tembok-tembok putihnya, menciptakan perpaduan warna yang memukau. Sementara itu karpet yang menyelimuti seluruh lantai istana ini berwarna merah, dibuat dari serat khusus pohon Kailfah yang melegenda.

Pohon Kailfah adalah pohon yang tumbuh dan dibudidayakan masyarakan dunia Ametyst untuk menghasilkan serat kain. Bahan serat dibuat dari batang pohon yang telah dihaluskan kemudian dianyam dan dikeringkan. Begitu kering, serat kailfah akan mengembang menjadi jalinan kain yang lembut dan halus. Jika anyaman seratnya pendek, biasanya hasil pengeringan akan digunakan sebagai bahan dasar kain untuk pakaian penduduk. Tetapi jika anyaman seratnya panjang, maka hasilnya bisa digunakan sebagai karpet dan juga selimut tebal yang lembut dan hangat. Sebagian serat kailfah berwarna orange terang sebagai warna alaminya, karena itulah pakaian penduduk Ametyst didominasi warna orange.

Jika ingin menggunakan warna lain, biasanya mereka melakukan proses perendaman dan pewarnaan dengan menggunakan sari bunga-bungaan yang tentu saja membutuhkan waktu lebih lama dan biaya yang lebih mahal, karena itulah biasanya hanya penduduk yang berada saja yang bisa memakai pakaian berwarna-warni.

Selain warna orange, ada sebagian kecil pohon Khailfah yang menghasilkan serat berwarna merah. Serat ini sangat langka, sehingga hasil anyamannya biasanya hanya digunakan di istana-istana, menjadi karpet, selimut maupun pakaian khusus untuk kalangan pendeta kuil dan bangsawan kelas tinggi.

Karpet merah itulah yang sekarang diinjak oleh Ruth, perempuan setengah baya itu tampak tergesa-gesa sehingga tidak memperhatikan rasa nyaman di kakinya yang telanjang, yang dihasilkan oleh anyaman terbaik serat kailfah.

Ruth tentu saja mengenakan pakaian dengan kualitas baik, gaun panjang dengan juntaian khas bangsawan yang berkibar-kibar mengikuti langkah cepatnya dan berdesir di setiap gerakan tubuhnya. Sebagai ibu dari Puteri Khaeva, pengantin sang Azhura, dia juga menerima penghormatan dan fasilitas layaknya bangsawan tertinggi yang dihormati, bayangkan saja! Dia bisa dikatakan sebagai ibu mertua sang Mahadewa. Dan Ruth  sendiri amat sangat menikmati penghormatan itu serta terbiasa dengannya selama tujuh tahun terakhir ini, sehingga sangat ketakutan ketika membayangkan akan kemungkinan bahwa dia bisa kehilangan itu semua sewaktu-waktu.

Tangannya yang berhiaskan gelang-gelang emas dengan batu permata berbagai warna mendorong pintu raksasa berwarna putih yang terbuat dari batu pualam. Pintu itu sangat berat, dan dibaliknya ada kamar terbaik di seluruh bagian istana. Kamar itu khusus disediakan untuk pengantin sang Azhura.

Pintu itu terbuka, dan Ruth melihat di dalam kamar itu, beberapa dayang sedang mengerubungi puterinya, Khaeva. Mereka sedang mengepaskan gaun untuk upacara persembahan di ulang tahun Khaeva yang ke tujuh belas besok.

Gaun itu berwarna merah tentu saja dengan corak seperti api di bagian bawah, keseluruhan gaun dibuat dari bahan terbaik serat merah Kailfah yang langka sedangkan corak apinya disulam dengan tangan, dari benang emas terbaik kerajaan. Dan sekarang gaun itu tampak begitu indah, berkibar dengan cantiknya di tubuh Khaeva yang sangat cantik.

Ruth tersenyum bangga memandang penampilan anak perempuannya yang luar biasa, tahun demi tahun berlalu, Khaeva telah tumbuh menjadi anak perempuan yang sangat mempesona, tubuhnya terawat dari ujung kepala sampai ujung kaki oleh para dayang yang selalu siap melayaninya, kemampuan dan tata bahasa sekaligus pengetahuannya juga tak kalah tinggi dibandingkan mereka yang berdarah bangsawan, karena Khaeva menerima pendidikan dari guru-guru terbaik di seluruh penjuru Garaya. Anak perempuannya telah tumbuh menjadi perempuan kelas tinggi yang pantas untuk menjadi isteri sang Mahadewa.

Azhura's BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang