Part 15

3 0 0
                                    

Pagi-pagi Elsa sudah di rumahku.Kali ini dia tak pakai make up sama sekali.Tetap saja wajah alaminya memang cantik.Aku masih ngantuk dan terpaksa turun ke ruang tamu menemuinya.Padahal aku pulang lumayan larut semalam.Ditambah aku telponan dengan Karina hingga jam satu dini hari.Rasanya bertemu dengan Karina tidak cukup mengobati rinduku.
"Loe sudah berubah ya,Luk".Ucap Elsa mengawali obrolan kami.
"Maksudnya?"
"Loe bukan lagi Luki yang gila olahraga.Buktinya,sekarang loe baru bangun".
"Tergantung keadaan dong Els.Semalam gue tidur larut".
"Kenapa memangnya?"
"Gue ganti baju dulu yah.Kita lari pagi di taman depan situ".
"Iya".Beruntunglah Elsa tidak tanya macam-macam lagi.Aku sudah cemas,jika dia akan menanyakan tentang gadis yang kutaksir.Meskipun,sebenarnya aku penasaran juga dengan reaksinya jika tahu aku sedang suka pada seseorang.

Elsa terlihat sangat senang sekali.Kami berhenti di taman yang jadi pusat kegiatan komunitas dan keluarga.Beberapa pedagang kaki lima menjajakan aneka makanan,yang mayoritas akan membuat orang gemuk.Tapi Elsa tak peduli soal fisik kalau sudah lihat siomay ,batagor dan kawan-kawannya.
"Berhubung lo baru balik dari LA.Gue maklumi Els.Tapi inget juga Lo bisa sakit perut kalau kebanyakan".
"Ehm iya Luk,gak usah bawel dong".Elsa tetap meneruskan porsi siomay keduanya.
"Ada rencana balik LA?"Kupikir Elsa akan kembali dalam waktu dekat.Dia juga punya pekerjaan disana kan.
"Entahlah, tergantung loe".
"Kenapa gue?"
"Iihh bawel ah,,baru balik udah disuruh pergi.Loe gak suka ya gue disini?"Elsa terlihat sebal dan malah merajuk, mengatakan aku membenci kedatangannya.
"Gue senang lah,sangat senang tuan putri".Aku berhasil mencubit pipinya.Itu masih berhasil untuk membuatnya tidak ngambek lagi.Pada dasarnya Elsa masih terlihat sama bagiku.Hanya tampilannya saja yang terlihat lebih dewasa.
"Luki,hari ini bisa temenin gue gak?"Entah apalagi yang ingin dilakukan Elsa kali ini.
"Belanja?Ogah lah".Tolakku segera.Menemani cewek belanja adalah hal terboring menurutku.
"Yah udah negatif thinking aja.Temenin gue makan malam".
"Sama siapa lagi?"
"Berdua saja Gue pingin ke suatu tempat juga".
"Ehm baiklah.Tapi loe yang traktir kan?" Yah,sayang juga kalau traktiran dilewatkan.
"Oke". Senyum Elsa mengembang dan dia kembali menikmati siomaynya.Bagiku senyum dan kebahagiaan Elsa masih penting.Aku tidak tahu kapan dia mungkin akan kembali ke LA.Selagi disini,aku ingin dia bahagia.

Sebelum makan malam dengan Elsa,aku masih punya cukup waktu untuk menemui Karina.Pukul empat sore aku memutuskan menjemputnya pulang kerja.Tidak seperti awal ketika aku melakukan hal ini.Hari ini dia terlihat senang dengan kedatanganku.Rambut panjangnya berkibar diterpa angin,aku masih santai bersdekap tangan menunggu ia menghampiri.
"Kenapa ya ,aku selalu terpesona padanya?"Gumamku kemudian.
"Kamu bilang apa Luk?"Ah,Karina sudah di depanku rupanya.
"Tidak ada,ayo kuantar pulang".Karina menurut.Kali ini aku ingin dia tidak resah.Jadi aku naik motor untuk menjemputnya.
"Kamu gak pingin bikin terapi trauma buatku lagi?"Tanya Karina setelah motorku mulai melaju pelan .
"Menangnya kamu mau?Begini,kurasa lebih romantis".Ujarku, mataku pun melirik tangannya yang telah melingkari pinggangku.
Dengar godaanku,Karina melepas pegangannya.Aku tak kehilangan akal,cepat menahan dengan tangan kiriku.
"Untuk keselamatan".Ucapku lirih.Berhasil,Karina mengurungkan niatnya.
Aku sengaja memelankan motorku untuk membuat waktu ku dan Karina lebih lama lagi.
"Aku ada UTS selama seminggu.Kamu jangan menggangguku lho".
"Aku gak ganggu Karina,kamu aja yang sering mikirin aku,makanya terganggu".
"Kamu ini.Bukankah jadwal UTS mu juga sama kan?"
"Hem yah begitulah.Tapi tenang,katanya,Affan akan membantuku asalkan aku tidak menyakitimu".
"Hahah dasar licik!"
Di perjalanan ini, terasa sekali aku dan Karina semakin dekat.Baru kali ini,aku merasa bahagia karena jatuh cinta.Karina memang tidak mengatakan apapun.Tapi,aku yakin dari sikapnya.Dia juga suka padaku.

Kami sampai di depan rumahnya.Rumah Karina memang terlihat sangat sunyi.Kadang aku berpikir,apakah Karina merasa kesepian tinggal di rumah itu sendirian?Aku segera menepis pikiran itu Jelas sekali,mana mungkin dia kesepian.Lihat saja,baru turun dari motorku,dia sudah melambaikan tangan padaku.Tanpa basa -basi minta aku mampir.Inilah dia,gadis yang menarik dan membuatku tak berhenti memikirkannya.
"Masuk dulu".Aku ingin melihatnya memasuki rumah.Ia pun menurut.Setelah punggungnya hilang di balik pintu,aku segera mengirim pesan untuknya.
To:Karina
Kamu yakin gak mau aku mampir?
Tak lama Karina membalas,
Aku yakin kamu ada acara lain.Karena kamu tidak meminta langsung tadi.
Jadi siapa dia?Tanpa mengatakan,dia tahu bahwa aku memang tak bisa mampir.Ini aneh,tapi dialah yang kucinta.
Aku harus ketemu temanku.Balasku pada Karina,lalu menyalakan motorku menuju tempat janjianku dan Elsa.

Ms.Loney,I'm coming!!Where stories live. Discover now