#19 Twinkle Twinkle Little Star

10K 1K 17
                                    

"Twinkle, twinkle, little star. How I wonder what you are. Up above the world so high, like a diamond in the sky. Twinkle, twinkle little star. How—aduh sakit." Farhan mengaduh ketika rambutnya dijambak oleh Lovember.

"Sakitan aku ini!" Sahut Lovember dengan galak.

Saat ini Farhan sedang menemani Lovember yang akan melahirkan anak mereka. Sejak pagi tadi, Lovember memang sudah merasakan kontraksi diperutnya. Posisi Farhan saat ini sedang mengelus-elus perut buncit Lovember. Sudah berbagai lagu anak-anak Farhan nyanyikan sesekali mengajak anak mereka berbicara. Namun tidak luput juga ketika ia menjadi sasaran pelampiasan Lovember saat perutnya terasa semakin mulas.

Farhan menatap Lovember dengam cengiran, ia kemudian mengelus perut Lovember lagi. "Iya-iya maaf."

Cengiran Farhan rupanya tidak memberi efek apa-apa pada Lovember. Malah, perutnya semakin mulas dan ia mengencangkan pegangan tangannya pada lengan Farhan.

"Nggak usah nyengir! Perut aku lagi sakit banget ini, nggak bohong deh, A!" Rengek Lovember bahkan dengan suara hampir menangis yang membuat Farhan merasa kebingungan.

Farhan menggaruk kepalanya bingung. "Yaudah kamu mau aku gimana?" Tanya Farhan sabar.

Bukannya menjawab Farhan, cewek itu malah menggeleng seraya mengeluarkan air matanya karena kontraksi yang ia rasakan semakin hebat.  "Nggak tahu." Ucapnya kemudian.

Mendengar jawaban seperti itu, Farhan membenarkan letak posisinya duduk kemudian menarik Lovember kedalam pelukannya. Ia membelai rambut panjang Lovember dengan sayang, sedangkan satu tangannya lagi mengusap pundak Lovember agar istrinya itu tenang.

Ketika Farhan sedang menenangkan Lovember yang masih menangis kecil, seorang suster masuk kedalam ruang rawat Lovember.

"Sore Ibu, saya cek lagi ya pembukaan-nya." Ucap suster dengan ramah.

Lovember yang sudah dibanjiri keringat dan merasakan sakitnya, hanya mampu mengangguk pasrah.

"Udah pembukaan berapa, sus?" Tanya Farhan penasaran.

Suster tersebut melemparkan senyum. "Wah pembukaan-nya udah komplit, Pak. Mari kita pindah ke kamar bersalin." Jawab suster tersebut.

Tepat sebelum Lovember akan dipindahkan ke ruangan bersalin, Mama Lovember datang dengan langkah yang tergopoh-gopoh. Lovember yang melihat Mama-nya datang, langsung meraih tangan sang Mama dan mengenggamnya dengan erat.

"Udah komplit bukaan-nya?" Tanya Mama Lovember.

Farhan mengangguk cepat. "Iya, Ma. Sekarang mau pindahin Lovember ke ruang bersalin."

Dengan langkah terburu-buru, dua orang suster bersama dengan Farhan serta Mama Lovember mendorong ranjang rumah sakit yang membawa Lovember menuju ruang bersalin. Namun ketika mereka sampai didepan ruang bersalin, Farhan memghentikan langkahnya.

"Saya harus masuk juga, sus?" Tanya Farhan bodoh yang langsung membuat Lovember jengkel setengah mati.

Dan tanpa Lovember sadari serta entah tenaga dari mana yang tiba-tiba membuatnya dengan gesit menampar pipi Farhan kencang.

PLAK

"YA MENURUT KAMU AJA, A, MASUK APA ENGGAK? ISTRI LAGI KESAKITAN MAU NGELAHIRIN ANAKNYA JUGA! PAKE NANYA KE SUSTER LAGI!" Teriak Lovember kencang membuat orang-orang disekitar mereka menatap kaget.

Begitu pula dengan Farhan yang langsung terkejut saat Lovember menampar dan meneriakinya kencang.

Astaga bini gueeeee galak banget, buset!

Ex-Lovember Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang