In RELATIONSHIP

365 29 10
                                    

"Ishh asal nebak aja" jelas aku merasa malu dengan detak jantung yang tak karuan, siapa yang tidak merasa campur aduk saat lelaki yang kita suka mengetahui perasaan kita terhadap dia.
"Iya dong ay, kan aku tau kalau kamu suka, eh ngga deh maksudnya sayang sama akuu" ucapnya yang langsung mengambil buku di tasnya dan mengambil pulpen di kantong bajunya.
"Ay apaan lu!!" Balasku sambil memerhatikan dia yang sedang menulis serius.
"Ya Ay lah, udah jadian masa gaboleh manggil ay, kan aku sayang kamu, sama pacar gaboleh sayang?" Saat ini Levin sedang menulis di buku yang terlihat spesial baginya.
"Kita kapan jadiann?"
"Barusan, kita pacaran."
"Kap.."
"Babe, pagi-pagi dilarang bawel" ucapnya yang menyentuh bibirku dengan 1 jarinya.
"Emang aku bakal mau?" Tantangku sambil tersenyum sinis.
"Pasti donggg" jawab Sky enteng.
"Eh lo jangan ngerjain gue ya.. gue gamau sa.." sahutku dengan wajah sangar.
"Aletha kita jadian yuk?" Potong Levin.
Dag..dugg...dagg..dugg itulah yang sedang dilakukan oleh jantungku.
Aku hanya tersenyum sambil mengigit sedikit bagian bibirku dan menatap dengan mata yang amat berbinar bahagia padanya.
Dia ikut tersenyum, sudah berhasil meyakinkanku.
"Hari yang selalu ku nanti, tak kusangka ada di hari ini, terimakasih Tuhan, terimakasih Cinta" bisikku dalam hati yang sedang berlari kesana-kesini karna rasa bahagia yang harus aku pendam sendiri di hati.
"Hemm.. yang senyum-senyum seneng ya jadian sama aku?" Ternyata Levin telah memperhatikanku melamun, ku pikir dia masih sibuk dengan buku spesialnya itu.
"Kalau aku seneng, kamu seneng ga nih?" Balasku seraya bersender pada bahu bidang milik Levin.
"Aku ga seneng" Levin juga ikut menyenderkan kepalanya pada kepalaku yang berdiam dibahunya.
"Yaudah ngapain pacaran ih" drama dimulai, dengan pura-pura ngambek dan bangkit dari sandaran bahu Levin.
"Marah niyee. Iya aku bukan seneng tapi bahagia dan bangga"
"Ngeles, belajar ngeles dimana sih?"
"Kamu.." dia yang sedari tadi menulis kini menoleh ke arahku.
"Nyebelin!!" Aku memukul lengannya pelan dan dibalas dengan tawaan Levin yang cool.
"Nulis apaan kamu??"
"Mulai ngalihin topik dehhh" sahut Levin yang langsung mencubit gemas pipiku, iya memang pipiku bisa dibilang kenyal memang tidak tirus sih, jadi enak di cubit-cubit, hehe.
Aku hanya bisa menjerit kesakitan tapi rasa sakit itu kalah dengan power bahagia yang diciptakan Levin.
"Ini loh" Levin menunjukkan secarik kertas yang ia tulis di suatu buku spesial miliknya.

"Bisa juga ya cowok kaya kamu" komentarku dengan kalimat-kalimat yang terdapat di se-lembaran buku itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bisa juga ya cowok kaya kamu" komentarku dengan kalimat-kalimat yang terdapat di se-lembaran buku itu.
Ini dia salah satu faktor kenapa aku bisa jatuh cinta teramat dalam sama Levin.
Dia beda..
Dia humoris, romantis, suka nulis diary, pandai alat musik, bidang olahraga, wawasan luas, perhatian, Levin is Real RARE GUY.
Banyak hal yang jarang Pria lain lakukan yang ia lakukan, ia multitalenta.
Selain itu, ada alasan lain yang tidak aku ketahui mengapa aku bisa jatuh cinta pada sang Levin.

"Ia dong, kamu kan juga suka nulis-nulis diary, jadi aku terinspirasi, walau kita punya diary, kalau ada masalah jangan sungkan cerita ya" Levin merangkul ku disaat kelas sudah mulai ramai, karna aku dan Levin tadi sangat awal tiba di sekolah, maaf aku lupa bahwa masih ada Chika di pojokan sambil memeluk sapu dan menanti kehadiran Octhanya.
Ia Octha Adi Pramantya, ia adalah lelaki besar di kelas kami, orangnya cukup konyol, lucu, gemesin, memiliki postur tubuh besar bisa dibilang gendut, dan memiliki warna kulit gelap. Dan Chika Akhisa Naratini si wanita dengan suara terbaik di kelas, dia suka melantunkan lagu-lagu dangdut, terutama lagu 'goyang drible.'
Sekelas menjadi gempar setelah menerima kenyataan bahwa Chika memiliki rasa yang berbeda pada Octha, bisa dikatakan Chika cinta Octha, Octha pada awalnya menolak Chika, bisa ya lelaki seperti Octha menolak Chika yang cantik walau gesrek dikit, dan ada Wulandari Preecha Wattana, dia wanita blesteran Thailand, liat aja dari namanya.
Dia itu pernah di tembak Octha tapi ditolak, dan sekarang cinta mereka kembali bersemi, wih cinta segitiga..
Octha choose?? Gatau deh soalnya Octha ngasi harapan ke mereka berdua kasian kalau sampe kena php.

Rindu (Proses Merapikan Cerita)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang