About My Life [Sorry, No Update]

34 6 2
                                    

Aku adalah aku. Salah satu manusia yang hidup pada masa kini. Tiada kelebihan khusus yang pasti. Hanya mencoba bersua untuk menyuarakan kata hati. Saat ini ada sebuah kata yang mendunia. Pada setiap masa dirindu dan dipuja. Jika kalian bertanya? Maka aku biasa memanggil kata itu dengan sebutan 'cinta'.

Kata yang sulit terlepas. Tapi sangat sering untuk cepat kandas. Satu kata dengan beribu makna. Kata yang mewah dan luar biasa. Cikal bakal dari kebanyakan cerita dari seluruh alam semesta. Kata yang dapat merubah karakter dan hidup seorang manusia. Dan aku adalah korban yang ke sekian kalinya.

Jatuh cinta. Hal yang pasti menghadiri kehidupan kita. Tak terkira 2 hari yang lalu aku bertanya-tanya. Sudahkah kau jatuh cinta? Pada siapa kau pernah jatuh cinta? Apa yang membuatmu yakin bahwa itu adalah cinta? Tuluskah kau mencintainya? Jika dia mati apa kau mau mati juga bersamanya? Pertanyaan-pertanyaan bodoh yang merasuk diri. Merusak otak dan hati. Memaksa terjadinya konflik dan ingin mengingat semua kembali.

Aku adalah aku. Seorang wanita yang memulai cinta pada usia muda. Mereka biasa menyebutnya cinta sementara. Dia merupakan salah satu cinta yang berlangsung lama. Jangan bertanya apakah kami bersama. Karena hanya satu hati yang mendambakan cinta. Aku ditertawakan disana-sini. Mereka tak tahu banyak pergolakan yang kualami. Bersaing dengan teman sendiri. Bahkan olokan tak pantas sering menjadi santapan pagi. Semua mengingatkanku bahwa aku seorang wanita. Menyatakan perasaan bukanlah jalan pintas yang ada. Aku diharuskan untuk menunggu. Tapi aku adalah aku. Kata menunggu bukanlah diriku. Menunggu adalah sebuah kata yang tabu.

Hari itu berlalu juga. Salah satu hari suramku. Putus asa dan kecewa bergelut dalam tubuhku. Kalian pasti dapat menerka. Sebuah penolakan buruk yang kuterima. Tak bisa berhenti. Aku mengejarnya hingga saat ini. Dan seluruhnya benar-benar berakhir saat aku tahu dia mempunyai seorang kekasih. Kini semua berakhir dan aku ingin memulai kisah yang lain.

Kini ada lelaki yang mengusik hidupku. Berparas cantik dan punya pesona yang berbeda. Hal yang tragis dia tak tahu aku sedangkan aku tahu tentangnya. Memikirkannya saja dalam sekejap dapat membuat garis senyum dalam wajahku. Mendengar namanya membuat hati berdegup tak menentu. Awalnya rasa kagum yang kuyakini. Tapi hal itu berubah kian hari. Rasa kagum itu malah berubah menjadi rasa kramat yang kutakuti. Aku berubah. Berubah menjadi maniak yang ingin tahu segala sesuatu tentangnya. Aku menjadi seseorang yang tak menginginkan dia bersama dengan wanita lainnya. Aku berharap lebih dan berkhayal tentangnya. Aku sakit. Aku sakit karenanya. Aku sakit karena dia tak tahu tentangku. Aku sakit karena cintanya ditujukan untuk orang selainku. Tapi seberapa kali pun aku membenci. Rasa itu kian tumbuh erat dalam hati.

Kembali kata demi kata menasehatiku. Mereka berkata lama dan lama hatiku yang akan menjadi kelu. Aku dianjurkan untuk ingat batasku. Tapi apa dayaku. Kata yang kudengar malah menjadi boomerang bagiku. Boomerang untuk tetap mencintainya dalam pilu.

Hari itu seorang lelaki berkata buruk tentangnya. Mengingatkanku bahwa dia adalah seseorang yang mustahil ku jumpa. Seketika aku tak dapat menahan jatuhnya butir air mata. Aku yang hanya bermodalkan seadanya. Mencoba tetap kukuh mencintainya. Dia tahu apa tentang cinta? Bahkan jika dia punya seseorang, belum itu adalah cinta sejatinya. Berlebihan? Ya aku berlebihan. Aku adalah pengemis yang rindu akan cinta. Bisakah satu orang untuk mengerti diriku. Aku berulang-ulang berkata bahwa hal ini juga bukan kuasaku. Hati ini yang ingin berjalan dan melepas diri dari kendaliku. Naasnya aku tetap dalam keadaan sadar diri. Tanpa malu tetap yakin dengan cinta ini.  Aku tahu bahwa itu kurang sekali dibandingkan cinta lainnya. Karena aku yakin beribu bahkan berjuta-juta ada cinta untuknya. Aku yakin cinta yang lain bahkan sangat lebih baik untuknya. Aku sadar dan tahu betul tentang banyaknya kekuranganku untuknya. Tapi apa dikata jika hati tetap terpaut untuk dirinya.

Pernah aku merasa bahwa aku gila. Berkhayal yang tak ada ujungnya. Terus merenung tentang wajahnya. Kalian tahu, menyerah tentu kata yang terngiang selalu di benakku. Saat ku rindu hanya dapat menatap potret dirimu. Menyesal tentu tak jauh juga dalam pikiranku. Tangisan tentu tak pernah absen saat ku rindu. Rasa lelah juga sering singgah dalam hariku. Hanya saja sesulit apapun yang kualami aku tetap menyukaimu. Hanya tetap menyukaimu.

Untuk sekarang aku hanya tetap akan mencintai. Seruan buruk dan gurauan menyindir akan ku anggap angin semilir. Aku akan tetap teguhkan hati. Sebab tidak ada yang salah dengan kata mencintai. Kagum berubah cinta, bukanlah sesuatu yang dapat di prediksi. Dalam jarak namun dengan pasti. Cinta ini kan tetap dihati.


Dariku untukmu, mimpiku...


Ini tentangku..

Maaf sebelumnya aku belum up

Ini hanya membuka salah satu kekuranganku

Maybe melakukan apa yang harusnya kulakukan sejak dulu

Jika berlebihan author minta maaf

Author punya masalah dan hanya bisa mengungkapnya lewat kata

Bagi yang membaca terimakasih banyak

-When I Can be Happy- {FF Jungkook}Where stories live. Discover now