"Jadi ini semua akal-akalan lo pada? Gue udah panik astaga!"
Mereka semua malah terkekeh melihat Andrea.
"Eh Ndre, lo tau gak? David udah nggak jomblo lagi tau gak." Ujar Iqbal tiba-tiba.
"Masa?" Tanya Andrea.
Iqbal mengangguk lalu melirik David. "Iya. Dia udah taken loh."
"Sama siapa?"
Iqbal melirik Rania yang tertunduk malu, begitu juga dengan David.
Andrea mengangguk paham. "Ohhh yang penting jangan lupa peje aja sih."
Lalu mereka semua tertawa seperti tidak terjadi apa-apa. Andrea masih terus tertawa. Alva sempat tertawa namun dia berhenti ketika melihat Andrea tertawa. Rasanya semua rasa sakit di badanya hilang ketika melihat tawa Andrea yang malah menambah kecantikanya.
Sadar diperhatikan oleh Alva, Andrea pun menoleh ke arah Alva yang kini menatapnya juga. Mata mereka bertemu, mata hijau milik Alva menatap mata coklat milik Andrea. Lalu mereka sama-sama tersenyum.
***
1 tahun berlalu begitu cepat. Keadaan Alva yang sudah sepenuhnya membaik, dan hubungannya dengan Andrea yang makin hari makin romantis.
Alva dan Andrea sudah melewati ujian kelulusan, begitu juga dengan yang lain. Dan mereka semua lulus dengan nilai yang memuaskan. Acara prom night sudah di laksanakan. Dan hebatnya, Alva dan Andrea menjadi couple terbaik di acara itu.
Vino juga sudah ditangkap dan dinyatakan bersalah atas kejadian perencanaan pembunuhan. Kini, Vino menyesal dengan apa yang diperbuatnya. Dia sudah menetap di sel selama kurang lebih beberap tahun kedepan. Dia juga sudah meminta maaf ketika Alva dan teman-teman yang lain mengunjunginya di sel beberap hari setelah acara kelulusan.
Orang tua Vino yang seorang mafia professional sempat menolak keputusan polisi dengan menangkap anaknya. Namun, orang tuanya malah ikut ditangkap karena ketahuan mengkonsumsi narkoba jenis sabu.
Kini, kehidupan mereka berdua jauh lebih baik tanpa ada orang jahat lagi yang ingin menganggu mereka berdua. Oh ya, sekarang Alva dan Andrea kuliah dia kampus yang sama dan jurusan yang sama, yaitu psikologi.
Kabar gembira yang lain adalah, Rania dan David sudah bertunangan. Iqbal dan Aretha yang juga sudah menyusul. Namun, Iqbal berkata, jika dia dan Aretha akan menikah, mereka akan pindah ke New york mengikuti keluarga Iqbal yang akan menetap disana.
Walaupun mereka semua berbeda mata kuliah, Aretha, dan Rania di jurusan hukum. Sementara Iqbal, Sheila, dan David di jurusan farmasi. Mereka masih sering berkumpul-kumpul bahkan sekedar untuk berbincang di sela-sela kesibukan kuliah masing-masing.
Cafe milik orangtua Sheila juga kini sudah diperbaiki, karena keadaan cafe itu cukup berantakan. Dan kini, sudah jauh lebih baik.
Kini, Alva dan Andrea sedang duduk di tepi danau yang biasa mereka datangi ketika sedang tidak sibuk kuliah. Mereka sama-sama menikmati pemandangan indah yang tersedia disana.
Seakan-akan tak ada lagi beban yang harus mereka hadapi, Andrea dan Alva memejamkan matanya menikmati udara sore hari yang sangat menyejukan.
YOU ARE READING
ANVA
Teen FictionAlva dan Andrea mempunyai kepribadian yang hampir sama. Keduanya adalah most wanted di sekolah, karena pesona mereka masing-masing. Itulah yang membuat mereka saling tidak suka satu sama lain. Tapi, apakan rasa tidak suka itu akan bertahan? #527 in...
• Epilog •
Start from the beginning
