Proporsi wajah pemuda itu sangat bertolak belakang jika disandingkan dengan watak dan tabiatnya.

Joo Won Jae punya rambut hitam legam nan messy, karakter wajahnya tegas namun sedikit imut, rahangnya hampir membentuk V, sudut-sudut matanya sedikit runcing. Dengan tinggi 187 sentimeter, jelas sekali bahwa Won Jae masuk kategori pria-bak-model-idaman.

Selebihnya tidak ada yang lebih mengkhawatirkan dari sifatnya.

Dan Soyeon lebih berharap dirinya terserang demensia akut ketimbang mengingat bagaimana pertemuan awal mereka kala itu, sewaktu mereka masih sama-sama menjadi mahasiswa baru.

Tepatnya siang hari. Soyeon berada di ujung atap gedung fakultas yang letaknya dekat dengan kelas psikologi, dan tahu-tahu secara mengejutkan pemuda itu memeluknya dari belakang, lalu merentangkan tangan mereka.

Aksinya jadi tontontan dan nama mereka mendapat apresiasi di papan pengumuman karena berhasil memeragakan salah satu adegan Titanic dengan epik.

"Lain kali tolong bantu aku, Nuna."

Soyeon melirik Won Jae dari ujung matanya sekilas. "Next time I'd slap your face off."

Gerakan tangan Soyeon tiba-tiba terhenti saat memasukan buku-bukunya.

Gadis itu menatap lawan bicaranya dengan sengit. "Memanggilku 'nuna' sekali lagi, kupastikan tenggorokanmu tenggelam ke dasar lambung."

Joo Won Jae menoleh pada teman-temannya dan membuat suara "Uuuu," ketakutan. Lalu mereka terbahak.

Beberapa detik kemudian Soyeon keluar dari kursi begitu semua barangnya selesai dirapikan.

Dengan santai ia menepuk dada Won Jae dua kali. "Aku pulang."

Bibir Won Jae mencebik sembari mengangguk.

"Hei, Lee Soyeon! Mau ikut minum-minum?" panggil seseorang dari kursi belakang.

Secara sigap badannya berputar.

Gadis bertahilalat di bawah mata kiri serta berambut karamel panjang tanpa poni itu melanjutkan, "Malam ini aku bersama lainnya mau berpesta."

"Sayang sekali, kali ini kalian harus pergi tanpaku," jawabnya santai. "Have fun, guys."

###

Hari ini lumayan panjang. Soyeon harus pergi ke toko bunga, lantas ke makam mendiang ibunya. Sepatunya dibiarkan membuat suara berisik di sepanjang jalan setapak menuju rumah.

Kepalanya mengadah. Matahari telah redup, langit gelap dengan sedikit awan melayang. Teringat sesuatu, buru-buru ia mengeluarkan ponsel dari kantong jeans dan membuka aplikasi Twitter.

Lima hari ini Soyeon mengambil tindakan off atas seluruh aktifitas sosial media. Dan sekarang ia penasaran. Kira-kira bertambah berapa banyak.

 Kira-kira bertambah berapa banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Bastard, SweetyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang