Killed#9(B)-Aim That Thing [RE]

Start from the beginning
                                    

"Bukankah kita mempunyai Kelompok Holy Chain, lagipula Dia adalah Golden Hero, kenapa kita harus mengandalkan orang lain?"

"Memang benar, tapi apa Kerajaan Yalela mengandalkan kstaria biasa?"

". . . . !!!"

Pandangannya terpacu kemata Leisner yang menutup mulutnya dengan kedua tangannya yang melipat. Raut wajah yang bercampur antara gelisah, kaget, dan tegang terus menghantui orang-orang yang duduk disitu.

* * *

*Di hutan hijau

Sekarang aku disebelah tenggara dan harus ke. . . Apa ini? Noda tanah?

Sebuah gumpalan cokelatmenutupi sebuah gambar dibagian peta yang dilihatnya itu. Apa yang ia dapat adalah sebuah gambar pohon besar dengan tulisan Fel di tengah-tengahnya.

Pohon Fel?

*Ctang *Ctang

Suara pedang!?

Suara pedang saling berdentingan sontak membuatnya melompat dengan lincah di atas pohon dengan maksud menyembunyikan diri.

*Ctang *Cting *Ctang

Seiring ia diam semakin keras suara dentingan itu berbunyi, membuatnya untuk mendekatu sumber suara itu.

*Ctang *Cting

Apa ada yang sedang bertarung?

*Jies

*Tap *Tap

Hamparan batang pohon yang kuat menahannya di atas dahan dengan dedaunan yang lebat. Matanya sedikit terkejut bersama wajahnya yang bingung dengan apa yang dilihatnya.  Seorang perempuan berambut perak sedang berlari dengan kedua pisau nan tajam, menghampiri gadis berambut kuning dengan telinga panjang serta panah dipunggung dan sebilah pedang di kedua genggamannya itu.

Ada yang mereka lakukan?

"HYA!"

    "HYA!"

*Ctang *Ctang

Ayunan antara pedang dengan pisau membuat mereka saling berlindung satu sama lain, membalas kembali dengan secepat mungkin

*Cting *Cting

Mereka sedang bertarung kan?

"Hya!"

Ayunan pedang bergerak secara diagonal oleh perempuan berambut kuning tersebut.

"Lambat!"

*Ctang

Ayunan pisau kiri membuat pedang itu tertahan sembari pisau kanan bergerak keleher perempuan kuning itu.

*Wush

"Selesai sudah!"

    "Tidak secepat itu!"

*Duag

Matanya yang terlalu konsenstrasi malah membuat perempuan perak itu menerima tendangan keras kesamping, membuatnya terpental mundur.

*Huf *Huf *Huf. "Boleh juga. . . ." ucap si perak disela-sela nafas.

"Kau . . .Juga." balas si kuning, mernarik nafas dengan cepat.

Mereka berdua selesai?

"Bagaimana? Kita sudahi saja hari ini."

   Dengan badan yang bersimbahkan keringat lelah, mereka mendekati sambil berbincang tanpa menyadari orang ini.

Unliner Zero -Newcomer- [Discontinued]Where stories live. Discover now