"Lalu apa?" tanyaku sambil menggaruk kepalaku.

"Jo!! Ijo!" pekik seseorang di luar sana.

"Apaan tuh?" aku mengabaikan suara itu dan kembali melihat dapur Ayyang.

"Jo!! Ijo!! Sayur, buah segar!!!"

"Sayur?" aku berjalan ke depan dan melihat ternyata ada penjual sayur keliling yang sudah ditunggui seorang ibu-ibu.

-

Ayyang Pov

Aku menggeliatkan tubuhku yang terasa lelah dan melirik sumber suara gaduh itu. Ku sipitkan mataku dan terlihat Ira, Janu dan sepupuku Gabby menatapku seolah aku adalah makhluk aneh dari galaxi lain.

"Kalian ngapain di-" aku menoleh ke kiri dan kanan.

Kamarku?

"Ini kamar gue?! Arghhh!! Ternyata semalam cuma mimpi!" pekikku riang dan segera memeluk tiga sahabatku itu.

"Janu... Ira... dan lo baby... gue kangen kalian..." ucapku sambil tersenyum lebar.

"Kok lo ada disini?" tanya Ira pertama kali.

"Jangan tanya gimana gue disini! Yang penting gue seneng!!" aku menatap kesekelilingku, memastikan ini bukan mimpi.

"Gue nggak mimpi!" sahutku yang kemudian tertawa keras.

"Masak iya sih gue mimpi Segara nyuruh gue naikin berat delapan kilo! Yang bener aja kan?hahaha" aku tertawa keras.

"Jadi bener Segara disini?" tanya Janu padaku dan yang lain.

"Hah?! Nggak mungkin! Gue cuma mimpi kalau-"

"Jadi kamu masak hari ini?" tanya Ira menunjuk ke arah luar kamar.

"Masak?" tanyaku pada yang lainnya.

"Tuh, benerkan?! Segara yang masak. Ihhh, baby sweet banget sih Segara. Sayangnya suamiku yang ganteng itu alergi masuk dapur! Tahu gitu gue nikah sama Kee aja kalau tahu Arion nggak mau masak buat gue!" protes Gabby kesal.

"Terima nasib aja deh By. Lo kan udah cinta mati juga sama laki' lo. Pakai alasan segala!" protes Janu sambil menonyor kepala Gabby.

"Hahaha... itu dia guys! Sayangnya manusia gunung itu sekalinya masuk dapur dia udah mau bakar dapur gue!" sahut Gabby bersemangat.

"Kok bisa?" tanya Ira penasaran.

"Ya bisa dong. Orang gue ngerengek minta digorengin telur habis gitu gue yoga di depan dia sambil ngomongin Keenan yang perhatian sama gue... dan ujung-ujungnya gue ditubruk dia dan lupa kompor dimatiin! Sampai alarm kebakaran nyala! Hahahahaha..."

"Dasar sableng! Buat anak terus aja tiap hari!" protes Ira dan aku meringis.

"Maklum lah Ra! Arion kan sexy abis... gimana-gimana... lo kan udah nikah hampir setahun nih... kok lo nggak isi-isi sih?" tanyaku pada Gabby dan dia tersenyum lebar.

"Ishh! Lo kaya' ABG ditembak aja sih" ucap Janu sambil mencibir dan memalingkan wajahnya.

"Ihhh, gue sama Arion udah sepakat. Kita mau pending baby dulu. Mau pacaran dulu dan senang-senang... gue masih mau miliki dia sendiri..."

Pacarku Gay? (SUDAH TERBIT)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz