veintidós

1.4K 277 18
                                    

Ada yg masih inget sekarang udah part berapa? :p


FLASHBACK ON

Claire hanya memutar-mutar spaghetti nya dengan malas. Ia cukup kesal dengan saudara-saudara tirinya yang berebutan menceritakan kejadian dan prestasi mereka di depan orangtuanya, ia ingin sekali membahas tentang biaya kuliahnya yang belum dilunasi padahal ia akan menuju tahun kedua. Kalau begini terus, ia tidak bisa ikut dalam ujian akhir

"Oh Drake kamu benar-benar keren dalam mencetak goal tadi, so proud of you." Puji Adam ke anak sulungnya bernama Drake

"Dan Barbara, kamu juga keren saat menjadi kapten cheers tadi." Puji Adam ke anak keduanya bernama Barbara, anak gadis yang sangat dengki dan selalu merebut apa yang Claire miliki

"Josh, ayah juga senang akhirnya kamu bisa mendapat 100 di pelajaran fisika." Lanjut Adam ke Josh, anak bungsunya yang hampir memerkosa Claire

"Ibu sangat bangga dengan kalian." Mama Wendy mengelus-elus pundak Drake bangga

"Bisakah aku berbicara sekarang? Aku mempunyai masalah yang penting." Ucap Claire

Adam menaikkan alis kanannya

"Kau bisa mengeluarkan 10 dollar untuk seragam olahraga Drake, kau bisa mengeluarkan 25 dollar untuk biaya ekskul Barbara, dan kamu bisa mengeluarkan 250 dollar untuk biaya bimbingan belajar Josh, tetapi kenapa kau tidak bisa mengeluarkan uang untuk biaya kuliahku? Aku berkali-kali meletakkan surat peringatan pembayaran di kamar kalian, tetapi pada akhirnya aku selalu melihat surat itu berada di tong sampah. Sebenarnya biaya untuk pendidikanku itu tidak penting ya? Apa masa depanku itu sudah pasti buruk sehingga kalian menghentikan biaya pendidikanku? Biaya hidupku setengahnya berasal dari gaji part time aku sedangkan Barbara seenaknya bisa menggesek kartu kredit hanya untuk produk Victoria Secret. Are you insane? Setidak pentingnya aku disini?" kata Claire geram

"Kenapa kamu berbicara seakan kamu korban disini? Apa kamu tidak lupa dengan lupa tusukku ini?" Tanya Josh

Claire mengarahkan ujung garpunya ke leher Josh "Don't ever fucking talk to me and play victim. You're the one who play with fire, how about shut the fuck up and take care of your manhood?" gertak Claire

"Bagaimana ayah mau percaya denganmu kalau kamu aja bertingkah kasar kayak gitu? Yang ada mah ayah ataupun ibu akan malas mengurusimu." Balas Barbara

"Bertingkah kasar? Apa kabar dengan rambutku yang sering kamu jambak sehingga banyak helai rambutku yang putus? Apa kabar dengan lebam-lebam di tanganku yang kamu pukul karena KATANYA aku menodai pakaianmu, Barbara?"

"Claire, that's enough!" Adam memukul meja makan untuk menenangkan keadaan malam malam yang menjadi tegang

"Baik, ayah akan membayar uang kuliahmu nanti. Tapi setelah itu kamu akan berhenti kuliah dan lanjut mengurus perusahaan coffee shop ayahmu. Sudah lama aku pegang sekarang giliranmu sebagai ahli waris yang mengurusnya. Dan kamu juga mempunyai minat dalam brewing dan memasak bukan?" tawar Adam

"Apa? Berhenti?" Claire tertawa sarkas "sepenting-pentingnya warisanku, masih lebih penting pendidikanku. Aku masih perlu belajar lebih lanjut tentang psikologi, pikiranku perlu lebih terbuka dengan banyak belajar, aku suka memasak tetapi memasak bisa aku lakukan setelah kuliah. Aku sudah berkali-kali mengalah disini—ah sebentar, perasaan aku anak kandung disini tetapi kenapa aku diperlakukan seperti anak tiri ya, ibu? Kenapa kamu lebih percaya Adam yang baru kamu nikahi 2 tahun yang lalu daripada aku yang lahir dari rahimmu 20 tahun yang lalu? Apa kamu—"

"Claire, tolong masuk kamar sekarang." Perintah Jolene, air mata Claire perlahan membasahi pipinya, dengan cepat Claire langsung berlari menaikki tangga menuju kamarnya dan menangis sejadi-jadinya

QUERENCIA [Wenyeol] √Where stories live. Discover now