Part 10

2.1K 134 6
                                    

Oleh : Santi Iksakirana

Sejak Bang Arga mengantarku ke Malang 2 bulan yang lalu kami sudah tidak berkomunikasi lagi. Mungkin dia tengah sibuk kencan dengan Mbak Sisil. Secara mereka kan sepasang kekasih. Sudah pasti perjodohan antara Bang Arga denganku batal. It’s oke Nasya Life must go on. Sudah nasib Nasya kali ya baru merasakan benih-benih cinta tapi keburu patah hati. Aku memang mulai menyukai sosok Bang Arga sejak dia ikut menjagaku di Rumah Sakit waktu itu. Perawakannya yang atletis tinggi gagah, bisa melindungi Nasya kapan saja, hehehe. Sikapnya yang dewasa karena usianya jauh di atasku. Caranya memberikan perhatian padaku terkadang sepele tapi bagiku itu bentuk perhatian yang memang dibutuhkan wanita. Nasya seorang wanita? Agak aneh mungkin ya aku baru 21 tahun masih remaja kali, wkwkwk. Itulah alasanku menyukainya tapi untuk saat ini harus aku tepis dulu rasa sukaku karena menjomblo memang terbaik untuk Nasya saat ini. Harus menerimam kenyataan kalau Bang Arga ada hubungan dengan MBak Sisil.

Kini aku tengah sibuk merapikan baju-bajuku karena 1 minggu ke depan aku libur kuliah alias minggu tenang. Dimana libur 1 minggu sebelum ujian semester ganjil di mulai. Libur kali ini bertepatan dengan Tahun Baru 2011. Jam 1 nanti travel menjemputku guna pulang ke Kediri. Saatnya bermanja-manja dengan keluargaku. Biasanya hanya sabtu minggu aku ayah mama dan kakak-kakakku bisa kumpul. Kali ini seminggu full aku dirumah.

“Assalamualaikum… Nasya pulang” sapaku sambil membuka pintu rumah yang tidak terkunci

“Walaikumsalam… anak gadis mama sudah pulang. Mandi dulu sana jangan lupa sholat maghrib lalu makan ya sayang”

“Iya mama… eh tapi ma kok masak banyak banget, ada tamu ya malam ini? Biasanya kalau Bang Tama sekeluarga dan Mas Naufal sama istrinya mama nggak masak sebanyak ini deh. Karena mereka kan justru bawa makanan sendiri dari rumah. Mbak Erin suka bawa rendang. Kalau Mbak Dinda suka masak ayam bakar sambal matah kesukaan Mas Naufal. Ini kok banyak banget ma menunya? Jangan-jangan keluarga Wiranata mau kesini lagi ya ma? Bukannya perjodohan itu batal ya ma?” Tanyaku panjang lebar cuma dibalas mama dengan senyuman

“Ayo dek mandi dulu sana”

“Mama... Jawab adek donk ma?” rayuku pada mama yang tengah asyik menata piring.

“Bang Arga yang mau main kesini, ini kan malam minggu. Kebetulan libur kerja, sudah lama juga dia tidak main kesini setelah mengantar adek ke malang 2 bulan yang lalu. Sekalian ngajak temen katanya, kebetulan temennya itu temen SMP nya Mas Naufal. Sekalian reuni mungkin jadi mama siapkan makanan, kan kita keluarga besar sayang”

“Apa Bang Arga? Sama temennya?” Jangan-jangan Mbak Sisil. Mereka kesini gitu berdua mau minta doa restu barangkali, mereka mau menikah dan membatalkan perjodohan antara aku dan Bang Arga.

“Iya dek, kok kaget gitu?” tiba-tiba Mas Naufal datang lalu menyomot buah anggur.

“Ngakpapa sih mas, adek biasa aja” jawabku getir.

“Gerogi ya mau ketemu calon suami?” goda mas Naufal.

“Iiihh pa an sih Mas Naufal nih. Perjodohan itu batal tau”

“Kata siapa, coba tanya mama tuh. Berlanjut kan ma, nggak batal?”

“Berlanjut sih dek, cuma adek  kan masih sibuk kuliah jadi keluarga Wiranata tidak keberatan pertunangan adek dan Bang Arga di undur” penjelasan mama membuatku terpaku beberapa detik.

“Tapi ma, Bang Arga itu udah punya pacar ma jauh sebelum mengenal adek. Nggak mau ah nanti adek dikira pelakor. Perebut laki orang. Serem ihh amit-amit”

“Kebanyakan nonton sinetron ni bocah” Mas Naufal mencolek pipiku.

“Adek itu cuma nggak mau Mas di cap pelakor secara Bang Arga udah punya pacar gitu lho”

“Adek adek, ya nggak mungkin lah keluarga kita jodohin kamu sama laki-laki yang sudah punya pasangan. Udah mandi sana biar fresh pikirannya”

Bener juga ya kata-kata Mas Naufal. Masak ayah mama jodohin aku sama laki-laki yang udah punya pasangan kan nggak mungkin. Trus hubungan Bang Arga dan Mbak Sisil apaan donk kalau bukan pacar? Kan Pak Hardiman juga ingin mereka menikah. Saatnya mencari tahu mumpung nanti Bang Arga kesini. Aduh kok jadi kepo ya seorang Nasya. Biasanya cuek aja tuh sama cowok dan betah menjomblo. Mungkin karena aku mulai penasaran kali ya sama perjodohanku dengan Bang Arga. Antara lanjut atau enggak. Kalau lanjut tapi sikap Bang Arga kok lempeng aja malah lagi dekat sama Mbak Sisil. Kalaupun batal kenapa Bang Arga masih berhubungan sama keluargaku sampai detik ini??? Lagi-lagi aku galau pemirsa.

Bersambung

Akhirnya Ku MenemukanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang