Part 9

2.2K 136 7
                                    

Oleh : Santi Iksakirana


Tepat seminggu aku di rawat di RS DKT Kota Kediri karena terkena tifus (tipes). Kini saatny aku kembali ke parantauan yakni Kota dingin nan sejuk, Malang. Kali ini mama dan ayah tak membiarkan aku naik travel atau kereta api sendirian namun ada Bang Arga yang tiba-tiba di tugasi Bang Tama untuk mengantarku. Sepanjang jalan Kediri - Pujon kami hanya saling diam. Canggung mungkin iya.

"Dek masih kurang fit ya badannya kok diam aja?" Bang Arga membuka suara.

"Enggak sih Bang, Alhamdulillah Nasya udah sehat"

"Nanti kita lewat Songgoriti aja ya dek lebih cepat daripada lewat cafe-cafe Payung berliku dan sering macet"

"Iya Bang nggakpapa"

  Sumber Foto: Google

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sumber Foto: Google


Tibalah di Songgoriti banyak villa disini tiba-tiba mobil Bang Arga belok ke kanan. Ku baca sekilas The Onsen Resort.

"Lah mau ngapain kesini?" batinku bertanya keheranan.

"Turun yuk dek, abang ada janji sebentar sama orang sekalian makan siang disini"

"Turun yuk dek, abang ada janji sebentar sama orang sekalian makan siang disini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sumber Foto : Google

Aku hanya mengangguk dan mengikuti langkah Bang Arga dari belakang. Sampailah di jembatan kecil dengan pemandangan yang indah. Aku berhenti sebentar melihat-lihat pemandangan sekitar. Tempat yang bagus dan sejuk aku baru tahu di Songgoriti ada resort ini karena yang aku tahu hanya Matos, MOG dan WSS saja karena teman-temanku hobi shopping dan ngemil.

"Bang, Nasya tunggu disini aja ya. Abang temui saja teman Abang kalau memang ada keperluan penting nanti Nasya malah ganggu Abang"

"Enggak dek, sekalian kenalan sama teman Abang nggakpapa kok. Adek nggak ganggu"

Aku merasa tak enak hati sudah merepotkan Bang Arga kali ini. Aku menurut saja dengan tetap mengikutinya dari balakang.

Tiba-tida dia memberi hormat pada seseorang laki-laki seumuran dengan ayahku dan ada seorang perempuan cantik juga disitu.

Akhirnya Ku MenemukanmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang