Bukan R.B- di hukum

20 4 0
                                    

Happy reading.....










'Ngapain sih ni umat liatin gue,,, emang gue cakep tapi lama lama risi gue di liatin mulu' akhirnya dewa batin Fikar protes juga.

"Isss risih gue, lo pada ngapa liatin gue ada yang salah, hah" gerutu Fikar yang jengah diliatin dan dengan keheningan seisi kelas .

"gak heran aja " jawab teman Fikar yang bernama Sahlan dengan wajah khas datarny itu

"heran??,,," ulang Fikar dengan menautkan kedua alisnya."

"Ehh Kar lu gak sadar lu masuk telat celingukan abis itu lo duduk terus buka buku, nah itu tu yang buat semua pada heran " cerocos teman Fikar si Raihan.

"Ckk... lo pada lupa sekarang mapel kedua ada PR.,yeah gue bosen di hukum terus" tutur Fikar yang membuat semuanya pada tepuk jidat.

'Waduuuhhh lupa gue'

'Yah gimana nasib gue kalo harus dihukum'

'Bisa repot tingkat kuadrat kolo gini caranya'

'Yaaaaaahhh emakkk gimana nih'

Begitulah reaksi penghuni adam dan hawa di dalam kelas 11 Ipa 4 saat tersadar akan ucapan Fikar dan ingat akan hukuman yang akan di terima bagi yang tidak mengerjakan, dan juga masih banyak lagi gerutuan yang lainnya.

"Ahh kar lo ga bilang dari tadi sih ni bentar lagi guru kiler tu datang, nyontek yahh" tutur teman gue si Fatir  yang lebih jelasnya sih ngebujuk.

"Serah lo aja, gue mau tidur sebelum guru kiler itu datang" pasrah gye seraya bersender ke kursi dan menutup muka dengan  fanel gue.

"Woiyy lo pada ga usah takut nih si Fikar ngebolehin kita nyalin ko" suara toa Fatir menggema membuat seisinya yang tadinya Frustasi kini hening berbalik menatap Fatir dengan mata terbinar.

"beneran diktein ijalah biar Gceee" ucap salah satu temannya si Babang yang diangguka dengan yang lainnya.

'Akhh kampret si kutu Fatir'- batin Fikar yang mendengar suara toa temannya itu.

Setelah selesai seisi kelas nyalin PRnya masing-masing merekapun kembali melanjutkan aktivitasnya masing-masing, ya begitulah keadaan kelas 11 Ipa 4 kompak dalam hal nyalin PR.

Sedangkan di tempat lain terlihat seorang gadis tepatnya Misha berdiri di depan kelasnya yang di suruh Buk.Deli guru kiler untuk Minta maaf + Izin sama semua temannya karna ketelatannya, Misha yang baru pertama kali telat merasa ragu lebih Tepatnya gengsi, dia hanya garuk tengkuknya yang tidak gatal itu.

"ehhh,ehhh, aduh bu duduk aja yaa" pintanya yg membuat seisi kelas pun tertawa "isss" dengusnya.

'Bukannya bantuin malah diketawain'- gerutunya dalam hati yang melihat teman-temannya juga ikut ketawa.

"Gak,,,,cuman disuruh minta maaf dan izin aja gak bisa, cepet" ucap bu Deli dengan mata melotot.

"ihhh kan tadi udah di hukum masa di hukum lagi" lirihnya pelan tapi masih bisa di denger oleh sang guru.

" bedaaa Misha, cepetan" perintah bu Deli yang membuat seisi kelas pun kembali menertawakan Misha.

"Iya bu iya, temen - temen maafin aku yaa karna telat boleh duduk ga" ucap Misha dengan kedua tangan di ke belakang kan seraya menggigit gigi bawahnya berharap di izinin duduk.

'Akhirnya lancar, makasih ya Allah' syukurnya karna merasa bangga bisa mengucapkan kalimat yang membuat dia gengsi dengan lancar.

"boleeh" seru anak perempuan kompak dengan anak kata kata laki-laki  "gak boleh" ucap teman laki lakinya kompak yang mendapat plototan dari Misha sebagai tanda

'awas ya lo pada'

"iya, iya boleh deh" ucap semua anak laki laki.

" Makasih ya semuanya" ucap Misha seraya duduk di bangkuny.
































📢📢📢Vote, vote , vote.....

Bukan Rahasia BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang