Bukan R.B- Awal mulanya

55 7 1
                                    

Aduuuhhh mirisnya ceritaku ini tak ade yang membaca 😩😥😢😭
Ma'lum sih ni Author juga belum berpengalaman tapi... Ohh ya Allah aku hanya ingin cerita ini di baca 😭😭
Huaaaaaa 😭😭😭😭😭 !!! (Curhat dikit biarin lah😭)








                                   
                                ****


Kini di siang hari sangat cerah di mana cuaca yang mendukung semua manusia untuk menikmati kecerahan dunia ini.

Di sebuah balkon yang menghadap taman terlihat seorang gadis yang memiliki nama Misha Ayudia Pratama itu tengah memandang ke arah segerombolan laki-laki .

Yang tertawa dengan lulucan yang di lemparkan oleh salah satu dari mereka sesekali mereka menyoraki temannya itu.

Tiba-tiba acara memandangnya itu terhenti oleh seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah mamanya.

"Ehhh anak mama... rupanya kamu disini! tu ada si vini katanya kamu mau main" seru mama Misha yang menghampirinya dan merangkul pundak anaknya itu.
 
"Hehe iya ma!" jawab Misha sambil melihat kearah mamany dan tak lupa membalas senyuman yang disunggingkan oleh mamanya itu.

"ya udah gih buruan jangan buat orang nunggu, mama duluan yaa!" ucap mamanya seraya beranjak  pergi dari hadapan Misha.

"siplah mama sayang" balas Misha dengan  memberikan jemponya, setelah punggung mamanya itu hilang dari balik pintu iapun nerbalik badan  lalu melihat keobjek sebelumnya .

"Hemmm... Apakah aku bisa memilikimu, apa kabarmu disana hah?, semoga kamu baik baik aja ya " lirih gadis tersebut dengan tersenyum kecut lalu pergi .

Setelah berada di dalam diapun menutup pintu penghubung antara balkon dan kamarnya itu lalu menghela napasnya sendiri seakan dia keneratan untuk melangkah pergi.

'Huh...' dengan menghela napasnya Misha pun beranjak dari depan pintu menuju lantai bawahnya.

'Kalau aja aku tau hari ini dia mau maen ke sini mungkin aku gak bakal bikin janji sama si Vini' -batinnya.

' Ihhh kenapa sih dia gak kasih tau yaa?,
Ehh aku lupa kan dia ga punya kontak aku lagian kalo punya emang aku siapanya dia?? Dan juga emang dia mau sama aku huuh mirisnya aku' pikirnya sampai sampai dia tidak sadar kalo dia udah nyampe di ruang tamu.

       ⌚⌚⌚⌚⌚⌚⌚⌚⌚⌚⌚⌚

Sekarang Misha dan sahabatnya vini itu telah berada di sebuah pedagang Baso kaki lima yang tidak terlalu jauh dari kediaman Misha, Keduanya bertukar cerita dengan diiringi candaan.
"Eh.ehh." ucap vini dengan semangat "apaan!" Jawab Misha sambil menoleh ke Sahabatnya itu "masijbinget ga si fikar yang suka main di taman kompleks lo"tanya Vini dengan antusias "ya ingatlah orang dulu satu RT, RW, DESA" jawab Misha.
Tiba-tiba bunyi ponsel milik misha bergetar Dreeet...dreeet... Misha pun mengecek notif pesan dari ponselnya itu dan tiba-tib pmit "ehhh... Sorry ya Vii aku harus pulang duluan!, entar aja yaa ceritanya, aku harus buru-buru!" ucap Misha yang tiba- tiba pamit "ya udah ntar gue lanjut deh kalo maen lagi, hti-hati Mish" teriak Vivi "iyaa, kamu juga ya" jawabnya yang diangguki Sahabatnya.

    🌜🌛🌜🌛🌜🌛🌜🌛🌜🌛🌜🌛

Detik demi detik jam demi jam tlah berganti begitupun dengan yang awalnya siang berganti menjadi malam.

Di malam yang terlihat indah dengan kerlipan bintang di langit dan cahaya bulan yang menjadi pelengkap indahnya malam, entahlah meskipun terlihat indah ketika di lihat dari bumi tetapi entah bagaimana bentuk aslinya dari atas sana, apakah indah seperti yang dilihat dari bumi? ataupun hanya indah ketika dilihat dari bumi?.

Begitupun dengan Misha dia yang sedang berdiri di balkon kamarnya dengan siku tangannya yang di letakan di aras pagar balkonnya itu menatap pemandangan langit yang begitu indah dgn cahaya yang mengerlip, dia melengkungkan kedua sudut bibirnya sehingga menambahkan kecantikan yang ada di wajahnya itu.

Namun siapa yang tau walaupun gadis itu menampilkan lengkungan yang terlihat indah itu seakan-akan tak sedikitpun beban yang ada, berbeda dgn keadaan hatinya yang begitu gelisah,  entahlah apa yang mbuat hati gadis tersebut gelisah?, yang pasti dia tlah berusaha menghilangkan kagelisahan hatinya itu dgn cara tersenyum.

"Ya Tuhan aku takut, bahkan sangat takut!! dgn apa yang terjadi di masa lalu itu terulang, sungguh aku tidak akan kuat seperti dulu saat di hadapi dgn semua itu, tapi aku harus bagaimana, aku tidak mungkin mengatakannya padanya" lirih Misha dengan arah pandangan yang tak beralih.

"Aku tidak seperti cahaya bulan dan bintang yang akan muncul lagi di malam hari ketika langit yang sudah tidak mendung datang dan menghalangi cahayanya itu" lirih nya kembali seraya tersenyum kecut dan pergi masuk masuk kedalam kamarnya.







Untuk para Reader's  kasih
VOTTTE ALIAS BINTANGNYA 😉😉

                 😍😙😘😚

Bukan Rahasia BiasaWhere stories live. Discover now