Diatas motor berdua

Start from the beginning
                                    

Setel alram pukul 4, and sleep....

"Kring...kring.." menandakan pukul 4 sore, bangun, bersih-bersih, mandi dan bersiap.
Pakai baju apa ya? Kayaknya jeans jumpsuit aja deh, ga perlu feminim banget.

Pakai baju apa ya? Kayaknya jeans jumpsuit aja deh, ga perlu feminim banget

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelan untuk sore ini, be a simple girl.
Tepat pukul 6.20 aku berjalan keluar, sesampainya di gerbang.
Boom!
Aku terkejut melihat Sky yang sudah menunggu disana dengan vespanya.
Aku kembali masuk kedalam pagar yang tadi sudah hampir berada diluar pagar rumah.
"Cepet amat!!" Teriakku dari dalam pagar.
"Udah jam 5 ini mbak" ucapnya dengan nada sedikit tertawa sedangkan aku masih dengan jantung yang berdetak begitu cepatnya.
"Yaelah lagi 1 menit baru jam 5 mas" tetap di dalam gerbang..
"Keluar dong mbak, udah cantik-cantik masak ga keluar" dilanjutkan dengan tawa cool ala Sky.
Aku pun keluar.. dan melihat sesuatu yang sangat susah di definisikan.
Dia sudah siap dengan syle nya.

yaa bisa dibilang Sky menggunakan style itu, ditambah dengan jaket bomber merah maroonnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

yaa bisa dibilang Sky menggunakan style itu, ditambah dengan jaket bomber merah maroonnya.
"Kamu sampai kapan mau berdiri terus? Cepetan naik" perintah halus Sky.
Aku menaiki motornya sambil melamun, aku tidak tahu apa yang aku pikirkan saat itu.
"Helm kamu?"
"Eh iya ya, bentar aku ambil dulu"
Zaletha bego, helm aja bisa lupa. Dengan muka sok polos aku kembali ke dalam rumah, mengambil helm, dan menarik serta mengeluarkan nafas.
Setelah naik, motor itu melaju dengan santai dan relax.
"Kemana kita?" Tanyaku memulai perbincangan.
"Kemana aja asal berdua,,,eh maksudnya asal ga nyasar"
Aku hanya diam dan memikirkan tujuan yang pas.
Setelah menemukan arah dan tujuan yang jelas, aku ingin menanyakan 'sky lo suka bintang?' Detik detik ingin menyakan..
"Tha, lo suka bintang?" Sky mendahului pertanyaanku.
"Bangettt, kita ke bukit bintang aja yuk?"
"Kuylah" ajak nya penuh semangat.

• • •

"Waw, this so very wonderfull" semangat 45 tentunya saat ku bisa melihat indahnya sang bintang pada malam ini.
Aku terus menatap sang bintang tanpa henti.
"Natap bintang aja terus, natap akunya kapan?" Sambar Sky sontak membuat ku berpaling arah kepada wajahnya.

"Maksud kamu? Wait.. kamu beda deh, udah ga gugup lagi ya??"
"Ekhem.." batuk cool ala Sky sambil menyentuh bagian hidung memang yang terbaik.
"Gini gue tu.. gitu.. lo tu.. ehh..lo suka banget gitu kayaknya sama bintang, sampe lo lupa ada orang disekitar lo, iya gitu maksudnya"

Rindu (Proses Merapikan Cerita)Where stories live. Discover now