Diatas motor berdua

663 41 10
                                    

"Ngga kok, anu itu.." ceileh Sky gugupnya keliatan banget.
"Apaan sih, hahaha, kamu itu pindahan mana?" Tanya ku sambil berjalan menuju kelas. Sekejap ia hanya diam dan tidak merespon.
"Hallo, aku nanya loh?" Aku kembali meyankinkan kalau dia melamun atau tidak.
"Eh sorry-sorry, anu gue pindahan dari Jakarta" jawabnya setelah bangkit dari lamunannya.

"Kok pindah?"

"Iya, anu gue, anu papa gue pindah tugas, jadi gitu, pindah, dan gue juga sebenernya pengen di Yogya, pengen tahu gimana Yogya, gituu.." jelasnya panjang lebar yang membuat ku risih akan kegugupannya.

"Lo gugup banget ngomong ama gue, kenapa?"
"Nggak kok, eh iya nanti pas pulang tungguin gue ya?"
Hanya ku balas dengan senyum dan anggukkan.

• • •

Usai sudah kegiatan sekolah hari ini, para siswa-siswi bersekolah berhamburan berebut ingin keluar dari pintu surga, yaitu pintu gerbang sekolah, semua menuju tujuan masing-masing. Ada yang langsung ke parkiran menjemput kendaraan mereka, ada yang dijemput orang tua, ojek online, angkot, dan ada beberapa yang bersama kekasih mereka.
Sedangkan aku dan 2 lainnya, ehm maksudku 3 lainnya, Marsha, Trisha, dan Levin sedang menunggu keluarnya kelas XI IPA III, aku menduga mereka saat ini sedang mendapat pelajaran Matematika yang di ajar oleh bu Eka, sang pengkorupsi waktu jam mengajar di sekolah.
"Ceklek.." dia membuka pintu, tepat dugaanku, keluarlah Bu Eka dengan seperangkat alat mengajarnya tak lupa dengan kaca mata emas abadi pusaka miliknya..
"Siang bu" ucap kami berusaha ramah saat guru itu melintas di depan kami.
Dia acuh tak acuh, bahkan pada Levin, murid termahir di kelas kami saja dia tidak memberi sapaan, atau bahkan hanya sekedar garis kecil pada bibirnya.

Akhirnya siswa-siswi kelas XI IPA II pun keluar dari cobaan bu Eka.
"Lah ngapain?" Bram yang baru keluar kelas langsung bertanya akan kehadiran kami.
"Tadi si temen mu anak baru suruh nunggu in"
Tentunya Trisha akan semangat menjawabnya.

Diapun keluar dengan senyuman manis itu..
"Lama ya? Sorry" dengan alis raut menyesal itu kami meresponnya dengan anggukan.

• • •

Sesampainya di parkir ternyata kendaraan milik Sky tepat berada di sebelah motorku..
"Hei wait waittt, ini motor keknya aku tau" ucapku sembari memakai jaket untuk menghindari teriknya sinar matahari di siang hari.
" 'Suaranya bagus mbak', I know, someday you will know me.. hehe di jalan sepi gitu memang cocok nyanyi semau kita" tawa dan senyum terpampang pada wajah Sky.
"You know? saat itu gue mikir banget, lo itu siapa, dan gue sempet mikir lo setan jahil yang gangguin cewek, didukung situasi dan kondisi sih, sepi dan maghrib"
Sky hanya tertawa.
selesai sudah berkemas, saat nya naik ke motor, melaju tanpa batas dan melapauinya.

"Duluan ya sky"
dibalasnya berupa senyuman dan sebuah lambaian tangan.

• • •

"Bushhh.." suara kasur yang tertindih oleh pemiliknya..
Rebahan adalah pilihan terbaik disaat pulang sekolah, dan sirna saat lupa belum mengganti pakaian, terpaksa bangun lagi untuk mengganti pakaian, dan hal lain sebagainya..
"Kling.."
notifikasi dari siapa?

Chat Line
Samuel Sky : hi
Zaletha Gilsha : oit?
Samuel Sky : ada waktu kosong?
Zaletha Gilsha : mau ngapain?
Samuel Sky : temenin jalan-jalan di Yogya
Zaletha Gilsha : kapan?
Samuel Sky : sore ini
Zaletha Gilsha : jam 6.30 mau ga? Biar aku ada waktu tidur dan bersih-bersih hehe
Samuel Sky : iya, tapi berdua doang loh ya..
Zaletha Gilsha : what? Ehm yaudah deh..
Samuel Sky : gapapa?
Zaletha Gilsha : iyaa
Samuel Sky : See you
Zaletha Gilsha : bye.
Samuel Sky : *sticker*
Zaletha Gilsha : kamu yang jemput? Atau gimana?
Samuel Sky : aku jemput, send location yup
Zaletha Gilsha : *send location*
Samuel Sky : *sticker*

Rindu (Proses Merapikan Cerita)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum