Cangkangku seolah memiliki kekuatan luar biasa untuk menolak datangnya orang-orang asing ke dalam rumahku.
Pasti mereka beranggapan bahwa aku ini sombong dan egois.
Padahal di dalamnya, aku menginginkan seseorang berada di sampingku. Satu saja teman yang tulus.
Untuk menemaniku di saat-saat paling terpuruk.
Mendengarkan tangisku dengan pelukan hangat.
Memberikanku senyuman penuh arti, dan ... ah, tetapi, aku masih tahu diri.
Sampai masuk ke tanah pun, aku akan selalu sendirian.
YOU ARE READING
My Words Life
RandomKetika bibir tak mampu berucap, kutumpahkan segala rasa dalam kata. "Hidup ini terdiri dari ruas-ruas pilihan yang dari situ akan tumbuh batang, dahan, cabang, ranting dan berakhir di daun lalu gugur." Aku tidak mengerti. Ini sulit, aku butuh bocora...