Bagian Satu

69 7 0
                                    

Di suatu pagi yang cerah yang penuh dengan kebisingan kendaraan pun harus bertambah bising karena, empat mobil sport yang melaju dengan cepat memasuki gerbang Harrison International High School.Sontak saja membuat para siswa dan siswi geleng geleng kepala.

Seorang pria tampan idaman para kaum hawa pun keluar dari dalam mobilnya,saat sang pria keluar sontak saja membuat para siswi Harrison memekik karna ketampanan Seorang Jevan Adam Harrison.Adik dari pemilik dari sekolah tersebut.

Parasnya yang tampan akan membuat wanita terpesona,wajahnya yang sedikit mirip bule pun menambah parasnya,memiliki hidung mancung dan alis yang tebal.Tapi hanya sifatnya lah yang membuat semua orang geleng - geleng kepala.

"Wah,fans gue semakin hari makin nambah aja ni." ucap Axel dengan kepedean.

"Geer amat lo bang,muka mirip upil ayam aja bangga." Jawab Bryan yang kesal.

"Alah bilang aja lo iri sama ketampanan gue,iya kan?"

" Sumpah lo pagi pagi udah ribut aja" kesal Jevan,sedangkan Tanaka cowok blasteran Jepang dan bermata sipit itu pun hanya diam.

"Kantin kuy,laper nih" rengek Axel dengan manja,Jevan dan dua sahabatnya pun memasang muka jijik.lalu mereka pun pergi kekantin.

***
Suasana jam istirahat di SMAN 12 Pamogan,pun heboh karena mereka kedatangan ketua yayasan dari Harrison International High School.

Sepanjang perjalan menuju ruang kepala sekolah,banyak murid murid yang menatapnya takjub terutama kaun hawa.Karna Sang ketua yayasan memiliki paras yang sangat tampan.Setelah sampai sang ketua yayasan pun mengetuk pintu.

Tok...tok...tok

"Silakan masuk Tuan Devan" ucap Pak Susila kepala sekolah SMAN 12 Pamogan sedikit terkejut dengan kedatangan Devan yang tiba - tiba.Devan pun langsung duduk dihapadan Pak Susila.

"Apa yang membuat anda datang kemari Tuan Devan?" Tanya pak Susila yang penasaran.

"Saya dengar sekolah ini memenangkan olimpiade Fisika tingkat Provinsi,apa benar itu?" Ucap Devan to the point.

"Iya benar itu.Kami mendapatkan juara satu" jawab Pak Susila dengan bangga.devan pun hanya manggut - manggut saja.

"Kalau begitu saya ingin memberikan beasiswa kepada anak itu dan memberikan kesempatan padanya untuk bersekolah di Harrison"

"Maaf tuan Devan bukannya saya lancang.Tapi saya tidak mau dia pindah dari sini"

"Anda tau kan suatu kehormatan jika saya sendiri yang menawarkan beasiswa untuk anak itu?" Ucap Devan dengan sedikit angkuh.

"Tapi saya tid- " perkataan Pak Susila pun dipotong oleh Devan.

"Dan saya tidak menerima penolakan!"

***
Pulang sekolah adalah surganya bagi para murid Harrison.Satu persatu murid - murid Harrison pun mulai meninggalkan Harrison.Hanya menyisakan beberapa guru dan pegawai yang masih melaksanakan tugasnya.

Tapi tidak dengan Jevan dan ketiga sahabatnya,mereka pun memilih untuk nongkrong terlebih dahulu dikafe dekat sekolah.

"Hai guys" ucap seorang gadis yang datang bersama dua sahabatnya.

"Hai juga"

"Kok lo bertiga tumben gak nongol dikantin?" Tanya Jevan.

"Kenapa lo kangen ama kita bertiga?" Jevan dan yang lainnya pun sontak kesal dengan jawaban sang gadis.

"Lo akan mancing emosi Jevan nona Tanaya Scerova" kata Tanaka dengan dingin.

"Eh...es batu akhirnya ngemeng jga,gue kira lo bisu Tan" goda Axel,tetapi Tanaka tetap datar saja.

Jevan,Bryan,Axel,dan tiga sahabat gadisnya tidak habis pikir dengan sikap Tanaka yang berubah semenjak kelas 2 SMP.Tanaka menjadi orangnya yang dingin,tertutup dan sulit dimengerti.

"Oh ya by the way,gue denger kak Devan mau ngasik beasiswa ya ke anak yang menang olimpiade tahun ini? Tanya Katya.

"Oh...ya kok gue baru tau sih?" Kata Jevan menaik turun kan alis tebalnya.

"Cewek apa cowok ya?" Celetuk Axel yang tidak dihiraukan oleh teman-temannya.

"Gue ngomong kok dikacangin sih,adek Axel gk bisa diginiin.Sakit hati Axel dikacangin" rengek Axel sambil memegangi dadanya.

"Najong amat sih ama lo,dasar lo upil ayam alay!" Celetuk Fio disertai gelak tawa para sahabatnya,Axel pun hanya menggerutu tidak jelas.Hingga akhirnya Jevan mendapat pesan dari mama nya.

Mamah tersayang :
Jevan cpt pulang jngn nongkrong,klo gak uang jajan kmu mama potong!

Jevan Ganteng :
Iya ma,Jevan otw pulang:)

Jevan pun segera pamit kepada sahabatnya,jika Jevan tidak segera pulang maka Mama nya akan sungguhan memotong uang jajannya.

"Eh...Jevan pertanyaan gue belum lo jawab setan!" Kesal Katya pada Jevan.

"Ya...besok atau tahun depan gue jawab oke." Ucap Jevan mengacungkan jempolnya,Katya pun menggerutu kesal.

Ketika berada dijalan menuju pulang,Jevan pun melajukan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan.Hingga Jevan tak sadar jika dihadapannya ada seorang gadis yang ingin menyebrang,seketika Jevan pun rem mendadak.

Ciiiiitttttt......

"WOI PUNYA MATA GAK SIH LO?" Bentak Jevan yang keluar dari dalam mobilnya.

Gadis yang hampir ditabrak Jevan pun
Masih berdiam diri karena terkejut.Jevan yang mulai geram langsung  menghampiri sang gadis.

"Eh...kalo punya mata tu dipakek ngeliat.Jangan cuma dipajang aja!" Pekik Jevan pada sang gadis itu.

"Anda juga salah" ucap sang gadis dengan dingin.

"Apa lo bilang gue salah? Jelas-jelas lo yang hampir buat gue nabrak lo" kesal Jevan pada sang gadis didepannya ini.

"Jika anda tidak membawa mobil dengan kecepatan tinggi,tidak mungkin anda akan menabrak saya" ucap sang gadis dengan tenang.

"Arrgghh" teriak Jevan dengan kesal.Muka Jevan pun sudah merah karna kesal,Jevan pun meninggalkan gadis itu.

Sementara sang gadis pun hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Jevan tadi.Gadis itu pun lantas melanjutkan perjalanannya menuju rumah.

Tanpa mereka sadari,suatu saat nanti mereka pasti akan dipertemukan lagi.Jika hari ini mereka bertemu dengan cara pertengakaran kecil entah siapa yang salah,tapi suatu saat nanti mereka pasti akan bertemu untuk membuat sebuah kisah yang mungkin akan membuat orang yang melihatnya dengn heran.Yah...siapa yang tau,hanya Tuhan lah yang tau!

****
Happy reading ya guys,maaf kalo agak gaje hehehe😂
Semoga kalian suka sama cerita yang aku buat.
Okey guys sampe sini aja ya,jangan lupa vote and koment.
See you in the next story😊😊

Love Or Prestige?Where stories live. Discover now