BUTTERFLY

22 4 1
                                    

                               - 04 -   

     

Flash back

"pergi.. Pergi kau dari rumah ini!!  Dasar manusia tidak tahu diri.. Kau tidak pantas bersama anakku..!!"

"maaf kan aku nyonya.. Ini hanya salah paham.. Aku bukan orang seperti itu.. Tolonglah nyonya aku sangat membutuhkan pekerjaan ini.. "

"gadis murahan! Pergi kau..pergilah yg jauh kalau bisa aku tidak mau mendengar nafas mu lagi.. "

Soyou hampir bersimpuh di hadapan nyonya besar itu kalau saja jari mungil taetae tidak menyentuh tangan dan menggenggamnya.
Gadis itu masih sempat melihat wajah polos Taetae yg belum mengerti apa yg akan menimpa mereka.

"maafkan aku nyonya.. Beri kami kesempata.. Aku mohon..aku tidak tahu harus tinggal di mana"
Ini pertama kalinya Soyou mengiba

Taetae coba menghalangi nyonya besar itu memukuli Soyou yg malah memeluk tubuh kecilnya dan membiarkan pundaknya berulang kali di pukuli.

"apakah sakit? "
Tanya Taetae yg kini wajahnya cemas sekali mengetahui baju yg di pakai Soyou sobek dan terlihat memar di kulit punggungnya.

"ayo kita pergi.. Aku akan mencari rumah yg baik untuk mu"

"shiro.. Tidak mau.. Aku tidak mau pergi noona.. "

"itu bukan rumah kita.. "
Soyou membujuk Taetae yg enggan beranjak dari tempatnya.

"aku suka di sini.. "

"kita harus pergi Taegi!! "
Suara Soyou meninggi saat Taetae mencoba melepaskan tangannya dari Soyou.

"aku benci noona.. Aku benci!! "
Teriak Taetae di sela tangisnya saat Soyou menarik paksa bocah kecil itu mengikuti langkahnya.

Taetae masih tidak mengerti mengapa harus keluar dari rumah mewah yg menyenangkan itu dan meninggalkan mainan kesayangannya di sana dan Soyou tidak tahu harus menggunakan bahasa apa untuk menenangkan Taetae karna dia juga merasakan perasaan yg sama.

End Flashback

Aku tidak bisa menahan kantuk ini lagi aku terlalu lelah untuk melakukan pekerjaan yg di perintahkan Yoongi walaupun itu hanya untuk melihat dia yg asyik mengutak atik laptopnya.

"kau lelah? "

Tanya nya tanpa aku sadari sudah ikut duduk di sebelahku lengkap dengan pandangan maut yg sudah lama aku lupakan dan kembali memberi desiran aneh di hatiku.
Aku hanya sanggup mengangguk pelan selanjutnya dia mengecup kilat pucuk kepalaku..yaa, sebuah kecupan yg tidak ingin aku bahas walaupun berdampak memerahkan pipiku tapi sungguh rasa kantukku sudah di taraf paling atas..aku hanya ingin tidur.

"tidurlah.... Senang melihatmu kembali"

Bisik Yoongi yg masih bisa aku dengar sebelum aku benar benar membenamkan kepalaku ke dalam pundaknya yg terasa hangat seperti dulu.

-

-

"hyung.. Apa kabar? "

"kau sudah datang? "

"sejak 3hari lalu.. Aku singgah ke tempat temanku dulu.."

Yoongi mengangguk mengerti maksud ucapan saudara sepupunya itu.

"sudah dapat yg kau cari? "
Pertanyaan Yoongi di jawab langsung cengiran kuda andalan saudaranya itu yg langsung paham maksudnya.

"carilah.. Selagi kau masih bisa.. "
Ucapan Yoongi terdengar seperti ancaman.

butterflyWhere stories live. Discover now