BUTTERFLY

30 3 2
                                    

                               - 03 -

Matahari belum lagi mau keluar dari persembunyiannya di balik awan yg mulai kembali berwarna putih sama seperti Taehyung yg terus menyelimuti tubuhnya dengan selimut, sesekali tubuhnya bergerak menghilangkan rasa pegal yg mulai menjalar tapi tetap matanya terkatup rapat bahkan saat sayup sayup dia mendengar suara pintu kamar itu terbuka.
Sedikit kesal Taehyung memincingkan matanya melihat sosok yg sudah masuk ke kamar itu mulai menarik tirai jendela yg membuat ruangan itu tidak segelap tadi. Menggangu saja.. Pikirnya dan kembali menutupi badannya sampai pucuk kepalanya dengan selimut.

"yaa!!!!... Apa yg kalian lakukan di ranjangku!!! Ya!!! Kau sudah gila Yoori.. "
Teriakan keras bersamaan melayang nya sebuah bantal mengenai tubuh Taehyung yg sontak bangun dari mimpi yg baru saja mau ia lanjutkan.

"kalian...  Ohhh.. Kalian sudah gila? Apakah semua hotel tutup semalam? Bisanya kalian melakukannya di ranjangku.. Yaa!!!  Yoori ah.. Apa kau lupa perjanjian kita.. Dasar murahan.. Apa yg kalian lakukan!!! "
Lagi lagi teriakan itu memekakan telinga.

Taehyung segera bangkit menunjukkan setengah tubuhnya yg polos untung saja dia masih memakai celana jeansnya.

"kau kenapa?"
Taehyung malah berlagak bodoh sambil menggaruk kepalanya yg tidak gatal.

"astaga.. Yoori.. Kau bahkan mau bermain dengan bocah ingusan? Sungguh terlalu.. Kau taruh di mana otakmu HAH?!!"

Soyou tidak dapat mengendalikan amarahnya lagi sebuah tamparan keras melayang ke wajah teman sekamarnya itu bahkan laki laki yg berdiri layaknya boneka itu kena pukulannya juga.

"kau gila? Apa usia mu sungguh mementingkan sex? Kalian membuat ku muak!! "
Lagi lagi Soyou memaki Yoori dan Taehyung yg belum sepenuhnya sadar .

"aku juga sudah muak denganmu Soyou unnie... Berhentilah berlagak suci.. Tidak ada wanita seumuranmu yg masih perawan.. "
Yoori malah balik membentak Soyou bahkan dengan kasar mendorong teman sekamarnya yg lebih tua 3 tahun darinya itu hingga hampir jatuh bila saja tangan Taehyung tidak tanggap menahan tubuh Soyou yg terbelalak mendengar ucapan Yoori.

"kau panggil aku apa? Murahan?.. Lihat lah dirimu setidaknya aku lebih baik dari mu perawan tua.. Aku keluar.. Aku tidak sudi hidup dengan manusia munafik seperti mu..unnie.. "
Yoori mengambil beberapa pakaiannya dari lemari dan memasukkannya ke dalam tas ranselnya sebelum pergi.

"dasar.. Bagaimana bisa dia berkata seperti itu..setelah selama ini.. "
Soyou tiba tiba menghentikan ucapannya.

Taehyung sengaja duduk di pinggir ranjang dan memakai kemejanya kembali.

"yaa..!!  Sebelum pergi bereskan tempat ini.. Aku benci melihatnya.. "
Bentak Soyou membuat Taehyung menyunggingkan senyum.

"akhirnya kita bertemu lagi.. "
Batin Taehyung girang.

"kau dari mana? Kenapa pakaian mu seperti pakaian seorang pria?"
Taehyung bertanya sambil memakai sepatunya

Soyou diam tidak langsung menjawab  hanya melihat seputar kamarnya yg berantakan.

"apa kau juga tidak pulang semalam? Apa yg kau lakukan? "
Taehyung bertanya lagi dia tidak suka ketidak jelasan wanita yg sekarang sudah berdiri di dekatnya.

Wajah Soyou terlihat kesal mendapati barang yg di simpan di bawah kasur miliknya raib.

"kau kehilangan sesuatu.. "
Suara Taehyung mengusik pikiran Soyou yg masih mencoba mengingat ingat terakhir kali menyimpan buku tabungannya itu.

"KAU.. Kau sebaiknya segera bawa Yoori padaku.. Kalau tidak kau akan menyesal.. "
Perintah Soyou layaknya seorang jendral.

"aku bahkan baru tahu namanya Yoori.. "
Ujar Taehyung enteng

butterflyWhere stories live. Discover now