kuning

25 3 0
                                    


Pagi yang dingin bagi arkana saat ini,air mata sudah habis untuk menangisi kejadian malam kemari,menangisi ibunya yang masih mengharapkan laki-laki itu kembali.Arkana harus melupakan kejadian itu untuk menjaga kesehatanya,walaupun kenyataannya sangat sulit bagi Arkana

Arkana harus memikirkan apa yang membuatnya senang!dan itu adalah Audy,karna Audylah sumber kebahagiaan Arkana.

Tok...Tok...Tok

Pintu kamar arkana berbunyi karna ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya,pasti itu mama Arkana!tidaklah mungkin jika yang mengetuk pintu kamar Arkana adalah papanya,jelas tidak mingkin itu terjadi.Arkana beranjak dari tempat tidurnya dan menuju pintu kamar untuk membuka pintu.Saat membuka pintu,arkana melihat mamanya berdiri didepan pintu sambil memegang nampan berisi  sarapan yang jelas itu untuk Arkana

"Mama lagi apa?"tanya arkana

"Mama lagi benerin atap rumah yang bocor Arkana."jawab mama Arkana bercanda

"Maksud Arkana mama kenapa bawain sarapan untuk Arkana,kan Arkana bisa ambil sendiri.lagian ini juga masih pagi."ucapa Arkana sambil melihat jam ditanganya"ini aja masih jam 05:30 pagi ma."imbuh Arkana

"Gak papa kalau kamu gak makan ini sekarang,nanti juga boleh."ucapa mama sambil tersenyum simpul

"Ya sudah masuk ma."ajak Arkana kepada mamanya untuk masuk kekamarnya.

"Mama udah lama gak masuk kama kamu Arkana."ucap mama Arkana sambil menutup buku yang ada dimeja belajar yang ada disamping jendela

Kamar Arkana terbilang cukup besar.kamar yang berwarna perpaduan hitam,putih dan abu-abu,dikamar arkana juga ada kasur berukuran sedang berwarna abu-abu tua,ada jendela besar yang menghadap pekarangan belakang rumah dan disamping jendela ada 2 lemari dan meja belajar yang cukup besar.1 lemari digunakan menyimpan pakai,1 lagi lemari kaca yang digunakan untuk menyimpan buku dan miniatur Peterpan dan kawan-kawan,meja besar yang banyak terdapat buku dan alat-alat melukis.

Ya alat melukis,karna Arkana adalah seorang pelukis.lukisan yang dibuat Arkana akan dijual dan mendapatkan uang,bukan berarti mama arkan tak sanggup membiayai hidup dan pengobatan Arkana,Arkana terlahir dari keluarga yang bisa dibilang kaya dan sangat berkecukupan,tetapi Arkana tetap memaksa untuk bekerja. padahal mamanya dulu tak mengijinkan untuk bekerja dan menyuruh fokus terhadap menyakitnya itu,tapi Arkana tetap memaksa melakukan pekerjaan itu sampai akhirnya mengizinkannya.

"Kan mama tiap hari ada dirumah kenapa gak masuk aja."jawab Arkana

"Percuma juga kalau kamu gak ada dirumah,mana bisa mama masuk kekamar kamu.Kamar kamukan kamu kunci."mama Arkana berjalan menuju kasur dan duduk disalah satu sisi kasur tersebut.

"Kenapa mama gak bilang kalau mau masuk kamar Arkana,kan Arkana bisa ngasih satu kunci buat mama."jawab arkana sambil melihat mamanya yang tersenyum kearahnya

"Sini duduk,duduk disamping mama"ajak mama arkan sambil menepuk kasur yang ada disampingnya

"Ada apa ma?"tanya Arkana setelah duduk disisi kasur samping mamanya.

"Mama minta maaf soal kemarin malam ya."ucap mama Arkan sambil memegang tangan Arkana

"Udah ma,gak usah dibahas lagi,aku udah lupain kemarin malam."Arkana melihat mata mamanya

"Mama udah sadar,kita jalanin hidup kita yang baru ya sayang."ucap mama arkana sambil mengelus kepala putranya.

"Iya ma."jawab arkana

"Ya sudah mama tinggal dulu ya,mama ada janji sama sekertaris mama.mungkin pulangnya malem."ucap mama arkan sambil berdiri

"Ma inikan hari minggu,kok kerja.lagian ini masih pagi"tanya Arkana kepada mamanya

warna dalam dukaWhere stories live. Discover now