1. Please! Dont Go

Start from the beginning
                                        

"Jihyo."

******

"Apa yang telah kau lakukan padanya? Dia baru saja kembali dan kau sudah membuatnya seperti ini?" Mina menatap Jungkook tajam. Dia benar-benar marah pada Jungkook karena telah membuat sahabatnya terkulai lemas seperti itu.

"Maaf." Hanya kata itu yang dapat terucap dari mulut Jungkook. Dia tidak dapat berkata apa-apa lagi. Air matanya terjatuh tanpa bisa terbendung lagi.

"Sudahlah Mina. Jangan menyalahkan Jungkook seperti itu. Yang terpenting sekarang adalah Jihyo. Apa yang dokter katakan tadi?" Jimin menengahi istrinya. Berusaha mencairkan suasana.

Mina menghela nafas panjang. Dia memijat kepalanya yang berdenyut nyeri. Resepsi yang harusnya berakhir bahagia harus terusik oleh hal seperti ini. "Dia tidak apa-apa. Hanya sedikit syok. Jangan dulu temui Jihyo. Biarkan dia beristirahat."

Kedua pemuda itu mengangguk patuh pada wanita didepannya ini.

"Mina, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu? Apa selama ini kau diam-diam berhubungan dengan Jihyo tanpa sepengetahuan kami?" Jungkook memandang wanita yang kini berstatus sebagai istri sahabatnya itu.

"Iya, aku melakukannya." Mina mengangguk mengiyakan perkataan Jungkook.

"Tapi, kenapa kau tidak memberitahu kami? Andai saja kau memberitahu lebih awal pasti keadaannya tidak akan seperti sekarang." Sahut Jimin menimpali.

Mina mendesah lemah. "Ya, itulah yang aku sesali saat ini. Tapi aku sudah berjanji pada Jihyo. Jadi aku tidak akan mengingkarinya."

"Apa maksudmu? Janji?" Tanya Jungkook penasaran.

"Iya, janji yang aku buat saat terakhir Jihyo berada dirumah sakit. Kalian ingat?" Mata Mina menerawang jauh kedalam ingatan masalalu yang dia pendam selama 7 tahun ini.

Flashback on..

"Aku butuh bantuan mu Mina."

Mina mengernyit. "Apa maksudmu Jihyo? Bantuan? Bantuan apa?" Tanya Mina penasaran.

"Sebelum aku mengatakannya, maukah kau berjanji tidak akan memberi tahu Jimin dan Jungkook?" Pinta Jihyo memelas.

Mina terlihat kebingungan."Ya, tapi kenapa mereka tidak boleh tahu?"

"Ku mohon berjanjilan terlebih dahulu padaku. Apapun yang terjadi kau tidak akan pernah melanggar janjimu. Ku mohon, kabulkanlah permintaanku ini."

Mina menggigit bibirnya. Sejenak ia berpikr tapi kemudian dia mengangguk menyetujui permintaan Jihyo. "Baik, aku janji. Apa yang bisa ku bantu Jihyo?"

Jihyo tersenyum lega."Aku ingin kau menjaga Jimin dan Jungkook untukku. Apapun yang terjadi jangan pernah tinggalkan Jimin. Jagalah kekasihmu itu. Untuk Jungkook, ku mohon hiburlah dia saat dia merasa dalam keadaan yang terpuruk. Buat dia bangkit dan tersenyum kembali. Maukah kau melakukan itu untukku Mina?"

"Tentu Jihyo, pasti aku akan melakukannya. Tapi bolehkah aku mengetahui alasanmu melakukan ini? Jangan bilang kalau kau akan menyerah?" Tanya Mina penuh selidik.

Jihyo menggeleng. "Tidak, justru aku akan berjuang. Aku akan berjuang untuk bertahan hidup."

"Apa maksudmu?"

"Aku akan melakukan transplantasi jantung. Tapi aku tidak ingin Jimin dan Jungkook mengetahuinya. Ini operasi yang beresiko. Aku tidak mau mereka sedih jika terjadi apa-apa denganku. Aku akan melakukannya diluar negeri. Jadi bisakah kau menjaga mereka sampai aku kembali?"

Mina tersentak dengan pernyataan Jihyo. "Jadi kau akan menjalani operasi Jihyo?"

"Hemm.. Tapi kau tenang saja, Aku akan rutin mengabari keadaanku padamu. Jika suatu hari, aku sudah tidak pernah memberi kabar padamu, maka sudah dipastikan saat itu aku sudah tidak ada. Saat itulah kau bisa memberitahu mereka. Bisakah kau melakukannya Mina?"

Mina meringis pelan. Tentu ini bukan hal yang mudah. Menjaga rahasia besar dari kedua pemuda itu. Tapi Mina sudah berjanji akan menyanggupinya. Dia tersenyum kepada Jihyo.

"Kau tenang saja. Aku akan menjaga mereka. Tapi kau harus berjanji padaku bahwa kau tidak boleh menyerah. Kau harus berjuang dan kembali pulang. Kau mengerti?"

Jihyo tersenyum. "Pasti, tunggu aku. Aku akan kembali."

Flashback off...

"Itulah alasan kenapa aku tidak meninggalkanmu waktu kau ketahuan selingkuh dibelakangku. Itulah alasan kenapa aku melarang Jungkook untuk menyerah. Karena aku tahu, aku tahu Jihyo masih berjuang untuk kalian. Tapi aku sungguh kecewa kau mengambil keputusan itu Jungkook." Mina memandang nanar kedua pria di depannya.

Jungkook hanya terdiam, dia menyadari jika dirinya terlalu gegabah mengambil keputusan. Tapi tidak dengan Jimin. Pemuda itu terlihat ingin memprotes perkataan Mina.

"Ini tidak sepenuhnya salah Jungkook. Jihyo juga salah dalam hal ini. Kenapa dia pergi begitu lama? Apa operasi butuh penyembuhan selama itu? Aku rasa tidak. Jadi disini yang patut disalahkan adalah Jihyo. Jungkook sama sekali tidak salah. Dia hanya menuruti kata hatinya saja. Siapa yang sanggup menunggu ketidakpastian selama itu." Kata Jimin memberi pembelaan pada Jungkook.

"Itu karena Jihyo..." Ucapan Mina terhenti. Dia tidak mungkin membocorkan semua rahasia yang Jihyo punya.

"Karena apa Mina? Karena dia terlalu takut? Begitu maksudmu?" Ucap Jimin sinis.

"Yak!! Kau ini kakaknya Jihyo atau bukan? Kenapa kau membela Jungkook dan bukan Jihyo?" Teriak Mina kesal dengan suaminya ini.

"Aku memang saudara Jihyo. Aku menyayanginya. Tapi, jika dalam hal ini aku lebih memihak Jungkook. Jungkook yang paling terluka disini. Bukan Jihyo."

Mina meremas baju tidurnya. "Terserah kau saja. Jika kau memihak Jungkook, aku juga akan melakukan hal yang sama. Aku akan memihak Jihyo mulai sekarang."

"Dan kau Jungkook. Kau kira aku tidak tahu apa yang selama ini kau lakukan? Sekarang aku jadi merasa lega mendengar kau menyerah. Jihyo memang tidak pantas mendapat lelaki bajingan sepertimu." Mina bangkit dari duduknya dan berlalu pergi dari ruang tamu itu.

Sementara Jungkook hanya terdiam. Tangannya mengepal hebat sampai membuat buku jarinya memutih. Perkataan terakhir Mina membuat pukulan telak didadanya. Iya, dia sadar. Dia memang bajingan yang tidak pantas untuk Jihyo. Bajingan yang bahkan tidak bisa menepati janjinya.

Jimin menepuk pundak Jungkook.

"Sudah, jangan kau pikirkan. Kali ini aku mendukungmu. Sudah saatnya Jihyo sadar bahwa tak semua yang di inginkannya dapat terkabul."

Jangan lupa vomentnya 😭




-Spaces Between Us-

Spaces Between Us - ENDWhere stories live. Discover now