Part 13 Confusion...

2.7K 130 27
                                    

All my life I’ve waited for the right ..
moment to let you know...I don’t wanna let you go...
But now I’ve realized... there’s just no perfect time...
To confess how I feel... This much I know is real....

So I’ll refuse to waste one more second without you knowin’ my heart....
Baby, cause I don’t need anything else but your love...
Nothing but you means a thing to me... I’m incomplete...
When you’re not there... Holding me, touching me I swear...
All of the rest could just disappear... And I wouldn’t even care...
As long as you’re there...

_ As Long As You’re There – Charice (OST Glee season 2 ) _
========================

“Ayo Rekkkk,,,di goyang....” Teriak Alfan sambil menirukan goyang ngebor ala Inul.

Spontan saja kami semua termasuk para senior yang menjadi OC tertawa terbahak-bahak. Alfan bersama teman-temanku yang lain yang datang terlambat diperintahkan untuk menjadi instruktur untuk senam pagi hari ini sebelum sesi evaluasi dimulai. Dan parahnya Alfan , temanku yang memang paling gokil dan sepertinya memang tidak punya malu, menjadi koordinator dalam memandu kami semua untuk melakukan senam pagi.

Alhasil, senam pagi ini diwarnai gaya-gaya ajaib dari alfan yang menirukan berbagai macam goyangan, mulai dari goyang ngebor, goyang patah-patah, goyang ngecor, goyang gergaji hingga goyang patah tulang.. Belum lagi aksi alfan saat menyuruh kami yang melakukan senam wajah dengan gaya gokilnya yang khas yang berhasil mengocok perut kami semuanya. Seperti pada ospek sebelumnya, senam pagi pasti dilakukan sebelum ospek ataupun sesi evaluasi lapangan dilaksanakan. Ya mungkin saja maksudnya agar membuat kita nyaman dulu sebelum akhirnya nanti dibentak habis-habisan sama para senior. Walaupun suasana menjelang evaluasi lapangan sangat gembira, namun itu tidak terjadi padaku.

Aku sangat tidak bersemangat pagi ini. Suasana hatiku sangat kacau. Entah kenapa, aku kembali teringat dengan ancaman Morgan kemarin. Aku tahu betul morgan itu bagaimana. Aku cukup ngeri membayangkan saat kecil saja dia sudah jahilnya minta ampun, apalagi sudah dewasa seperti saat ini. Sepertinya aku harus menyiapkan mental menghadapi morgan kali ini. Belum lagi saat mario menelponku semalam yang menceritakan jalan-jalannya bersama tara, apalagi aku juga tahu mario yang memang mempunyai perasaan yang sama terhadap tara. Semakin membuatku sakit hati. Harusnya aku tahu, bahwa aku tidak mungkin berharap lebih padanya. Harusnya aku tahu bahwa dia cuma menganggapku seorang sahabat yang selalu dia lindungi. Dan harusnya aku juga tetap bersyukur aku tidak pernah merasa kesepian, sedih serta selalu diperhatikan oleh mario walaupun Cuma sebatas sahabat. Tapi kenapa aku kecewa aku tidak bisa mendapatkan lebih dari itu?Jika memang rasa ini salah kenapa aku mempunyai perasaan ini? Aneh rasanya. Sementara di satu sisi aku juga takut kehilangan dia. Aku masih berkecamuk dengan pikiranku sampai-sampai tidak mendengarkan ocehan para OC yang sepertinya sedikit memberikan wejangan sebelum sesi lapangan dimulai. Aku baru tersadar saat edward menepuk pundakku.

“Ndra, ayo jalan..”bisik edward

“Eh?oh,,ke lapangan ya.”kataku pelan sambil berjalan beriringan dengan edward dan teman-teman lainnya

“Iya. Kamu gag dengar ya apa kata senior tadi. Kamu kenapa?sakit ya?”

“Oh gak apa-apa kok.”

“Yakin, mukamu kok agak pucat dikit. Kalau gak sanggup ngomong aja ke OC daripada ntar pingsan.”

“gak usah, aku baik-baik aja kok.”

Lalu kamipun berjalan dengan cukup hening menuju lapangan. Aku sempat berpapasan dengan mas gilang yang tetap saja memperhatikanku, walaupun menatapku dingin. Begitu sampai lapangan suasanapun berubah horror. Semua SC beserta para IC sudah menunggu kami dengan tatapan mengerikan. Setelah berbaris cukup rapi di lapangan langsung saja para SC memecah kami menjadi beberapa kelompok, begitupun dengan para IC langsung menyebar ke kelompok-kelompok kami.

a HOPE ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang