Sakura menghentakan kakinya di tanah berumput dekat danau, ia bimbang. Sakura tau ia salah, membuat semua kacau dengan perilaku masa lalunya, apalagi saat Naruto benar benar marah padanya namun mengapa Sasuke juga ikut marah? Ada apa dengan Sasuke? Ia tak mengerti, semenjak Hinata menghilang, semua berubah, Naruto dan Sasuke menjauhinya, padahal sudah berulang kali Sakurw meminta maaf pada Naruto, tapi dengan keras pria itu mengusirnya. Ia merasa bersalah, ia tahu ia egois.

Dirinya

Terlalu

Egois

Hinata menyusuri jalan setapak di taman, seingatnya Naruto suka kesini karena taman di pinggir desa sangat sepi, tapi ia tak menemukan siapapun. Ia merasa bersalah karena meninggalkan Naruto.

"Hinata"

Suara itu begitu Hinata rindukan, tapi tak cukup membuat hatinya bergetar.

"Naruto-san" ucap Hinata sambil berbalik dan tersenyum kepada kekasihnya 'kan mereka blom putus'

Air mata Naruto tanpa sadar mengalir, rasa sesak di dadanya meluntur hanya karena melihat senyum Hinata.

Naruto langsung memeluk Hinata, meski begitu Hinata enggan membalas, biarkan seperti ini juga tidak apa, Naruto hanya rindu aroma yg membuatnya lupa, ia benar-benar mencintai gadisnya ini.

"Naruto-san sesak" bisik Hinata pelan.

"Hina-chan aku sangat merindukan mu, aku kira kau akan menjauhi ku, kau menghukumku terlalu lama Hinata, maafkan aku" racau Naruto berderai airmata 'maap alay'

"Tidak Naruto-san, maafkan aku karena meninggalkan kalian semua tanpa mengucap salam" kata Hinata tenang, tidak ada lagi kegugupan, tidaj ada lagi wajah merona yg ia tunjukan untuk Naruto.

"Apa kau masih marah?"

"Aku kecewa Naruto" jawab Hinata sambil tersenyum.

"Itu hanya salah paham, aku bisa menjelaskannya Hinata, aku mencintaimu"

"Aku tau, maafkan aku Naruto. Mungkin waktu dan kekecewaanku merubah hati ku, sekali lagi maafkan aku" ucap Hinata sambil mengelus rahang tegas Naruto.

"Apa aku terlambat?" tanya Naruto sambil menangkup wajah kekasihnya.

"Tidak, kau tidak terlambat, disini aku yang salah, aku melarikan diri, maafkan aku Naruto, hubungan kita sudah berakhir saat pertama kali kau membuat ku kecewa" ucap Hinata mencium pipi kanan Naruto lalu pergi.

"Selamat tinggal, maafkan kau Naruto"

Naruto hanya bisa melihat punggung Hinata yang kian menjauh.

"Aku menyesal Hinata" meskipun begitu ia tetap menerima keputusan Hinata, meski tak rela. Bagaimanapun ia pasti mengerti perasaan Hinata.

Hinata lega, ia bisa melepaskan keganjalan hatinya meskipun kenangan itu terkadang muncul di permukan. Tapi itu tidak menghadangnya, karena Sasuke pernah berkata "meskipun kau akan menyesal karema telah melakukan sesuatu, kau cukup mengenangnya dan menjadikan pelajaran, dan bukan berarti kau terus tenggalam, hidup harus berjalan bukan"

Hah entah kenapa hinata  jadi merindukan Sasuke, kemana ya dia?

"Heee kau merindukan Sasuke ya? Oh iya sebenarnya aku sering mengganggu Sasuke dengan mengirimnya mimpi buruk, yah itu dulu sih habisnya dia tau keberadaan ku dan juga kau melupakan dia kan, lagipula dia itu.... 'Menyukaimu dari dulu' Ah sudahlah" ucap Sekai yang ada dalam tubuh Hinata.

"Nee-san ini benar benar, tidak baik mengganggu orang lain, apa tidak cukup aku saja yg kau ganggu? Memang kenapa?" tanya Hinata.

"Haha, dia itu Uchiha yg menyabalkan, semua Uchiha memang menyebalkan, asal kau tahu ya Hinata, sekali kau terjerat dalam cinta mereka, kau tidak akan bisa keluar, meskipun kau memaksa dan berhasil, dia akan menjadi pribadi yg penuh dendam" ucap Sekai.

"Aku tau, dan aku tidak akan mengkhianati Sasuke, karena dia teman ku"

"Ya kita lihat nanti" ucap Sekai.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, Hinata bertemu dengan sasuke di dekat perumahan Uchiha, dan dengan cepat Sasuke membawa Hinata masuk.

"Hinata dari mana saja kau? Aku mencarimu" ucap Sasuke

"Eh? Aku habis bertemu Naruto" ucap Hinata santai, dan itu membuat Sasuke cemburu?

Mata Sasuke menyipit lalu mendekatkan wajahnya ke Hinata.

"Untuk apa?" ucap nya datar.

"H...hanya m...menyapa" gugup Hinata.

"Tapi kau belum menyapaku dari kemarin"

"H...hai S...sasuke-kun" Sasuke semakin mendekatkan wajahnya membuat Hinata memejamkan matanya.

"Hn... Ohayou Hina" kata Sasuke sambil mengecup pipi gembul Hinata, Hinata yg menyadari ada benda lembut yang menyentuh pipinya.

Blushh

"S...sasuke-kun" cicit Hinata.

"Apa?" jawab Sasuke tanpa rasa bersalah sedikit pun

"K...kau apaka pipi ku yg suci ini S...sasuke-kun!!!" inilah sikap Hinata yg ia sukai, ia tak akan malu jika bersama dirinya.

"Mencium pipi mu yang seperti bakpao" ucapnya sambil berjalan mendahului Hinata dengan muka yg memerah.

"T...tidak sopan!!" ucap Hinata sambil menghentakan kaki nya dan mengembungkan pipi nya.

"Tapi kau suka, bodoh"

"T...tidak, tidak juga huh, Suke menyebalkaan!!" ucap Hinata sambil melipat tangannya di depan dada.

"Jangan seperti itu, kau sangat menggemaskan, ayo! Kau hutang makan siang padaku Nata"

"Eeh? Benarkah?" tanya Hinata sambil menyusul Sasuke.

"Ya, Makan siang selama satu tahun lebih"

"Heee mana bisa begitu Sasu!!"



Tbc

Bsk lagi yaaa hee, kalo pun lagi mood wkwkwkwkwkwkwkwk oiya pokoknya bakal aku cepetin alurnya gomen yaaa

Oh ya sebenernya aku mager up si, penyemangatnya dikit sih, lagian salah aku juga si yg ningalin ini ff, tapi udah aku tebus kan hari ini up 4 ch :) smoga kalian suka dan terus nunggu update, oiya aku ga revisi atau rekap lagi ya jd langsung up aja kalo ada typo atau salah kata maapin ya  stay tuned dan jangan lupa

Like andComent ❤❤

DandelionWhere stories live. Discover now