Aku berlari sangat cepat saat turun dari bus, dan melihat Jandi yang sedang membuka toko langsung saja ku hampiri.
"Nana lihat dirimu, kau telat!" omel Jandi yang sekarang sedang mendorong pintu toko segera ku bantu.
"Hehe maaf ya Jandi, semalam aku pulang jam 3 jadi kelabasan."
"Lalu, aku harus peduli, itu pekerjaamu, aku juga orang yang sibuk, mengerti."Ucap Jandi, Jandi memang sedikit judes tapi dia sangat baik.
"Baiklah, besok aku akan datang lebih cepat biar aku yang buka toko, Oke. Jadi berhenti ngomel. " janjiku pada Jandi agar dia berhenti bicara.
"Selalu saja bicara seperti itu. "Sahut Jandi kembali.
"Jika Ibu Yuna tau, aku harus memberi alasan apa lagi, ha? "lanjut Jandi sekali lagi
"Jandi berhentilah mengomel, hem. kita juga baru selesai buka toko. " Rengek ku pada Jandi untuk meluluhkan hatinnya.
Jandi pun hanya terkekeh, aku dan Jandi mulai bersiap untuk kerja.
Aku menunggu toko kue sambil menikmati tontonan tv yang ada di depan ku ini. Ibu Yuna selaku pemilik toko membebaskan kami menonton tapi tidak lalai jika ada orang yang membeli.
Saat ini televisi sedang menayangkan sebuah acara berita. Saat persenter membacakan berita aku sangat tercengang mendengar nya. Isi berita nya seorang ayah kandung memperkosa anaknya, yang lebih mengejutkan adalah si pelaku yang sangat berkuasa seorang pemilik usaha berlian nomor satu.
Gila! Pikirku. Ternyata memiliki banyak uang tak menjamin hidup mu bahagia. Jika dia ingin melakukan hal itu kenapa tidak menyewa jalang saja pikirku. Dia punya banyak uang apa yang dia takutkan, uangnya tidak langsung habis hanya membayar seorang perempuan untuk semalam.
Saat aku sedang asik mengomel sendiri tanpa disadari ada seorang pembeli. Bahkan aku tidak mendengar kalau Jandi pamit untuk ke toilet.
"Maaf saya tidak sadar, ada yang bisa saya bantu?" Ucapku, dan sesaat itu aku juga terpana melihat pria yang berdiri didepanku wajahnya tampan, bahu lebar, tinggi dan bibir mungil berwarna pink. menggoda sekali!
"Iya. Tidak apa apa, saya ingin beli cake untuk ulang tahun."ucap pria didepanku yang sudah membuyarkan lamunanku.
"Ah. ingin yang seperti apa? Apa ini untuk pacarmu?" tanyaku padanya, sekalian memastikan apa pria ini single atau tidak.
"Tidak, ini untuk ANAK saya. Saya ingin cake yang ada beruangnya." ucapnya menekankan kata anak, pupus sudah harapan ku ternyata seorang papa muda.
Bagaimana mungkin bisa dia sangat muda sekali. Apa dia terjebak menghamili anak orang diluar nikah?
Terkutuklah wajah nya yang tampan menipu semuannya. Dia menghamili anak orang diluar nikah itu pasti. Aku sibuk dengan pikiran ku sendiri sampai lupa bahwa aku belum selesai melayani pria didepanku ini.
"Akan saya ambilkan, yang ada beruangnya ya, Tunggu sebentar, Tuan. "
"Iya."Jawabnya.
Setelah itu aku mengambil cake yang ada beruangnya.
"Ini cake dengan beruang diatasnya, saya yakin anak tuan pasti menyukainya ini sangat lucu." Bicaraku sambil memasukkan cake ke dalam kotak setelah selesai segera ku beri padanya.
"Langsung bayar kekasir saja ya, disana." Ucap ku sambil menunjuk ke arah meja Jandi. "Terima kasih, selamat datang kembali." lanjut ku sekali lagi.
"Iya sama-sama, dan terima kasih juga." Balasnya sambil berjalan menuju meja Jandi untuk membayar, dan tak lupa sambil membawa cake yang ku beri tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Part Time
Fiksi RemajaWarning! Bijak dalam membaca, bagi yang belum cukup umur. Dunia tidak pernah berpihak padaku sejak kecil aku harus menjalani hidup bersama dengan bibi. Semua hal harus kuperjuangkan sendiri sampai bertemu dengan pria duda yang tiba tiba mengajak k...
