27 (REVISI)

36.7K 1.3K 17
                                    

Pagi yang cerah, sinar matahari mengintip dari arah timur. Kini Rissa berada di taman kota dekat komplek perumahan green town.

Rissa memakai celana olahraga dan baju yang pas melekat ditubuhnya dengan handuk kecil yang melingkar dilehernya. Weekend ini Rissa melakukan aktivitasnya setiap weekend, jogging. Ia selalu rutin lari pagi setiap libu sekolah. Yang lain pada molor pengen tidur panjang, tetapi Rissa menjalankan aktivitas minggunya.

Kini peluh yang menetes didahi Rissa menambahkan kesan sexy. Saat sudah satu jam berlalu Rissa berlari kecil, ia memutuskan untuk istirahat dibangku panjang berwarna putih yang disediakan di taman tersebut. Ia mengelap peluhnya yang menetes didahinya dengan handuk kecil yang melingkar dileher jenjangnya. Ia memejamkan mata sebentar untuk menikmati udara pagi hari ini.

Disisi lain, Entah kenapa Lukas ingin sekali berlari kecil ditaman kota. Biasanya, Lukas kalo weekend begini selalu menghabiskan waktunya untuk tidur panjang berhubung libur.
Entah ini kenapa Lukas ingin berlari kecil.

Dari kejauhan ia melihat seorang gadis yang duduk dibangku warna putih yang ada ditaman. Lukas mengernyit. Gadis itu seperti familier dimatanya. Lukas mendekat, ternyata gadis itu adalah Rissa. Kekasihnya.

Lukas menghampiri Rissa. Semakin mendekat, ia melihat gadisnya memejamkan matanya. Ia mengernyit bingung.

Lalu, muncullah ide jahil diotak Lukas. Ia tersenyum miring. Ia berhati-hati mendekat ke arah Rissa. Agar tidak menimbulkan bunyi yang membuat Rissa membuka matanya.

Tiba-tiba ia menggertak Rissa dari belakang seraya memegang kedua pundak Rissa.

Rissa pun mendapat serangan tiba-tiba dari Lukas, ia sontak terkejut. " AKHHHH!!!" pekik Rissa terkejud. Ia memegangi dadanya. nafasnya naik turun naik turun. Ia memelotot. Kemudian, ia mendongak dan mendapat Lukas dihadapannya.

Rissa menatap tajam kearah Lukas seraya mengerucutkan bibirnya. Membuat Lukas semakin gemas. Ingin sekali ia menerkam bibir mungil Rissa itu. Tetapi sekuat tenaga ia menahan agar tidak menerkam bibirnya.

Lukas duduk disamping Rissa. Ia tersenyum lebar pada Rissa. Rissa yang dongkol hatinya, ia memalingkan wajahnya agar tidak melihat wajah Lukas, karena jengkel pada Lukas yang mengagetkannya.

Lukas pun tersenyum simpul. Ia semakin gemas dengan tingkah Rissa ini. Ia menjawil dagu Rissa. "ih gitu aja ngambek, elah". Goda Lukas.

Rissa masih memalingkan wajahnya, tak menggubris godaan Lukas.

Kemudian Lukas pindah posisi, berlutut didepan Rissa. Rissa pun sontak menggeser duduknya dan memalingkan wajahnya. Lukas pun menggeser agar sejajar dengan Rissa.

Rissa yang dongkol ia berkata. "apaan sih Kak!". Ujarnya sinis.

Lukas pun menggoda Rissa. "ih kalo wajahnya ditekuk gitu jadi tambah cantik deh". Godanya

Rissa pun yang mendengar godaan Lukas, pipinya memanas. Kini pipinya keluar semburat warna merah bak kepiting rebus. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia menyembunyikan semburat merahnya. Malu. Kalo Lukas melihatnya.

"ciye blushing ciyeeee". Goda Lukas lagi.

"KAKAK AWAS KAMU, IH NAKAL YA. AWAS AJA !". teriak Rissa manja seraya mencubiti lengan kekar Lukas.

Lukas pun tertawa berbahak-bahak dan berusaha menghentikan tindakan Rissa yang mencubiti pipinya.

"eh ampun sayang! Ampun! Gak lagi deh janji!". Ucap Lukas memohon. Tetapi Rissa masih mencubitinya tanpa ampun. Kemudian, Lukas mendekap tubuh mungil Rissa agar ia tidak mencubitinya lagi. Rissa memberontak minta dilepaskan.
Tetapi Lukas mendekapnya kian erat. Akhirnya Rissa mengalah. Ia tersenyum lebar pada Lukas. Kemudian, Lukas mengecup kening Rissa mesra.

"Sa, nantik jalan yuk?". Ajak Lukas. Seraya melepaskan dekapannya pada Rissa.

"em gimana ya?". Rissa pura pura berfikir." boleh deh, jam berapa kak?"lanjutnya.

"jam 4 sore, nantik kakak jemput ya ". Ujar Lukas.

"iyadeh" seraya mengganggukkan kepalanya. "kakak jogging sendiri?" tanyanya.

"iya-" ucapan Lukas terpotong karena Rissa menyelanya. "KAK! MAU ITU,!" Teriak Rissa menunjuk orang yang berdagang sandwith. Kemudian, Lukas membelinya dua potong.

Setelah memakan, mereka bergegas pulang kerumah masing-masing. Saat akan pulang Mami Rissa dan Lukas telepon bersamaan. Lukas mengangkat telepon dari maminya. Begitupun juga dengan Rissa.

Kemudian, mereka berpamitan untuk pulang. Karena maminya menyuruh untuk berkumpul.

*****

Dua jam berlalu, kini Rissa sudah siap. Ia memakai dress yang dibelikan oleh tantenya. Weekend ini Keluarga Lukas berkunjung kerumah Rissa. Karena akan melanjutkan obrolan tentang perjodohan Lukas dan Rissa.

Kini Rissa memakai dress tanpa lengan berwarna pink dan memanjang diatas lutut yang melekat pas ditubuhnya. Sederhana, tetapi kelihatan elegan. Ia sengaja tidak memakai sponsor bedak apapun. Ia lebih suka natural, tak lupa ia memakai lip ice, agar tampak tidak pucat dibibirnya. Ia memandang sekali lagi dirinya dikaca dan berseru. "perfect" ucapnya puas melihat tampilannya.

Kini Rissa dan keluarganya berkumpul diruang tamu. Setengah jam kemudian, Keluarga Dirgantara datang. Rissa terpana melihat kekasihnya yang memakai tuxedo biru tua yang melekat pas ditubuhnya. Hingga sedikit memperlihatkan otot bisepnya.

Lukas terssenyum pada kekasihnya. Kemudian duduk di sebelah mom dan dadnya. Mereka mulai membicarakan tentang perjodohan ini.

"karena, Lukas sudah benar benar sembuh, maka pertunangannya akan dipercepat." ucap Ayah Lukas tegas.

"baiklah, bagaimana kalo seminggu yang akan datang? Dan seminggunya lagi acara pernikahannya?" timpal Mami Rissa.

"saya setuju!". Ucap Mami Lukas.

"oke saya juga setuju!". Ucap Ayah Rissa.

"pi, apa gak kecepetan?" Rissa menimpali

"tidak sayang, bagaimana denganmu Lukas?" tanya Ayah Rissa.

"saya terserah aja om" jawab Lukas santai.

Dan perkumpulan ini berakhir dimeja makan. Dua keluarga itu melakukan makan siang bersama di rumah Rissa. Makan siang berlangsung lancar. Canda tawa serta obrolan yang rame mendominasi ruang makan tersebut.

Tak lupa mereka juga membicarakan tentang baju tunangan nanti. Lukas dan Rissa akan menikah diwaktu mereka masih SMA. Lukas yang kelas 12 akan segera lulus seminggu yang akan datang. Dan Rissa masih menempuh satu tahun pelajaran lagi di SMA.

Author pov

Enak ya jadi anak yang punya sekolah. Bisa nikah sambil sekolah. Kikikikiki😂😂😂😂😂😂😂😂

My Crazy BadBoyWhere stories live. Discover now