🌞2. Taruhan.🌞

459K 21.5K 2.9K
                                    

Ini hidupku. Ikut campur? Dan bersiaplah berada dalam masalah besar!

°Argalins°



Siapapun dari kita tidak akan pernah tahu apa yang akan kita hadapi. Beberapa jam setelah ini. Beberapa menit, bahkan beberapa detik pun tak ada yang mengetahuinya. Itu juga yang dirasakan gadis berambut lurus yang sudah berani menarik telinga seorang Galins. Untuk orang lain-jangankan menarik, menyenggol seinci saja kulit cowok itu, adalah musibah besar. Bahkan terkadang sahabatnya sendiri ngeri di tatap tajam oleh cowok beralis tebal tersebut.

"Yaah... kok malah pada penyok begini? ... aduh... dua bannya juga kempes lagi. Kerjaan siapa sih? Tega banget." keluh gadis itu yang saat ini melihat kondisi sepedanya yang penyok sana penyok sini. Bahkan sadel dari sepeda itu juga sudah robek tak berbentuk.

"Gak bisa dipake buat jualan pisang goreng kalo begini. Sekolah juga bisa telat. Hiks."

Dengan raut muka sedih, gadis itu menggeret sepeda yang bahkan sudah terlihat tak layak pakai. Dirinya harus pasrah sekarang. Bersabar menempuh jalan pulang dengan berjalan kaki. Karena sepeda yang selama empat tahun lebih menemaninya, kini sudah tak berfungsi dengan baik.

Gadis manis itu tersenyum kearah satpam yang sudah siap menutup gerbang sekolah.

"Kalo di bawa ke bengkel, bisa gak ya diperbaiki dalam satu hari?" gumamnya sambil terus berjalan dan sesekali menyeka keringat di pelipisnya serta terdapat beberapa anak rambut yang mencuat.

"Aih... seragam baru mesti bau keringet lagi deh. Hehe... gapapa lah, ntar nyam- Aduuuh!!" pekikan itu begitu nyaring saat baju seragam yang tadinya putih bersih, kini terdapat noda kecoklatan dari cipratan air yang menggenang di pinggir jalan. Lagi?

Sontak gadis itu melepaskan sepedanya tanpa sadar, mengangkat tangan dan menyaksikan seragamnya kembali kotor. "Kamu!" serunya tak terima melihat siapa kini di hadapannya yang sedang menarik gas motor besarnya dengan brutal.

Selain berisik, gadis itu merasa sakit mata melihat senyum sinis bercampur mengejek menatapnya yang kini kembali cemong.

"Whoops!" Galins berseru. Hanya menurunkan kaki kanannya dan menatap cewek itu dengan mengejek.

"Anjay! Kesian anak orang bege!" peringat Naufal yang ikut menghentikan motornya disamping motor Galins dan Algi.

"Kamu kok hobi banget sih bikin ulah! Udah gak bertanggung jawab, nakal, jahat lagi." omel gadis itu mengusap wajahnya yang agak cemong. Walau usapan itu malah membuat cemongnya makin melebar.

"Nih, tanggung jawab."

Byurrr...

Di siram lagi?

Light By You ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant