Take me Back - 13

48.8K 3.6K 73
                                    

Kalau biasanya Ibu hamil sering muntah-muntah diawal kehamilan, berbeda halnya dengan Nadya. Wanita itu tidak mengalami mual-mual, hanya pusing sesekali, itu pun hanya sebentar. Dia makan lumayan banyak, bisa sampai tiga kali lipat dari porsi biasanya. Tak heran tubuhnya menjadi gendut dengan cepat. Akibatnya Nadya sering uring-uringan karena tidak ada lagi bajunya yang muat, tersisa hanya daster-daster kebesaran. Ironinya, Bram menjadi sumber pelampiasan.

''Ck, nggak ada yang bisa dipakai lagi," Nadya memilah-milah isi lemarinya, mencari pakaian yang bisa dipakai. Beberapa potong sudah berserakan di kasur, tapi Nadya tidak suka.

"Pakai yang nyaman saja, Nad," kata Bram, ia baru selesai mandi, masih mengenakan handuk di pinggul dan sedang mengeringkan rambut dengan handuk kecil. "Cuma mau ke supermarket depan, kan?"

Tapi Nadya tidak setuju dengan pemikiran suaminya. "Masa aku pakai daster kedodoran begini," cibirnya jengkel, bertambah jengkel saat melihat Bram mengenakan pakaian biasa namun tetap ganteng. ''Enak ya jadi laki-laki, nggak perlu hamil. Perut buncit, badan gendut, susah cari baju, sakit lagi waktu melahirkan, habis melahirkan pun badan jadi melar. Terus suami udah nggak tertarik lagi." Ia teringat postingan teman fb-nya yang memposting keluhan-keluhan semacamnya. Dengar-dengar sekarang lagi musim pelakor. Para istri harus hati-hati.

"Jangan kebanyakan nonton drama, Nad! Aku tidak mau anakku ketularan." Bram menyimpan handuk yang dipakainya tadi pada tempatnya. Meski kerap bertengkar, namun Bram dan Nadya tak pernah canggung bila mengganti pakaian didepan satu sama lain, baru menikah pun sudah begitu. Makanya Samuel hadir tak lama setelah mereka menikah. Bram tersenyum melihat bibir Nadya yang cemberut, bibir itu jadi semakin maju kedepan. Nadya bisa saja mengeluh tentang perutnya yang buncit, badannya yang gendut, tapi baginya wanita itu tetap cantik. Apalagi sekarang Nadya tengah mengandung anaknya, dimatanya kecantikan wanita itu bertambah berkali-kali lipat. Dia memang jarang memuji Nadya, bisa dibilang hampir tidak pernah, bukan berarti dia tidak membuat penilaian di dalam hatinya. Jika dia tidak memprotes penampilan Nadya, itu berarti wanita itu memang cantik. Bram jarang memprotes apa pun yang dikenakan Nadya, itu karena apa pun yang melekat ditubuh perempuan itu terlihat pas. Ck, dia bukan terlahir sebagai pria yang pandai memuji. Jika dia memuji, jatuhnya akan seperti menggombal. Dan Bram paling tidak suka dengan kata yang satu itu.

"Kan benar yang aku bilang! Lihat saja diluar sana, banyak suami-suami yang selingkuh karena istrinya tak selangsing diawal mereka menikah. Padahal kan istrinya jadi melar karena melahirkan anak-anaknya. Dasar laki-laki.'' Nadya memutuskan memakai baju hamil warna merah jambu, potongannya sederhana namun manis saat dikenakannya. Bram membelikannya minggu lalu, tentu saja wanita itu senang. Namun tak memperlihatkannya pada Bram.

Usia kehamilan Nadya sudah memasuki minggu ke sepuluh, perutnya yang awalnya rata, kini terdapat gundukan lumayan besar disana. Bram setiap hari selalu wanti-wanti terhadap istrinya itu. Tidak boleh makan terlambat, tidak boleh kecapean, tidak boleh stres. Tidak boleh ini, tidak boleh itu, tidak boleh semuanya. Nadya hampir-hampir merasa dirinya terkena penyakit mematikan dan bukannya sedang hamil. Nadya sebenarnya bahagia diperhatikan begitu, tapi jika perhatian itu sudah kelewat batas, dia juga bisa jengah karenanya. Bahkan sekarang Bram memperkerjakan pembantu dan supir untuk mengantar jemput Samuel kesekolah. Jadilah Nadya seperti orang bodoh seharian di rumah.

Di perhatikan salah, tidak diperhatikan marah. Itu Nadya.

Akhir-akhir ini Nadya punya hobi baru, mencibir dan marah-marah. Jika hobi istrinya itu sedang kumat, Bram hanya diam saja. Melawan tidak akan menghasilkan apa-apa selain pertengkaran yang akan membuat kepalanya bertambah pusing. Bram duduk diujung tempat tidur, memeriksa email kantor sambil menunggu istrinya selesai mengganti baju. Kenapa perempuan repot sekali bila mengenai pakaian? Lihat pria, Bram rasa tak ada yang sesimple pria.

Take Me Back (Play Store)Where stories live. Discover now