Take me Back - 3

38.8K 3.3K 43
                                    

Nadya sampai di sekolah Samuel tepat ketika bel pulang berbunyi. Nadya mencari-cari keberadaan putranya diantara anak-anak lain yang berlarian ingin pulang. Sesekali ia menjawab sapaan orang tua murid yang kebetulan mengenalnya karena sering mengantar jemput Samuel.

Kemudian tak jauh dari tempatnya berdiri, Nadya melihat Samuel berlari ke arahnya. Ransel anak itu bergoyang-goyang karena gerakannya yang tidak sabaran. Samuel yang sedang berlari tapi Nadya yang ketakutan setengah mati, khawatir anaknya itu terjatuh.

Ia lega saat Samuel sampai didepannya, Samuel memeluk perutnya. Dengan kepala mendongak, anak itu nyengir. Menunjukkan gigi-gigi putihnya yang rapi.

"Kenapa lari-lari sih bang?" Tegur Nadya pelan. "Kalau jatuh gimana?" Tegurannya hanya dibalas dengan cengiran. "Ayo pulang." Mereka meninggalkan sekolah setelah sekali lagi membalas sapaan orang tua murid.

"Kita ke salon dulu ya, bang."

"Buat apa, Ma?"

Nadya memasangkan sabuk pengaman putranya itu seraya menjawab, "rambut kamu udah panjang, biar dipotong."

"Yang ada panjang-panjang dibelakang ya, Ma!" Maksud samuel seperti model rambut salah satu pemain bola yang punya sisa rambut dibelakang sementara yang lain dipangkas pendek. Ia ingin model yang seperti itu.

"Nggak boleh, nanti dimarah guru."

"Nggak marah, Ma!"

"Nggak boleh, Samuel.''

"Tapi Papa bilang boleh," anak itu menatap ibunya dengan cemberut.

"Kapan Papa bilang boleh?" Nadya menghentikan tangannya yang akan menghidupkan mobil demi menanti jawaban anaknya. Kadang Bram memang kelewatan. Sekarang apa lagi yang dijanjikan pria itu.

"Malam malam itu," jawab Samuel cepat. ''Papa bilang boleh."

"Nggak.''

"Maaa," rengek Samuel. "Papa bilang boleh."

"Bukan papa yang ngatur! Kalau Mama bilang nggak boleh yah nggak boleh." Nadya mengabaikan rengekan anak itu berikutnya, ia melajukan mobilnya menuju salon langganannya.

****

Saat tiba disalon, Samuel masih membujuk ibunya supaya diijinkan mempunyai potongan rambut seperti yang dilihatnya di tv. Tapi Nadya tidak membiarkan keinginan putranya yang tidak masuk akal terwujud. Dengan tegas ia melarang kemudian menyuruh petugas salon memotong rambut anaknya sesuai dengan model yang ia inginkan. Tentu saja Samuel cemberut, hingga membuat petugas salon yang menanganinya tertawa.

Nadya duduk dikursi yang disediakan. Sambil menunggu, ia mengeluarkan ponsel dari tasnya. Beberapa menit ia memainkan ponsel, ketika ia mendongak hendak melihat anaknya, matanya menangkap sosok seseorang yang dikenalnya.

Renita.

Wanita itu keluar dari ruangan yang berada disalon itu juga. Ruangan khusus perawatan untuk perempuan. Nadya tahu karena dia juga sering masuk kesana. Tak disangka mereka berlangganan salon yang sama. Dalam hati Nadya berencana mencari salon lain untuk kedepannya.

Sudah lama mereka tak bertemu. Apalagi sejak ia menikah dengan Bram, hubungannya dengan Renita tidak bisa dibilang baik.

Nadya memperhatikan wanita itu berjalan keluar dari salon. Renita tetap cantik seperti dulu, pikirnya masam. Tiba-tiba hatinya dilanda cemas, mengingat suaminya bekerja diperusahaan yang sama dengan wanita itu. Semua orang tahu, sebelum menikah dengannya Bram adalah kekasih Renita.

"Apakah mereka masih sering bertemu?" Hatinya bertanya-tanya.

Renita masih selangsing dulu. Sementara dirinya?

Take Me Back (Play Store)Where stories live. Discover now