PERTEMUAN ( 8 TAHUN LALU)

22 3 10
                                    


Pada suatu hari. Langit senja menandakan petang tiba di sebuah taman bermain dua orang anak bermain dengan santainya tanpa memperdulikan waktu yang menunjuk tengah petang anak itu bermain. Mereka bertemu saat itu hujan deras mereka berdua kehujanan dan ada sebuah gubuk kecil yang cukup untuknya untuk berteduh saat itu. Sepasang mata saling berpandang saat itu juga suasana mulai berjalan ketika anak disampingnya itu menyukai hujan hingga akhirnya berkenalan dan berjanji bertemu di taman ini lagi. Satu hari dua hari berlalu begitu cepat waktu berputar dengan kecepatan maksimalnya. Permainan demi permainan sudah terlewati dari yang untuk bersenang – senang dan untuk uji adrenalin. Saat itu suasana mencekam hendak salah seorang itu melukai pada bagian dadanya. Salah seorang itu mau mengangkatnya untuk pergi pulang betapa kagetnya saat meraba dadanya ternyata dia adalah perempuan. Anak laki – laki itu terkaget karena sudah menyentuh yang menjadi hak itu tapi berusaha anak itu menutupi kegugupan itu. Hari berlalu, teman – teman mulai menjauhi perempuan itu akhirnya anak perempuan itu mengurung dirinya pada pojok gubuk kecil itu. Anak laki – laki itu mendekatinya berusaha membujuknya agar bermain kembali akhirnya dengan kata – kata rayuan akhirnya perempuan itu mau juga. Sore hari senja tiba kembali anak perempuan itu memberikan sebuah kalung yang beda dari bentuk kalung lainnya kalung itu berbentuk seperti sebuah pedang dengan tengahnya terdapat sebuah lubang kunci ukuran kecil saat itu secarik kertas di tulis dari anak perempuan dan laki – laki itu dan sebuah sumpah terucap dari mulut keduanya jika suatu ketika pada sebuah pertemuan jika kunciku ini bisa membuka gembok yang ada pada kalungnya suatu saat mereka berdua menikah dan sampai itu tiba sepakat akan menunggu.

Keesokan harinya, ada yang janggal jam menujukkan pukul tiga sore masih belum datang. Dengan penuh penasaran anak laki – laki ini melangkahkan kakinya menuju rumah perempuan manis teman bermainnya tersebut. Hentakan kaki seketika diam mematung memperhatikan depan rumah perempuan itu ada mobil yang dia tahu adalah mobil perempuan itu dan sebuah truk pengangkut barang pindahan. Beberapa orang asik mengemasi barang – barang perabot rumah tangga. Masih diam mematung mencoba laki – laki itu melangkah menuju rumah sang perempuan dan mencoba menjenirkan pikirannya apa yang terjadi dengan perempuan itu. Semakin dekat perempuan itu melihat dan mendekat pada sang pemuda yang menjadi teman bermainnya itu. Tanpa menduga perempuan itu mencium pipi laki – laki manis. Senyuman indah mengambang dari bersamaan tak tahu apa maksudnya yang dirasa oleh pemuda kecil itu hanya ungkapan terima kasih. Berlinang air mata perempuan itu tanpa sadar perempuan itu memeluk laki – laki itu dan membisikkan. Orang tua perempuan itu memanggilkan anaknya tapi kurang jelas apa yang diucapkan orang tua perempuan itu. Akhirnya, dengan berat hati perempuan harus meninggalkan teman yang selama ini perhatian padanya. Tak sadar laki – laki itu mengeluarkan linangan air mata tak tahu harus berbuat apa dan bagaimana yang pasti ingat sekali perempuan itu membisikkan padanya.

"Aku akan pergi, jagalah benda yang ada di dadamu itu. Benda itu akan mengarahkan kita pada pertemuan. Bila suatu hari kita dipertemukan aku akan membuka benda itu pasti, pasti, pasti aku akan kembali mengenalimu dan menepati janji yang dulu pernah kita buat. Saat aku belum tiba, Berjanjilah kamu menjaga hatimu sampai aku kembali dalam pelukanmu. Sampai jumpa lagi, aku akan menunggumu. Cowok bodoh yang aku cintai."

Kata – kata itu terngiang sampai sekarang dan saat itu ia belum tahu namanya  yang hanya ia tahu bahwa perempuan itu menyukai hujan. Ia terbangun dalam sebuah kelas meja kiri paling belakang dan bermimpi tentang perempuan yang mencintainya. delapan tahun kemudian saat hujan menemukan apa itu takdir cinta.

8 Tahun Kemudian...

--------------TO BE CONTINUE ---------------

Salam Author Receh

Kritik & Saran Bisa INBOX OR COMMENT 

:)

DESTINY RAINYWhere stories live. Discover now