Empat

28 6 2
                                    

Ares berkali-kali membuka tutup kaca helmnya. Kemana Rachel? Apa gadis itu lupa? Atau jangan jangan dia sudah dijemput? Aduh, bodohnya Ares gak memprediksi hal itu. Tau gitu tadi dia gak usah ikut tawuran sama SMA JAMBORE. Baru saja dia mau mencari Rachel ke dalam sekolah, gadis berambut cokelat itu muncul dengan wajah lesu. Dia gak melihat Ares sepertinya. Jadi, Ares memilih untuk memperhatikan gadis itu dari seberang. Matanya menatap Rachel yang celingak-celinguk mencari sesuatu. Apa? Jemputan?.

Rachel mencari angkot untuk pulang. Berkas yang belum lengkap menahannya untuk pulang lebih awal tadi. Besok juga dia harus pulang terlambat lagi. Saat Rachel tengah mencari angkot, matanya menangkap tatapan Ares. Cowok itu tersenyum sambil melambaikan tangan tangan. Rachel mendengus. Bagus sekali nasib Rachel hari ini.

Ckiit.

Tau-tau motor vespa Ares sudah berada di depan Rachel. Pengemudinya turun. Senyum di wajah Ares belum pudar bahkan bertambah lebar. Heran, itu pipinya gak kram apa? Rachel memilih untuk tak perduli dan lanjut mencari angkot lagi.

"Hey"

Rachel masih diam. Dia gak mau berurusan sama laki-laki aneh ini. Cukup tadi Ares mempermalukannya. Ares menarik lengan Rachel pelan

Bets.

Ares tersenyum. Refleks Rachel bagus juga. Berani banget cowok ini pegang-pegang tangan Rachel. Belum aja kali kena jotosan Rachel. Ditatapnya Ares dengan pandangan sebal.

"Apasih?!"

"Ayo pulang"

"Ha?"

"Ho!"

"Cih", Rachel membuang muka.

"Rachela Adshiree Mahabaratha!"

Rachel melotot mendengar namanya diucapkan salah oleh Ares. Ares terkekeh.

"Rachela Adishree Mahavira tau!"

"Tau kok, ga usah Kenceng-Kenceng juga ngomongnya, nanti banyak yang tau nama lo! Makin banyak saingan gua"

Rachel menatap Ares tak percaya. Bagaimana bisa ada spesies makhluk macam Ares?.

"Ayo pulang, lo pasti gak baca 'petisi' gua kan?"

Rachel memutar bola matanya malas. Ares tersenyum. Rachel unik. Dengan segala tingkah galaknya. Itu lebih menarik dibanding wajah cantiknya itu bagi Ares.

"Ayo, Chel, pulang"

"Apaan sih? Ngaco ya lo?!"

Baru saja Rachel berbalik, Ares memanggilnya. Dengan sebutan yang bahkan Venus saja tidak dia izinkan menggunakannya.

"Chela, ayo pulang sama gua, ini mau ujan loh"

Rachel terdiam di tempat. Melihat Rachel yang tidak bereaksi apa-apa, Ares mendekat, dan Rachel berbalik. Bermaksud memarahi Ares. Tapi Ares, lagi-lagi melakukan hal yang membuat Rachel terdiam. Ingat akan masa lalunya. Ares memakaikan jaket Barcanya pada Rachel lalu menutup kepala gadis itu menggunakan topi yang selalu dia pakai. Ares menaiki vespanya lalu menepuk jok belakang disertai senyum meledek.

"Mau disitu sampe kapan?"

Rachel tersadar.

"Ayo naik, biar cepet sampe rumah lo"

"Res, lo tuh.."

"Ayo, Chel, nanti keburu kita ketembak"

Alis Rachel naik sebelah. Bingung dengan omongan Ares.

"Hah?"

"Idih, hah mulu perasaan! Buruan naik nanti kita kena peluru!"

"Peluru apaan sih, Res?"

"Peluru air hehehe"

Garing memang. Tapi Ares mampu menghadirkan sedikit senyum di wajah imut tapi dingin seorang Rachel. Rachel duduk di belakang Ares.

"Siap?"

"Apaan sih?!"

"Lo udah siap belom?"

"Mau mati?"

"Idih, okee! Kita meluncur~"

🐭🐹🐭🐹


.
.
.
.
.
.
.

Hulaaaa!!! 🙌🙌🙌
Gimans-gimans?? Sudah berasa gremet nya? Hehehe
Sengaja dibikin pendek biar cepet bacanya. Si Ares suka Garing ya kadang, maapkeun saja 😂
Terus nikmati cerita Ares dan Rachel ya! Jangan lupa vomment sebanyak-banyaknya!!!

LDR kiss 💋💋

Istri Sehun 💃

FIXEDWhere stories live. Discover now