Fanfiction remaja ini cuma fiksi hahaha..
Semoga kalau kalian baca..kalian suka..
Mohon dukungannya..
Dijamin seru cerita ini! Apalagi yang suka kpop 😊 tidak mengandung konten2 negatif
Cerita ini kupersembahkan for my beautiful sisters Feli, Tania...
Waktu itu aku masih kelas XI SMA, aku sekelas dengan Jihoon. Sebenarnya dari SD kami selalu satu sekolahan, mungkin kebetulan. SD aku tidak terlalu dekat dengan Jihoon, SMP dia selalu mengajakku ngobrol dan jadi teman dudukku sampai tamat SMP. SMA, ternyata kita masuk ke sekolah yang sama. Dia pernah menyatakan perasaannya padaku saat kami masih kelas X, tapi aku bingung harus jawab apa waktu itu. Bukannya jual mahal, tapi..saat itu memang belum kepikiran untuk pacaran. Aku masih bingung seperti apa itu pacaran. Berdasarkan cerita-cerita yang kudengar dari para murid cewe yang suka bergosip, saat putus nanti akan sangat menyakitkan. Sakit hati, aku tidak mau sakit hati. Susah sekali menjelaskan apa alasanku lari dari Jihoon saat dia menyatakan perasaannya padaku. Sebenarnya tidak ada alasan yang rasional untuk menolak dia. Sejak itu aku menjadi tidak enak dan akhirnya menjauh dari dia.
Ya..sebenarnya aku tidak pernah merasa dekat dengan siapa pun di sekolah. Jadi, semua yang berbicara padaku hanya kuanggap teman biasa saja. Aku tahu ini sifat yang sangat buruk, tidak punya sahabat itu sebenarnya hal yang buruk. Tapi..begitulah aku..
Jadi saat kelas X, aku tidak pernah lagi bicara dengan Jihoon. Kemudian, naik kelas XI aku punya "penggemar rahasia" yang selalu menaruh sepucuk surat dalam lokerku. Awalnya aku pikir itu Jihoon, ternyata bukan. Dia bernama Renjun, murid dari kelas sebelah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di ganteng, murid berprestasi, punya banyak fangirl dan terkenal sangat rendah hati. Bisa dibilang dia itu boyfriend material setiap gadis.
Aku tidak tahu apa alasannya dia menyukaiku dan mau menghabiskan waktunya menulis surat setiap hari untukku selama di kelas XI.
Suatu hari, aku berpapasan dengannya di lorong sekolah saat itu sedang sepi. Aku pergi ke WC, setelah ingin keluar dari WC tiba-tiba dia muncul.
"Hey, Hyun Ra. Namamu Hyun Ra, kan?"
"Iya. Tau dari mana?"
"Hmm..dari teman sekelasmu.."
"Siapa?"
"Siapa temanmu yang memberi tau namamu itu tidak penting.."
"Jadi?"
"Kau sudah lihat?"
"Surat yang kamu taruh di lokerku?"
"Oh..ternyata kau membacanya.."
"Ya. Aku baca semua suratmu. Manis sekali."
"Benarkah? Jadi..kamu suka?"
"Kau penulis surat yang handal. Tulisan tanganmu bagus, dan setiap kalimat yang kau tulis sangat indah."
"Hahaha.." dia menggaruk belakang kepalanya, menunduk dan tersipu malu mendengar pujianku.
"Kalau begitu aku masuk kelas dulu. Senang bertemu denganmu." Kataku,
