Sstory Part 15

5 1 0
                                    

Kisah berlanjut.
Meski banyak luka dan sakit yang saling saut menyaut.
Dia lupa bahwa dia pernah menoreh luka tak berbaut.
Hingga darahku tumpah ruah.
Yang menyebabkan trauma yang begitu parah.

Hai sayangku,
Dimana kau saat itu?
Mengukir perih tanpa berpikir,
Tentang berapa banyak air mata yang mengalir.

Kau keterlaluan,
Kau bersikap seolah takkan melepaskan ku dari pelukan.
Tapi malah bertindak semena mena di belakang.

Lagi dan lagi, salahmu kumaafkan.
Karena kupikir masih wajar untuk memberimu kesempatan.
Karena cinta ku padamu sudah lebih dari apa yang kau bayangkan.

Tapi lihat kini!
Tingkahmu bagai orang tak berperasaan.
Berpikir bahwa aku bertindak tanpa alasan.
Ya kan?

Mungkin kau lupa sayang,
Tentang kata 'sayang' yang kau sampaikan ke lain orang.
Tentang kata 'peduli' yang kau pikir hanya basa-basi.
Tentang 'lupakan' yang kau pikir itu semudah membalikkan telapak tangan.

Aku marah baby,
Tanpa kau sadari, aku kau maki.
Kau bilang aku yang menjadi penyebab semua ini.
Kau bilang aku yang terlalu posesif tentang hal pribadi.

Haruskah aku meminta belas kasihan?
Padahal kau yang melakukan?

Aku tau judgement-mu akibat kalimat 'banci' di media sosial.
Hingga kemudian kau bertindak dan menuduh asal.
Kau tak ingat bahwa kau lah yang berkhianat di awal.
Tentang wanita-wanita yang kau sembunyikan secara massal.
Lalu terbongkar perlahan karna merekapun tak berakal.

Anehnya, kau malah kini menjatuhkanku.
Seolah 'banci' itu benar dimatamu.
Tanpa tau apa alasanku.
Hingga terlalu posesif menanyaimu.

Habislah aku kini,
Rasa cinta ku ini ternyata cinta sejati.
Yang rela bertahan meskipun disakiti,
Oleh orang yang sama berkali-kali.

Baiklah sayang,
Jika aku hanya menyusahkan,
Silahkan kau abaikan.
Lagian aku bukan wanita yang sepadan.
Dengan apa yang kau inginkan.

Hatiku hanya ingin menetap.
Meskipun kau belum tau kapan bisa berhenti menatap,
Wanita lain yang masih kau beri harap.

Hanya satu pinta ku dalam doa
Semoga kau berhenti mendua.
Dan paham alasanku cemburu tentang mereka.

Jika kau masih ragu denganku.
Kumohon pertimbangkan lagi rasa itu.
Karna masa bermainku hampir melewati batas waktu.
Dan karna umurku tak lagi tentang bernyanyi 'lihat kebunku'.

22:15/ 05 Feb 2018
Terlalu sunyi jadi terinspirasi.

Serbuk GaramWo Geschichten leben. Entdecke jetzt