Bab 6

1.2K 54 10
                                    

Sudah larut malam, keluarga wijaya cukup panik karna Nasya tak kunjung pulang.
"Kamu yakin tak tahu dimana adikmu, ka? " Tanya Ny.Windy cemas. "Yakin ma, jam 3 sore tadi dy pamit pulang " jawab ammar serious.

"Opa harap dy tidak lakuin hal yang aneh. Opa minta maaf sama kamu mar, atas sikap opa tapi harus nya kamu tau tempat tuk utarakan pendapat mu" tutur Mr.Wijaya.
Ammar hanya mengangguk pelan.
Tak lama pintu terbuka, nasya melenggang tak semangat menuju ruang utama.
"Darimana kamu? " suara Ammar meninggi Karna kekecewaan, nasya yang pergi tanpa kabar setelah kejadian dikantor.
"Aku temui julian, dy baru dari Paris" jawab nasya cuek.
"Siapa julian itu? " Tanya NY.windy menyelidiki. "Teman lama yang tinggal jauh dariku, tenang dy baik " jelas nasya.
"Bukan soal baik atau ngganya, kamu harus bisa batasi pergaulan mu dari sekarang apalagi dengan seorang pria" bentak nya NY.windy.
"Oh jadi sekarang mama bersikap jadi opa? Aku mengerti jika mama melarang kedekatanku dengan cemal tapi tidak dengan yang lain" ucap nasya kecewa.

"Jaga ucapanmu nasyaaaa, jika bicara dengan mamamu. " teriak Mr.wijaya.
"OK, sepertinya kita harus lurusin masalah ini, tapi pertama aku mau kasih tau kalau Raya ke jogja. Tante feriska jatuh sakit dan sekarang dirawat " ungkap nasya.

"Apa yang mau dilurusin? " tanya ammar tenang.

"1. Kenapa kaka bisa bicara seperti itu diruang meeting. 2. Opa dan mama tidak berhak memutuskan sesuatu dalam hidupku. 3. Julian itu anak tante vira sahabat alm.mama , tante vira sangat menyayangiku dan julian sudah seperti saudaraku. Dy juga putra dari keluarga william tapi sayang bukan dy yang harus bertunangan denganku ." jelas nasya.

Windy menatap putrinya, mendekat dan memegang bahu Nasya " aku tak punya kapasitas tuk kebahagiaan pribadimu, aku tak punya hak tuk memutuskan apa yang harus kau jalani, aku hanya punya kewajiban tuk tetap memastikan kamu jadi pewaris tunggal yang sah dan siap bertunangan hanya itu karna aku hanya seorang ibu yang tak pernah menjadi ibu buat mu. Kamu tau apa artinya itu. Aku hanya mendapatkan masa depan putraku terjamin " ucap ny.Windy. bagaikan bumi runtuh nasya tak percaya dengan apa yang dy dengar keluar dari mulu seorang ibu yang dy anggap seperti ibu kandungnya sendiri. Ny.Windy memukul pundak nasya 2x secara pelan " jadi anak baik, dan bertunanganlah demi kakamu" lanjut ny.windy pelan dan meninggalkan ruang utama.
"Amanah tetap Amanah, kamu bisa tinggalkan rumah ini jika kamu tak ingin pertunangan ini dan opa akan hapus kamu dari ahli waris. " ucap sang kakek. Dan ternyata ny.windy tak benar-benar pergi dan menguping dibalik pintu.
"Ammar tak ada yang mau kamu jelasin?"

" tapi orang yang tunangan sama nasya itu sudah 2 tahun dy tidak bekerja, bukankah itu sikap orang yang tak bertanggung jawab. Bagaimana mungkin kita membiarkan nasya tunangan sama pengangguran" jelas ammar.
" banyak yang tak tahu, tapi itu yang terbaik karna salah 1 dari mereka Bukan Putra kandung . Masa depannya terjamin , seorang CEO diperusahannya sendiri yang awal dimodali Thomas William sang ayah. Dy lulusan harvard. "Ungkap wijaya.
"Jd intinya lebih baik dy tunangan sama pengangguran daripada anak yang tak jelas asal usulnya" lanjut opa wijaya. Meninggalkan ruang utama menuju ruang kerja, ammar hanya menatap nasya iba. Nasya tak percaya jika opanya tegah seperti itu.

***

"Dimana stefan , apa dy belum pulang?  " tanya mr.Thomas.
"Sudah tapi dy ke apartemen nya. Ada urusan penting" jawab ranty.
"Apa dy sudah cerita tentang calonku?  " tanya hito.
"Tidak.  Dy tidak mengatakan apapun" jelas ranty.
Tiba-tiba hp mr.thomas berdering,  dy melangkah menjauh dan mengangkat tlpn dan bicara serius,  mengangguk mengerti lalu mematikan tlpn tersebut.
"Telpon dari siapa pa? " tanya sang istri.
"Pihak wijaya telah serius akan pertunangan ini dan menginginkan hito. Padahal aku menginginkan stefan tapi ternyata mr.wijaya tau kalau stefan tak memiliki darah william"tutur mr.thomas.
"Suruh saja cari pria lain buat cucunya,  aku tidak mau.  Titik. "Suara hito meninggi dan pergi kekamarnya. 
"Ribet banget.  Oya ya ma pa,  ranty minta izin besok kebandara jemput Hana ya dari Bali,  katanya dy ke Jakarta tuk ketemu pacarnya yang baru pulang dari Amerika "ijin ranty.
Mr.&mrs.william pun mengangguk setuju.

******
Hari baru,  hito berharap menjadi hari yang lebih baik.
Mengambil telpon hito mulai menelpon ichal.
"Haii bro " jawab ichal ditempat.
"Hai,  ke jogja yuk" ajak hito.
" ngapain? "

" temanku kecelakaan motor dan masuk igd"
"Boleh tapi jemput ya"

"Ok.  Well,  kemarin kami ikut meeting bareng stefan? "
"Hm"
"Ketemu sama cucu wijaya? "

" ia"

"Cantik ga? "

"Ya gitu"
"Gitu gimana?  Ayahku menginginkan stefan yang tunangan mengingat stefan udah matang dalam masadepan tapi kakek tua itu menginginkan aku,  alasannya keturunan" jelas hito.
"Ya udah batalin aja,  lewat media" saran ichal.
"Wow,  ide Bagus. Tapi kita bahas jika ketemu,.aku jemput sekarang. " ucap hito mematikan telpon.

****

Julian sudah ada dihalaman rumah nasya,  dipersilakan masuk,  julian duduk di sofa diruang tamu.
"Hai,  ammar kaka nasya,  kamu pasti julian" ammar pun bersalaman dengan julian.
" ia,  aku julian.  " menjabat tangan ammar.
"Kalian mau ke jogja kan,  ? Da lama kenal Raya juga?  " tanya ammar.
" lumayan tapi belum pernah ketemu hanya lewat VC " jelas julian,  dan dianggukin ammar mengerti.  Tak lama nasya muncul dan berpakaian rapi layaknya seorang Putri,  anggun cantik menemui julian dengan senyum manisnya.
"Ok berangkat yuk" ajak nasya meraih tangan julian.
Setelah pamitan nasya dan julian berangkat dengan mobil sport milik julian.

****

"Sudah lama aku tak kejogja" tutur nasya setelah julian memarkirkan mobilnya .
"Apalagi aku Vi" ucap julian mematikan mesin dan turun membuka pintu mobil nasya yang tak sengaja disaksikan hito dan ichal yang juga sudah tiba diRS yang sama dimana teman hito dirawat.
"Julian bareng nasya? " terdengar nada kaget dari suara hito.
"Mereka saling kenal atau itu pacar julian" tutur ichal yang yakin jika cucu wijaya ini sudah punya pacar.

Ichal hito pun menghampiri Nasya dan Julian.

"Julll.. " teriak ichal yang mendekat ke julian dan nasya.
Nasya julian pun berhenti,  kaget melihat hito dan ichal,  julian menggenggam tangan nasya.
"Kalian ko bisa disini?  " tanya julian.
" temanku kecelakaan dan dirawat disini" jelas hito. " kalian sendiri? " lanjutnya.

"Mama teman kami masuk Rs.  Oya kenalin,  Vi ini ichal dan ini hito mereka sepupuku.  Dan ini Vi " julian memperkenalkan.
Ichal dan nasya bersalaman dan saling tau karna bertemu kemarin.
"Bukannya kamu nasya teman SMA adikku,  kita sering ketemu dulu" ucap hito.
"Ia aku nasya,  aku pacar julian" akui nasya.
Hito kaget karna cewe yang ditaksirnya selama ini adalah kekasih sepupunya.  Dan ichal berkedip tak percaya.
" kalian kenal dimana? " nada ichal ragu.
" 10 tahun yang lalu kami teman SMP awalnya dan mama kami berteman baik seperti saudara. " jelas julian.
Setelah menjelaskan mereka memutuskan masuk kedalam.  Nasya pun pamit ketoilet sebelum bertemu Raya. Melihat itu ichal mengikutinya dan menghentikan langkahnya.
" apa kamu tau hito tunanganmu? " tutur ichal.
"Tau kemarin saat pulang.
" APA dy tau kamu cucu wijaya' ?"

"Tidak dan kuharap kamu tutup mulut sebelum pertunangan in I batal"
"Jadi maksudmu kamu ingin membatalin pertunangan dengan mengakui Julian pacarmu? "

"Tidak juga,  intinya aku punya kehidupan sendiri" jelas nasya.

..
.

Bersambung...

Sebuah RasaWhere stories live. Discover now