Chapter 22

2.7K 306 27
                                    

Keenan pov

Malam ini ada acara makan malam dirumah Liam dan Sophia karna hari ini tepat ulang tahun pernikahan mereka yg ke 5.

Aku tidak membawa kedua buah hatiku. Oh ya, aku sudah menyewa baby sitter untuk kedua anakku.

Awalnya aku mau hanya aku yg mengurusi mereka, tapi Niall tidak menginjinkannya.

Ia bilang "aku tidak mau kamu kelelahan. apa salahnya membuang sedikit uang untuk menyuruh orang mengurus bayi kita dan kau hanya tinggal berlehai lehai saja dirumah"

Begitulah yg selalu ia ucapkan. Memang bodoh. Itulah yg kadang tidak aku suka dr suamiku ini.

Ia kadang sombong dengan dirinya yg sekarang. Aku takut ia lupa diri.

Ah sudah. Balik lagi ke acara Sophiam.

"Happy wedding!!! cheersss!!"seru Harry lalu kami menyulangkan wine kami masing2.

Yg lainnya sengaja tidak mengajak anak anaknya karna malam ini Liam bilang akan pesta wine&beer. Haha ia memang kadang tidak ingat umur.

**

"Thanks for dinner Liam, Sophi"ujarku lalu keluar menyusul Niall. Sedangkan yg lain sudah pulang duluan.

"Your welcome Kee.. bye!!! Thanks ya"teriak Sophia sambil melambaikan tangannya.

Aku berlari kecil mengejar Niall dan menepuk pundaknya.

Lalu ia tersenyum kearahku dan menggenggam erat tanganku menuju rumah kami yg dekat dengan Liam.

Senyumannya masih sama seperti dulu, saat ia pertama bertemu denganku.

Genggamannya masih sama seperti dulu, saat ia berani menyatakan cintanya padaku untuk pertama kalinya.

Matanya masih sama seperti dulu. Biru indah membuatku iri melihat keindahannya.

Sampai dirumah ia melepas genggaman tanganku karna membuka pintu gerbang.

"dimana satpam bodoh itu?"tanya Niall geram karna satpam rumahku tidak menjaga dipos depan rumahku.

"Sudahlah. Mungkin ia sedang kekamar mandi?"

Niall tidak menjawab, lalu ia membuka pintu dan aku mendekatinya.

"sandal dan sepatu siapa ini?"tanya Niall, lalu aku hanya mengangkat bahu.

Aku mendengar suara didapur, dengan sedikit perasaa  takut aku mendekatinya.

Aku melihat seorang laki laki mengobrak abrik isi kulkasku.

Aku tidak kenal siapa dirinya..

"Sial. mana niall?"batinku dalam hati.

Aku memberanikan diri mendekatinya dengan sebuah tongkat baseball yg biasa Niall gunakan saat bermain baseball dengan Harry.

"Hei!!! siapa kamu?!!!"tanyaku kencang lalu orang ini berbalik badan dan aku hampir memukulnya tp tangannya lebih cepat dr ku.

Ia menahan tanganku lalu...

"Luke?"

"Keenan? apa kau sudah gila hah? kau ingin membunuhku?"

Keenan pun tercengang dan membuka mulutnya lebar.

Sampai Luke menyekap mulut Keenan yg terbuka itu.

"Iiihhh lagian kamu ada ada aja sih. Gerak geriknya mencurigakan. Lagipula ngapain kamu disini?"tanya Keenan sedikit nyolot.

"Aku... aku nganterin ibu kamu kesini tau! Bukannya terima kasih malah...."

Keenan segera mencium pipi sahabatnya itu dan berlari mencari ibunya.

FAITH (On Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang