Jimin mendengus kesal. "Dasar keras kepala!" gerutunya.
"Pokoknya aku tidak mau! Apalagi
harus menikah dengan mu, aku tidak mau." Nayoung mendorong tubuh Jimin sekugerutunya agar menjauh dari hadapannya.
"Baiklah aku tidak akan memaksamu, lunaskan hutang Ayah mu dalam waktu satu minggu ini!" Jimin melipat kedua tangannya dan menatap Nayoung dengan senyuman kemenangan.
Nayoung tercengang, ia kembali mengepalkan kedua tangannya mencoba menarik nafas dalam-dalam. Ia merasa dirinya seperti dipermainkan.
Tanpa sepatah kata pun, Nayoung pergi meninggalkan mansion Jimin. Ia berjalan menuju rumah lamanya, namun rumah itu terlihat sepi. Bahkan gerbangnya sudah di kunci rapat.
"Kalau begini caranya, aku akan tinggal dimana? Aku akan bekerja dimana? Bagaimana caraku melunasi hutang Ayah ku pada Jimin sialan itu? " tanya Nayoung pada dirinya sendiri.
Langkah Nayoung terhenti ketika ia merasa ada seseorang yang terus mengikutinya sejak keluar dari mansion Jimin. Ketika ia menolehkan kepala kesana kemari, tidak terlihat orang mencurigakan sama sekali. Kembali ia melangkahkan kakinya di jalanan sekitar Myeondong, tepat di depan sebuah hotel bernama Guest House Myeongdong ia berhenti.
Nayoung duduk di sebuah halte bus yang berada tepat di depan hotel tersebut. Tak lama seorang wanita berusia sekitar 40 tahunan datang dan menghampirinya.
"Nona kau sedang apa disini?" Tanya wanita tersebut.
"Aku? Aku sedang...." Nayoung tampak
berfikir dengan jawabannya sendiri.
"Ah perkenalkan, aku Kang So Hee." Ucap So Hee sambil mengulurkan tangannya yang dibalas jabatan tangan Nayoung.
"Aku Kim Nayoung," ucap Nayoung memperkenalkan diri.
"Kau punya pekerjaan?" Tanya So Hee.
"Tidak. Seseorang baru saja mengirim surat pengunduran diri di tempat kerjaku. Dan dengan terpaksa aku harus berhenti bekerja." Jawab Nayoung sangat kesal.
Jimin melakukan hal itu dengan seenak hatinya. Tidak memikirkan nasib Nayoung ke depannya.
"Kau mau aku beri pekerjaan? Gajinya juga sangat besar." Wanita tersebut memberi tawaran pekerjaan yang dianggap sebagai emas jatuh dari langit oleh Nayoung.
Kedua mata Nayoung berbinar.
"Benarkah? Kalau begitu apa pekerjaannya?" Nayoung tampak antusias.
"Silahkan ikut aku!" Ucap So Hee yang diikuti Nayoung dari belakang. Mereka berdua pergi menjauhi halte.
🌻🌻🌻🌻🌻
"Selidiki siapa wanita itu!" perintah seorang pria kepada dua anak buahnya. Jari telunjuk dan tengahnya mengapit sebatang rokok yang menyala. Tatapannya terfokus pada layar ponsel yang menampilkan foto seorang gadis dengan wanita setengah paruh baya di sebuah halte bus.
"Baik boss!" jawab salah satunya.
"Jangan sampai kalian terlihat mencurigakan. Cukup aku saja yang membuatnya curiga."
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Jimin tampak memikirkan Nayoung. Ia menyuruh kedua pengawalnya untuk mengikuti kemana perginya gadis itu.
Tak lama, ponselnya berdering. Ia mendapatkan telepon dari salah seorang pengawalnya.
"Hallo? Kau sudah tahu kemana Nayoung pergi?"
"Ya boss, di diajak oleh seorang wanita bernama Kang So Hee ke dalam Guest House Myeongdong."
"Mengapa wanita tua itu membawa Nayoung ke dalam sana?"
"Saya tidak tahu boss. Tapi gerak-geriknya sangat mencurigakan."
"Kalau begitu selidiki dengan benar!"
"Baik boss."
Setelah itu sambungan telepon terputus.
Jimin berpikir keras. Kira-kira apa yang akan dilakukan oleh wanita bernama So Hee itu pada Nayoung?
Jimin beranjak dari meja kerjanya menuju Guest House Myeongdong untuk membawa kembali Nayoung.
🌻🌻🌻🌻🌻
"Nayoung kau diam di kamar ini ya!" Perintah So Hee pada Nayoung.
Nayoung mengernyitkan dahinya. Ia sedikit bingung namun tetap menurut pada So Hee.
"Untuk apa?" Tanya Nayoung.
"Untuk bekerja, nanti akan ada orang yang datang dan kau harus melayaninya!" Jawab So Hee.
Melihat tingkah laku Nayoung yang polos dan lugu membuat So Hee lebih leluasa membujuk Nayoung agar mau bekerja dengannya.
Setelah Nayoung masuk ke sebuah kamar hotel dengan nomor 311, So Hee menutup pintu kamar tersebut dari luar dan kuncinya akan di serahkan oleh seorang pria yang akan dilayani Nayoung.
Nayoung duduk di tepi ranjang. Tak lama, seorang pria berumur sekitar 27 tahunan, masuk ke kamar tempat Nayoung berada.
"Pilihan So Hee memang tidak pernah salah." ucap pria tersebut.
Nayoung berdiri dan beringsut mundur hingga tubuhnya menempel di dinding. Ia mencari posisi aman takutnya pria itu ingin berbuat bejat terhadapnya.
"Siapa kau?" Tanya Nayoung.
"Aku Hyun Jae, si pemilik bar dekat sini. Tampaknya makan malam ku ini sangat polos." Jawab pia tersebut.
Hyun Jae perlahan melangkahkan kakinya mendekati Nayoung. Lalu mencoba memeluk tubuh gadis itu. Nayoung berteriak kencang dan membuat Hyun Jae semakin. melebarkan seringaiannya
"Tolong!!! Jangan dekati aku! Kumohon jangan sakiti aku!!! Tolong!!!"
Namun tidak ada yang mendengar suara Nayoung. Hyun Jae semakin mengembangkan senyuman nakalnya. Kedua tangannya dengan lancang membelai wajah Nayoung.
Nayoung kembali berteriak, namun nihil. Tetap tidak ada yang mendengarnya.
Nayoung berusaha melawan Hyun Jae dengan memukul-mukul tubuh pria itu namun hal itu tidak berefek apapun pada Hyun Jae. Dan pria hidung belang itu tetap melakukan aksi bejatnya pada Nayoung.
Pertahanan Nayoung tidak dapat terbendung lagi. Air matanya mengalir bersamaan dengan rasa takut yang menyelimuti dirinya. Ia berusaha melepaskan tangan kekar Hyun Jae yang masih bertengger di wajah cantiknya. Ingin mencoba mencium bibir Nayoung.
Nayoung memejamkan kedua matanya dan berdoa dalam hati, "siapapun kumohon selamatkan aku!"
Terdengar suara pintu yang didobrak dan di susul dengan suara pukulan pada tubuh seseorang. Tubuh Nayoung sudah terlepas dari pelukan Hyun Jae. Namun, Nayoung belum berani membuka kedua matanya hingga ia merasakan seseorang memeluknya begitu erat. Memberikan kehangatan bagi Nayoung.
🌻🌻🌻🌻🌻
"Target berhasil diselamatkan oleh Park Jimin." Seorang pria berkepala plontos dan bertubuh besar duduk di hadapan seorang pria muda berwajah tampan.
Sebelah tangan pria tampan itu memegang segelas wine dan meneguknya sesekali. Kilat matanya gelap dan berbahaya. Namun bibirnya menampilkan senyuman kecil yang misterius.
"Kirim beberapa anak buah ku. Suruh mereka menyamar di mansion-nya dan menjaga Nayoung diam-diam. Jangan sampai dia curiga."
"Baik boss!"
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
ESTÁS LEYENDO
GAME 69 [PJM] ✔ (END) [OPEN PO]
Romance(SEGERA TERBIT) Kin Nayoung meyakini hidup ibarat sebuah permainan. Tetapi, bukan dirinya lah yang bertindak sebagai pemain, melainkan hanya sekedar menjadi penonton. Anehnya mereka yang menjadi pemain dalam hidup Nayoung adalah orang-orang terdeka...
REVISI •04•
Comenzar desde el principio
![GAME 69 [PJM] ✔ (END) [OPEN PO]](https://img.wattpad.com/cover/137275457-64-k594063.jpg)