24 - Ngidam

16K 255 19
                                    

Vote dan komen kalian bikin gue semangat buat ngelanjutin work ini

---

Hari ini adalah hari kedua setelah Isya pulang dari rumah sakit. Saat ini dia sedang berada di pulau Jeju bersama Daniel dan keluarga mereka. Ya, mereka pergi ke Jeju untuk merayakan pernikahan Suho dan Irene kemarin.

Daniel dan Isya memesan vila khusus untuk mereka berdua, dengan alasan Daniel tak ingin 'kegiatan'nya dengan Isya terganggu.

"Sayang ayo tidur" kata Daniel kepada Isya yang saat ini tengah menonton televisi.

"Nggak ah. Kamu tidur aja dulu. Aku belum ngantuk" Isya membalas Daniel tapi matanya masih terfokus pada televisi.

"Nggamau. Aku ngga bisa tidur kalo ngga megang 'squishy' kesukaan aku:(("

Isya hanya diam tanpa membalas perkataan Daniel.

"Yang ahh.. Ayo tidur" Daniel mulai merajuk bak anak kecil

Merasa tak ada balasan, Daniel memutuskan untuk merebahkan dirinya di sofa dengan paha Isya sebagai bantalnya.

"Eh eh ngapain tidur disini? Sono tidur di kamar!"

"Dibilangin ngga bisa tidur kalo ngga ada kamu juga.-."

"Dasar mesum"

"Kalo aku ngga mesum, kamu ngga hamil sayangkuu(⌒_⌒;)"

"Hai anak ayah.. Lagi ngapain disana?" Daniel bermonolog di depan perut Isya sambil mengelusnya.

"Belum ngebentuk bayi kali Niel.-."

"Nggapapa. Biar dia tau kalo Ayahnya yang ganteng ini pengen ketemu dia"

Isya hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah lelaki yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.

"Wah nenen kamu tambah gede ya? Kalo dari bawah gini muka kamu ketupan nenen. Yey aku suka" Daniel meremas pelan dada Isya.

"Awas ahh.. Nanti anak aku penyet.." Isya mencoba menyingkirkan tangan Daniel dari dadanya.

"Kalo penyet nanti kita bikin lagi" Daniel tersenyum mesum memikirkan proses pembuatan anak itu

"Awas ih.. Belum pernah disleding sama ibu hamil ya?!"

"Iya iyaa.. Galak banget si calon istri akuu"

Isya yang digoda seperti itu tidak bisa menyembunyikan semburat merah di pipinya.

"Dah ah diomelin terus sama kamu bikin aku laper"

Daniel bangkit dan berjalan menuju dapur untuk membuat ramen.

Tak lama, Isya mendekati Daniel dan memperhatikan pria berbahu lebar itu dari belakang.

"Sayang.." panggil Isya manja

"Hmm?"

Isya mendekati Daniel dan berhenti persis dibelakangnya.

"Kayaknya aku ngidam deh"

"Hah? Ngidam apaan?" kata Daniel tanpa membalikkan badannya.

Isya memeluk Daniel dari belakang, berjinjit dan berbisik

"Aku pengen ngelus dedek"

Cup

Isya mengakhiri perkataannya dengan mengecup tengkuk Daniel. Lalu tangannya ia arahkan ke arah batang pusaka kesukaannya.

"Yang ahh.. Jangan bikin aku nyolo deh ahh"

"Gatau ini babynya pengen liat ayahnya engas"

Daniel mematikan kompor dan membalikkan badannya, berlutut hingga sejajar dengan perut Isya.

KuDaniel Sayang (Kang Daniel)Where stories live. Discover now