40 - Tidak Bisa Mempertahankan

2.1K 175 15
                                    

Aulia berlari menuju pintu keberangkatan dari pintu kedatangan. Cukup jauh meski sama-sama area penerbangan internasional.

Gadis itu terjatuh beberapa kali karena terpeleset. Ia menyalakan ponselnya dengan tidak sabaran, mengubungi Arjuna berharap ia tidak terlambat.

Kenapa Arjuna tidak memberitahunya? Kenapa ia harus tau dari orang lain?

Kata Arian, jadwal pesawat Arjuna berangkat pukul 01.15, sedangkan pesawat Aulia landing—dari Bangkok—pukul 00.41. Aulia tidak tau ia masih sempat bertemu Arjuna atau tidak, mengingat jika saat ini Arjuna pasti sudah di gate untuk menunggu proses boarding.

Aulia berhenti sejenak, menatap foto boarding pass Arjuna yang dikirim Arian padanya. Gadis itu mengatur napas, sudah sampai di pintu keberangkatan internasional.

Aulia melangkahkan kakinya pada papan informasi, mencari pesawat yang akan ditumpangi Arjuna. Belum boarding, artinya ia masih punya kesempatan untuk bertemu Arjuna!

Gadis itu kembali berlari menuju gate 6, tidak jauh dari tempatnya berdiri sekarang. Gadis itu menajamkan pandangannya untuk mencari keberadaan Arjuna di antara banyaknya manusia yang ada di bandara ini.

"This is the announcement of pre-boarding for flight EY475 to London. We are delighted to invite the passengers with small children and other passengers requiring special assistance to start boarding first—"

Aulia menggigit bibir dalamnya untuk menahan tangis ketika mendengar pengumuman pre-boarding untuk penerbangan yang akan dilakukan oleh Arjuna.

"—Please have your own boarding pass and your ID ready. For the regular boarding will begin in ten minutes approximately. Thank you."

Aulia menghentikan langkahnya sejenak untuk mengatur napas sekaligus menghapus air matanya. Aulia tidak ingin menyerah, tapi ia tidak tau harus mencari Arjuna ke mana lagi. Ini sudah di gate 6 dan ia belum menemukan Arjuna.

"Please ... gue mau minta maaf," gumam Aulia panik.

Gadis itu mencoba menghubungi nomor Arjuna, namun tidak aktif. Aulia juga mencoba menghubungi Erika, namun di reject begitu saja.

"Astaga!" Aulia terlonjak kaget ketika seseorang menyentuh bahunya. Gadis itu menoleh sambil memegang dadanya yang berdebar karena terkejut.

Aulia membulatkan matanya. "Bunda!"

Athena mengernyit, menatap penampilan Aulia. Gadis itu membawa ransel berukuran sedang dan juga menggenggam sebuah pasport.

"Kamu mau ke luar negeri? Ke mana?" tanya Athena.

Aulia menghela napas lalu menunduk dan menangis. "Hiks ...."

"Aulia," Athena meraih bahunya, "kamu kenapa? Ketinggalan pesawat?"

"Aku telat, ya?" Aulia mendongak dengan mata yang basah.

"Kamu mau ke luar negeri? Nomor pener—"

"Aku telat, ya? Arjuna udah pergi?" Aulia memotong ucapan Athena.

"Ngapain lo nyari-nyari kakak gue?" Erika sewot. "Mau ngapain lagi? Nggak puas lo udah bikin dia pergi? Nggak puas lo nyakitin kakak gue?"

"Erika," tegur Athena.

"Bunda bela aja terus! Udah tau Aulia emang salah! Dia yang udah bikin hubungan Kak Arian sama Kak Juna renggang, bahkan mereka sampai pergi dari rumah!"

Aulia tidak mengelak. Apa yang dikatakan Erika memang benar, ia mengakuinya.

"Erika," tegur Dean. "Kamu nggak boleh ngomong kayak gitu."

SUDDENLY GOT MARRIEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang