"Jangan pendam semuanya sendirian, Yoo. Panggillah aku ketika kau membutuhkanku."

Ucapan Taehyung menelisik hatinya. Ada sebuah kenangan yang tiba-tiba membuncah keluar membuat air matanya turun seketika. Tatapan lembut Taehyung mengingatkannya akan seseorang.

"Jangan pendam semuanya sendirian, Yoo. Panggillah aku ketika kau membutuhkanku."

Joohyuk sunbae.

Perkataan itu sama persis yang diucapkan Joohyuk padanya beberapa tahun lalu. Tatapan yang sama, kehangatan yang sama, dan rasa aman yang diberikan.

"Tolong aku..."

Yoojung menangis untuk yang kedua kalinya dalam pelukan Taehyung. Gadis itu mecengkeram baju Taehyung erat.

"Tolong aku sekali lagi."

Mungkin bagi Taehyung ia tak tahu makna 'sekali lagi' yang dimaksud Yoojung. Ia tak pernah membantu gadis itu sebelumnya. Namun bagi Yoojung itu adalah sebuah kata yang mengingatkannya akan kenangan bertahun-tahun silam.

Jika bagi Taehyung, Yoojung adalah gadis cinta pertamanya semenjak ia masuk SMA, berbeda dengan Yoojung. Gadis itu mengetahui perasaan cinta pertama jauh sebelum Taehyung menyadari keberadaannya. Dimana Taehyung hanyalah bocah ingusan nakal yang selalu bermain curang dalam sepak bola.

Taehyung tak ingat. Namun Yoojung mengingatnya dengan baik.

Yoojung mencintai Taehyung lebih dulu sebelum Taehyung mencintai Yoojung.

***

Flashback.

Rasa sakit yang diberikan oleh ayahnya baik fisik maupun batin telah merapuhkan Yoojung. Usianya menginjak 13 tahun dan telah setahun lamanya ayahnya terus bersikap kasar kepadanya. Ia tak pernah membenci ayahnya akan semua perlakuan ayahnya meski ia tak tahu pasti apa salahnya. Ia hanya berpikir, jika dirinya bisa menjadi pelampiasan depresi ayahnya, ia tak masalah.

Han Yoosung menyadari bahwa perbuatannya pada putrinya memang tak termaafkan. Namun semakin ia melihat putrinya, amarahnya semakin memuncak. Ia tahu Yoojung tak memiliki salah akan semua hal tersebut. Namun kebencian dan amarah terlanjur membutakannya. Istrinya, Han Yejin, wanita yang selalu ia percayai mengkhianatinya.

Kepercayaan yang ia bangun selama bertahun-tahun menjalin rumah tangga bersama Yejin runtuh seketika mengetahui sebuah fakta menyakitkan. ia tak pernah menyangkan istrinya yang amat ia cintai, dan sahabatnya Kim Kyunjoon telah menjalin hubungan bahkan sebelum ia bertemu Yejin.

Ia menyayangi Yoojung. Amat sangat. Namun ia tak bisa menerima fakta bahwa putrid yang selalu dibanggakannya, dan dicintainya bukanlah darah dagingnya.

Yoojung belum mengetahui fakta tersebut. Setiap ayahnya memukulinya ia hanya akan terus meringkuk tanpa perlawanan, menagis, dan bertanya-tanya dalam hati apa kesalahannya. Masa remajanya yang penuh dengan luka batin maupun fisik membuatnya menjadi gadis yang tertutup.

Suatu malam ketika ayahnya pulang dengan mabuk, dimana ibunya hanyalah seorang wanita lemah yang tengah berbaring tak berdaya lantaran demam, ayahnya menyeret Yoojung keluar rumah. Udara malam itu sangatlah dingin menusuk. Dan Yoosung tanpa peduli membawa Yoojung ke keran air dan menyiram Yoojung dengan air dingin itu.

Tak puas dengan melihat Yoojung menggigil kedinginan, Yoosung menambah dengan sabetan-sabetan dari selang air.

Namun siapa sangka malam itu menjadi pertama dan terakhir kalinya Yoojung merasakan kehangatan seorang ayah. Seorang bocah tiba-tiba melompati pagar rumahnya dan mendorong ayahnya dengan kuat. Membuat pria berumuh separuh abad itu tersungkur.

Crystal Snow ✔ Where stories live. Discover now