CHAPTER 20

674 108 15
                                    

Taehyung langsung meraih jaketnya dan memakai masker hitam untuk menutupi wajahnya begitu Yoojung mengizinkannya datang. Gadis itu mengiriminya alamat rumahnya yang terletak di kawasan Hannam Hill, Gangnam. Sebuah kawasan elit dan itu menunjukkan bahwa Yoojung sangat kaya.

Taehyung menyuruh Minjae menjemputnya. Kawannya itu mengutuki Taehyung karena merusak momennya bersama seorang gadis yang berhasil ia rayu di klub malam. Namun sebanyak apapun ia mengumpati Taehyung, ia akan tetap menuruti Taehyung.

Jadi, ia dengan kesal masuk ke dalam mobilnya meninggalkan gadis yang hampir saja berhasil ia cium di klub jika saja alien sinting itu tidak tiba-tiba menelponnya. Kemudian melajukan mobil dengan umpatan yang tak berhenti keluar dari mulutnya.

Begitu Taehyung keluar dari rumah, angin malam berhembus kencang menerpa wajahnya. Begitu dingin dan terlihat mendung di atas sana. Minjae mengatakan ia akan sampai 15 menit lagi dan seharusnya bisa saja ia menunggu di dalam rumah menghindari angin malam yang berhembus kencang ini. Namun ia terlalu tak sabaran untuk dapat segera mendatangi Yoojung.

Sebelumnya Jimin menahannya dan menanyakan kenapa Taehyung terburu-buru pergi keluar rumah di tengah malam seperti ini. Bahkan mereka baru saja menyelesaikan pemotretan panjang yang amat melelahkan. Namun Taehyung mengabaikan Jimin dan membuat kawan berambut kuningnya itu mendengus kesal.

Mobil Minjae datang tak lama kemudian. Taehyung langsung berlari keluar dari halaman rumah begitu mendengar suara mobil berhenti di balik pagar. Minjae langsung mengantar Taehyung ke alamat yang diminta tanpa banyak bicara. Ia sudah cukup banyak mengutuk sepanjang jalan menjemput Taehyung tadi. Setelah kurang lebih 25 menit berkendara, mobil sampai di depan sebuah bangunan mewah.

Awalnya Minjae ingin mengikuti Taehyung masuk ke dalam rumah tersebut. Ia tidak diberitahu Taehyung tentang siapa pemilik rumah tersebut, dan siapa yang sebenarnya Taehyung akan datangi. Sedikit merutuk lagi, Minjae menurut. Ia melipat tangannya dan memilih untuk tidur di dalam mobil sembari menunggu Taehyung menyelesaikan urusannya di dalam. Tentu saja sambil mengingatkan Taehyung untuk tak berlama-lama atau ia akan meninggalkan Taehyung.

Minjae mendengus kesal sembari menatap punggung Taehyung yang menghilang di balik pagar tinggi rumah mewah tersebut. Sebenarnya siapa sih yang Taehyung datangi di tengah malam seperti ini?

Taehyung menekan bel pintu rumah dan dengan cepat seseorang membuka pintu tersebut. Taehyung menarik pintu agar terbuka sedikit lebar dan ketika ia mendongakkan kepala jantungnya berdebar begitu keras.

Yoojung berdiri di hadapannya menggunakan dress rajutan berwarna biru. Rambutnya yang tergerai seperti biasa. Wajahnya terlihat sembab dan nampak begitu kelelahan. Mata mereka bertemu dan itu sukses membuat nafas Taehyung tersendat.

"Bisakah aku masuk?" tanya Taehyung setelah cukup lama mereka bersitatap. Yoojung terkesiap dan sedikit kikuk. Ia membuang pandangannya dari mata Taehyung dan sedikit mundur memberi jalan kepada Taehyung. Entah mengapa bagi Yoojung ini serasa tidak nyata. Ini adalah pertama kalinya ia mengundang seseorang ke rumahnya. "Masuklah."

Taehyung berjalan melewati Yoojung sedang Yoojung menutup pintu rumah dengan segera karena angin malam terus berhembus dan terasa sangat dingin menusuk. Taehyung berdiri kikuk di ruang tamu sambil menatap sekitar. Mulai dari perabotan yang nampak bernuansa coklat dan terlihat mewah, bingkai besar yang memajang foto Yoojung bersama seseorang yang ia tahu bernama Kim Dongha, dan beberapa barang antik yang di pajang di balik lemari kaca.

Pemuda itu bisa merasakan kesunyian dalam rumah ini. Ia sudah mendengar dari Yoojung bahwa kakaknya pergi ke Jepang dan tak masalah jika ia datang. Meskipun ia sendiri tak mengerti apa yang membuat gadis itu takut akan kakak laki-lakinya,-yah jika Kim Dongha itu benar kakak kandung Yoojung.

Crystal Snow ✔ Where stories live. Discover now