04. Bakti

14 0 0
                                    

Cucuku, kalian semua harus mulai belajar berbakti. Karena dengan berbakti, kalian akan selalu diingatkan tentang kerendahan hati. Dalam banyak ajaran, bakti selalu disimbulkan dengan bersujud atau menunduk. Saat menunduk itulah kalian melihat ke dalam diri kalian masing-masing. Kalian melihat kekecilan kalian, kekerdilan kalian, kelemahan dan kekurangan kalian. Sehingga kesombongan dan keangkuhan kalianpun sirna. Kalian hanyalah manusia biasa diantara begitu banyak manusia. Diantara begitu banyak mahkluk. Hidupmu hanya bergantung pada tumbuhan yang hidup di sekeliling kalian. Kalian hanya bisa hidup ketika air masih mengalir. Kalian hanya bisa hidup kalau angin masih mengisi ruangan dan masih banyak lagi gambaran ketidak berdayaan kalian. Juga pada saat kalian berbakti, kalian akan belajar tentang ketulusan, keheningan, pasrah, cinta dan masih banyak lagi mengenai kelembutan batin.

Demikianlah cucuku, begitu banyak keuntungan yang bisa kalian peroleh, yang muncul dari dalam diri kalian masing-masing. Sedangkan dari sisi lain, kalian sudah melakukan perbuatan baik sesuai kepatutan, adat dan budaya yang berkembang di tanah leluhur kalian. Sejak dahulu kala, puja dan bakti selalu dilakukan oleh nenek moyang kita. Dengan cara yang beraneka ragam. Bahkan ada yang dikombinasikan dengan seni dan budaya. Dengan berbakti, orang juga bisa mendapatkan kehormatan. Karena wujud lain dari bakti adalah hormat itu sendiri.

Lalu, kepada siapa bakti itu kita tujukan?

Cucuku, kakek selalu mengajak kalian untuk berpikir cerdas. Namun kakek juga selalu meminta kalian untuk melakukannya dengan pelan dan teliti. Berpikirlah dari yang paling sederhana dahulu. Lihat dan pandanglah sekeliling kalian dahulu, baru kemudian kalian bisa memandang kejauhan. Begitu pula saat kalian menunjukkan bakti kalian. Mulailah berbakti kepada mereka yang paling dekat.

Berbakti kepada orang tua.

Mengapa kalian harus berbakti kepada orang tua kalian? Cucuku, kedua orang tua kalian adalah penyebab kalian hadir di dunia ini. Mereka mengharapkan kehadiran kalian jauh sebelum kalian ada. Lalu harapan mereka berdua itu berbuah. Saat-saat kelahiran kalianpun sangat diharapan oleh mereka, bukankah kehadiran kalian secara langsung juga menjadi dambaan bagi pasangan suami dan istri ini? Secara logika, mereka berdua mencintai kalian bukan? Bahkan sejak kalian belum dilahirkan.

Agar kakek tidak terlalu banyak membual tentang drama kelahiran kalian semua. Dimana kalian juga tidak akan mengerti, karena kalian baru lahir. Marilah kita berimajinasi bersama-sama. Kakek yakin kalian semua pernah menyaksikan kelahiran di rumah tetangga, atau dalam cerita-cerita pendek teman-teman kalian. Biasanya mereka kegirangan menyambut kehadiran bayi-bayi ini. Ada yang membuatkan pesta kecil, mengundang tetangga, dan macam-macam ekspresi mereka. Bahkan banyak diantara orang tua ini menyebut bayi-bayi ini adalah hadiah terindah dari Hyang Kuasa. Begitulah kecintaan orang tua kalian menyambut kehadiran kalian semua.

Setelah hadir bayi mungil ini, terjadi drama babak baru di rumah ini. Apabila kedua pasangan ini semuanya bekerja, mereka harus mengalah salah satu untuk mengurus sang bayi. Mereka mulai sibuk mengatur tugas dan tanggung jawab dalam proses perawatan bayi ini. Hobi dan kesenangan kedua orang tua inipun harus mengalah. Pendek cerita, si bayi ini menyita perhatian seluruh rumah. Apa saja, mulai dari makanan, buku-buku bacaan tentang mengurus bayi, pernak-pernik rumah, semuanya dibeli dengan pertimbangan ada bayi di rumah. Bahkan, kakek dan nenek yang biasanya tinggal jauh, terpaksa harus menginap di rumah ini dalam waktu yang lama. Untuk mengajari kedua orang tua kalian tentang bagaimana merawat seorang bayi.

Nah, apakah itu semua sudah cukup? Tidak cucuku! Saat bayi ini rewel, orang tua mereka bisa pusing karena tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Mereka bisa begadang setiap malam bergantian untuk menjaga si bayi ini agar tidak nangis. Sangat merepotkan, karena bayi-bayi ini belum bisa ngomong. Bayi-bayi ini, bisanya hanya nangis dan tertawa. Kalau dia sedang nyaman ya tidur atau tertawa, kalau sedang kurang nyaman ya nangis. Saat lapar nangis, saat buang air nangis, udara terlalu panas nangis, dan banyak lagi perihal yang membuat bayi ini rewel. Tapi orang tua kalian tetap saja merawat kalian dengan senang hati.

PESAN KAKEKWhere stories live. Discover now