My Love Is A Wizard : (Sana x Mark) || Completed

3

"Ayo Petter, kita tidak boleh ketahuan"

~♡~

"Kau melompat lagi, semoga kau tidak terluka" gumam Sana, sambil melihat keluar jendela.

"Sana~a !!!! Kenapa kau biarkan jendelanya terbuka?! Kau tau kan, Udara luar tidak baik bagi kesehatanmu"

"Ibu?! Sejak kapan ibu disini?"

Ibu menarik Sana menjauh dari jendela dan menguncinya.

"Mulai sekarang jendelanya Ibu kunci"

"Jangan Ibu"

"Kenapa? Jika ibu tidak menguncinya, kau pasti akan mengulanginya. Sana~a, Ibu tidak bermaksud mengekangmu, tapi ini semua demi kebaikanmu"

"Ibu sudah menyiapkan makananmu di meja, habiskan lalu minum obatmu. Ibu harus segera pergi ada beberapa pekerjaan yang belum ibu selesaikan"

Sana terdiam melihat punggung ibunya yang semakin menjauh, pikirannya kacau, makanan yang sudah di siapkn ibunya pun tak ia sentuh sama sekali.

"Bagaimana aku bisa bertemu dengannya, pintu dan jendela di kunci" batin Sana

~♡~

"Sana !!!" Teriak Mark sambil mengetuk jendela.

"Mark !!!!!" Sana mendekati jendela karena mendengar suara ketukan.

"Buka jendelanya!"

"Apa aku tidak mendengarmu?"

"B U K A, J E N D E L A N Y A !!"

"Ah, aku tidak bisa, ini terkunci" kata Sana sambil mengisyaratkan dengan gerakan tangan.

"Apa katamu?"

Sana mengambil kertas dan pena, lalu menulisakan sesuatu.

"Lihat ini!!!"

"Kau kehilangan kuncinya?" Kata Mark perlahan mengeja tiap huruf dalam perkataannya.

"Ibuku membawanya" Sana menirukan gaya bicara Mark.

"Gunakan Sihirmu untuk membuka Jendela ini" pinta Sana

"Aku tidak bisa?"

"Kenapa? Lakukan saja, aku percaya kau pasti bisa"

"Alohomora (mantra sihir Harry Potter, untuk membuka pintu)"

Jendela pun terbuka,

"Wah, kau berhasil !!"

"Aku pegal terus berdiri di tangga itu"

"Petter chan !!!" Sana lalu memeluk Petter dengan senangnya.

"Dari pada memelukku, Kau sebaiknya memeluk dia" kata Petter sambil melirik Mark.

"Apa maksudmu Petter? Haha, kau mengada-ngada" Timpa Mark, Salah tingkah.

"Apa kau mau di peluk juga?" Tanya Sana polos.